26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kaldera Toba Resmi Miliki Logo & Sertifikat

LOGO RESMI: General Manager BPKGT, Hidayati menunjukkan sertifikat dan logo remi Kaldera Toba yang diterima dari Uniesco kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).
LOGO RESMI: General Manager BPKGT, Hidayati menunjukkan sertifikat dan logo remi Kaldera Toba yang diterima dari Uniesco kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) menerima logo resmi Kaldera Toba atau Toba Caldera-Unesco Global Geopark (TC-UGG) dari Unesco lewat surat elektronik (email) dua hari yang lalu. Dengan diterimanya logo tersebut, maka seluruh pengelolaan GKT harus mengikuti protokol Unesco.

General Manager BPKGT, Hidayati mengatakan, diterimanya logo resmi Kaldera Toba tersebut sekaligus menjadi kado HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Ini semakin membuat Kaldera Toba khususnya dan Sumatera Utara dan Indonesia kian mendunia,” kata Hidayati didampingi Wakil General Manager BPGKT, Gagarin Sembiring kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).

Itu artinya, BPGKT bersama sejumlah pihak telah mengibarkan bendera Indonesia di dunia yang lebih luas lewat perjuangan tersebut. Keberhasilan itu juga menjadi gambaran bahwa dunia memberikan pengakuan terhadap kekayaan Indonesia dan harus dijaga serta dilestarikan.

“Dengan ini, dunia sudah memiliki kepercayaan kepada Indonesia yang memiliki komitmen melindungi dan menjaga lingkungan sekawasan Geopark Kaldera Toba sebagai warisan bumi. Kita juga berharap semua pihak memahami hal tersebut,” jelasnya.

Ia pun menyebutkan, logo resmi Kaldera Toba tersebut adalah yang bisa digunakan resmi oleh BPKGT dan instansi/lembaga yang ingin turut berjuang mengembangkan Geopark Kaldera Toba. Dengan begitu, logo yang sebelumnya beredar sebelum adanya logo resmi dari Unesco itu adalah tidak sah.

“Karena logo tersebut desain langsung dari UGG. Selain penerimaan logo, UGG juga melampirkan sertifikat resmi yang sudah dilengkapi logo TC-UGG. Termasuk tata cara penggunaan logo. Penggunaan logo harus mengacu pada ketentuan internasional yang dikeluarkan oleh UGG,” terang Hidayati.

Karena itu pula, lanjut Hidayati, seluruh pengelolaan Geopark Kaldera Toba (GKT) harus mengikuti protokol Unesco. Sehingga jika ada pihak-pihak yang turut bersedia mengembangkan Geopark Kaldera Toba, ia harus mengikuti protokol Unesco dan tidak bisa berjalan sembarangan atau bahkan klaim-mengklaim.

“Sebab apa? Karena kita dimonitoring oleh Unesco. Apalagi dengan enam rekomendasi yang harus kita terapkan hingga empat tahun ke depan. Jadi betul-betul enam rekomendasi itu harus kita laksanakan supaya kita (Geopark Kaldera Toba) nantinya tidak terdegradasi,” sebutnya.

Adapun 6 rekomendasi Unesco atas Geopark Kaldera Toba yang harus dilaksanakan dalam 4 tahun ini atau hingga 2024 adalah:

Pertama, kembangkan hubungan antara warisan geologis dan warisan terotorial lainnya, misalnya biotik alami budaya, melalui interpretasi, pendidikan dan wisata, melatih pemandu lokal, pariwisata, operator dan masyarakat setempat dan lain-lain tentang tautan antara geologi dan ekologi untuk diaktifkan berbagai pengetahuan dengan wisatawan.

Kedua, mengembangkan strategi kemitraan yang mencakup metodologi dan kriteria yang jelas untuk menjadi mitra, menguraikan perjanjian yang terkait dengan geopark. Ini berlaku untuk akomodasi, catering, penyedia transportasi, penyedia aktivitas dan produsen lokal produk, tetapi tidak terbatas pada diidentifikasi.

Ketiga, memperkuat keterlibatan dalam aktivitas global geopark network. Dan di Asia Pasifik jaringan geopark mempromosikan nilai internasional wilayah melalui kemitraan dengan global geopark di bawah payung Global Geopark UNESCO.

Keempat, mengembangkan strategi pendidikan dengan bekerja dalam kemitraan dengan UNESCO Global Geopark lainnya. Geopark dengan pengajaran harus dilakukan di sekolah-sekolahndi dalam wilayah geopark dengan manajemen yang seharusnya memfasilitasi pengembangan program pembelajaran dengan alat interaktif untuk siswa sekolah.

Kelima, meningkatkan strategi dan kegiatan pendidikan untuk memfasilitasi mitigasi bahaya alam dan peruhahan iklim di sekolah-sekolah dan untuk populasi lokal. Dan keenam, memperkuat keterlibatan UNESCO Global Geopark dalam studi penelitian, konservasi dan promosi penduduk asli setempat dengan budaya serta bahasa dalam kearifan lokalnya.

