26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

46 Persen Wisman Malaysia Kunjungi Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) menilai Provinsi Sumut menjadi sasaran kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Malaysia. Dengan total keseluruhan wisman berkunjung mencapai 50 persen.

“Makanya perlu ada lagi target market kita yakni mana pasar utama, mana pasar berpotensial dan mana pasar baru,” ucap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ASITA Sumut, Solahuddin Nasution kepada wartawan di Medan, Jumat (11/10).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kunjungan Wisman di Sumatera Utara, di bulan Agustus 2019 mencapai 26.835 kunjungan atau mengalami kenaikan 19,71 persen, bila dibandingkan pada bulan Juli 2019 mencapai 22.417 kunjungan.

Tercatat pada bulan Agustus, wisman dari Malaysia merupakan pengunjung terbanyak dengan 12.360 kunjungan atau 46,06 persen dari total wisman yang berkunjung di Sumut.

Melihat hal tersebut, Solahuddin mengatakan pihak terkait seperti pemerintah harus memperhatikan pertumbuhan wisman Malaysia menunjukkan top market Sumut.

“Jadi, pasar baru ini lah yang harus kita garap. Kapan pun kalau kita nggak mulai orang gak datang. Misalnya wisatawan dari Arab Saudi itu bukan pangsa pasar kita. Sampai kapan pun tidak akan menjadi pangsa pasar kita kalau kita tidak mulai,” ungkap Solahuddin.

Ia mengatakan, ASITA siap berkolaborasi dengan Pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan kunjungan Wisman di Sumut, terutama dari Malaysia. Mengingat Sumut memiliki objek wisata berkelas dunia seperti Danau Toba, Bukit Lawang dan Nias.

“Jadi harus ada target market yakni pasar utama, potensial dan pasar baru itu. Terutama pasar baru,” tutur Solahuddin.

Untuk itu, meningkatkan pariwisata Sumut harus berbuat secara internal dan eksternal. Secara internal dijelaskan Solahuddin harus membenahi objek-objek wisata. Seperti destinasi wisata di Sumut yang harus dibenahi karena Sumut bersaing pada daerah-daerah lain.

Ia mengungkapkan, persaingan industri pariwisata sekarang sangat ketat, secara nasional Sumut bersaing dengan provinsi lain di Indonesia secara regional Sumut bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan lainnya.

“Apalagi promosi kita masih kurang terutama ke pasar mancanegara. kita masih jarang mengikuti event luar negeri yang bertaraf internasional,” tandasnya. (gus/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) menilai Provinsi Sumut menjadi sasaran kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Malaysia. Dengan total keseluruhan wisman berkunjung mencapai 50 persen.

“Makanya perlu ada lagi target market kita yakni mana pasar utama, mana pasar berpotensial dan mana pasar baru,” ucap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ASITA Sumut, Solahuddin Nasution kepada wartawan di Medan, Jumat (11/10).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kunjungan Wisman di Sumatera Utara, di bulan Agustus 2019 mencapai 26.835 kunjungan atau mengalami kenaikan 19,71 persen, bila dibandingkan pada bulan Juli 2019 mencapai 22.417 kunjungan.

Tercatat pada bulan Agustus, wisman dari Malaysia merupakan pengunjung terbanyak dengan 12.360 kunjungan atau 46,06 persen dari total wisman yang berkunjung di Sumut.

Melihat hal tersebut, Solahuddin mengatakan pihak terkait seperti pemerintah harus memperhatikan pertumbuhan wisman Malaysia menunjukkan top market Sumut.

“Jadi, pasar baru ini lah yang harus kita garap. Kapan pun kalau kita nggak mulai orang gak datang. Misalnya wisatawan dari Arab Saudi itu bukan pangsa pasar kita. Sampai kapan pun tidak akan menjadi pangsa pasar kita kalau kita tidak mulai,” ungkap Solahuddin.

Ia mengatakan, ASITA siap berkolaborasi dengan Pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan kunjungan Wisman di Sumut, terutama dari Malaysia. Mengingat Sumut memiliki objek wisata berkelas dunia seperti Danau Toba, Bukit Lawang dan Nias.

“Jadi harus ada target market yakni pasar utama, potensial dan pasar baru itu. Terutama pasar baru,” tutur Solahuddin.

Untuk itu, meningkatkan pariwisata Sumut harus berbuat secara internal dan eksternal. Secara internal dijelaskan Solahuddin harus membenahi objek-objek wisata. Seperti destinasi wisata di Sumut yang harus dibenahi karena Sumut bersaing pada daerah-daerah lain.

Ia mengungkapkan, persaingan industri pariwisata sekarang sangat ketat, secara nasional Sumut bersaing dengan provinsi lain di Indonesia secara regional Sumut bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan lainnya.

“Apalagi promosi kita masih kurang terutama ke pasar mancanegara. kita masih jarang mengikuti event luar negeri yang bertaraf internasional,” tandasnya. (gus/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/