Lebih lanjut Hidayati menjelaskan, perjuangan Geopark Kaldera Toba menjadi bagian dari UGG adalah merupakan perjuangan panjang. Hidayati juga berharap, euforia masuknya Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UGG tidak disalahgunakan. Karena segala sesuatu berkaitan dengan Geopark Kaldera Toba dalam pengawasan Unesco. Untuk itu semua pihak harus mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pengelolaan BPGKT harus mengedepankan hal-hal perlindungan. Pengelolaan juga harus terhindar dari kepentingan politik, tidak boleh ada konflik serta tidak ada tindakan korupsi. “Pengelolaan tersebut harus bekerlanjutan, dilakukan oleh orang yang sudah terbukti memiliki kapasitas. Pemahaman dan prinsip-prinsip konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai kepengurusan BPGKT, serta isu akan adanya evaluasi pengurus BPGKT, Hidayati tidak memberikan komentar. Bahkan saat diwawancarai terkait dengan dasar evaluasi di tengah keberhasilan BPGKT menjadi bagian dari UGG, Hidayati hanya tersenyum.

“Saya tidak bisa menjawab itu, karena itu kebijakan pimpinan dengan segala pertimbangan. Yang pasti kita berjuangan untuk menjaga kekayaan dan keselamatan Geopark Kaldera Toba. Serta mempertahankan status Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UGG,” katanya.

Hal itu menurut Hidayati sangat penting, karena seluruh pengelolaan Geopark Kaldera Toba kedepannya akan di revalidasi kembali tahun 2023 oleh UGG. “Dengan prinsip memuliakan bumi, mensejahterakan masyarakat setempat. Kita telah memperjuangan semua ini dengan begitu besar,” ujarnya. (mbd/bbs)

LOGO RESMI: General Manager BPKGT, Hidayati menunjukkan sertifikat dan logo remi Kaldera Toba yang diterima dari Uniesco kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).
LOGO RESMI: General Manager BPKGT, Hidayati menunjukkan sertifikat dan logo remi Kaldera Toba yang diterima dari Uniesco kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) menerima logo resmi Kaldera Toba atau Toba Caldera-Unesco Global Geopark (TC-UGG) dari Unesco lewat surat elektronik (email) dua hari yang lalu. Dengan diterimanya logo tersebut, maka seluruh pengelolaan GKT harus mengikuti protokol Unesco.

General Manager BPKGT, Hidayati mengatakan, diterimanya logo resmi Kaldera Toba tersebut sekaligus menjadi kado HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Ini semakin membuat Kaldera Toba khususnya dan Sumatera Utara dan Indonesia kian mendunia,” kata Hidayati didampingi Wakil General Manager BPGKT, Gagarin Sembiring kepada wartawan di Medan, Senin (17/8).

Itu artinya, BPGKT bersama sejumlah pihak telah mengibarkan bendera Indonesia di dunia yang lebih luas lewat perjuangan tersebut. Keberhasilan itu juga menjadi gambaran bahwa dunia memberikan pengakuan terhadap kekayaan Indonesia dan harus dijaga serta dilestarikan.

“Dengan ini, dunia sudah memiliki kepercayaan kepada Indonesia yang memiliki komitmen melindungi dan menjaga lingkungan sekawasan Geopark Kaldera Toba sebagai warisan bumi. Kita juga berharap semua pihak memahami hal tersebut,” jelasnya.

Ia pun menyebutkan, logo resmi Kaldera Toba tersebut adalah yang bisa digunakan resmi oleh BPKGT dan instansi/lembaga yang ingin turut berjuang mengembangkan Geopark Kaldera Toba. Dengan begitu, logo yang sebelumnya beredar sebelum adanya logo resmi dari Unesco itu adalah tidak sah.

“Karena logo tersebut desain langsung dari UGG. Selain penerimaan logo, UGG juga melampirkan sertifikat resmi yang sudah dilengkapi logo TC-UGG. Termasuk tata cara penggunaan logo. Penggunaan logo harus mengacu pada ketentuan internasional yang dikeluarkan oleh UGG,” terang Hidayati.

Karena itu pula, lanjut Hidayati, seluruh pengelolaan Geopark Kaldera Toba (GKT) harus mengikuti protokol Unesco. Sehingga jika ada pihak-pihak yang turut bersedia mengembangkan Geopark Kaldera Toba, ia harus mengikuti protokol Unesco dan tidak bisa berjalan sembarangan atau bahkan klaim-mengklaim.

“Sebab apa? Karena kita dimonitoring oleh Unesco. Apalagi dengan enam rekomendasi yang harus kita terapkan hingga empat tahun ke depan. Jadi betul-betul enam rekomendasi itu harus kita laksanakan supaya kita (Geopark Kaldera Toba) nantinya tidak terdegradasi,” sebutnya.

Adapun 6 rekomendasi Unesco atas Geopark Kaldera Toba yang harus dilaksanakan dalam 4 tahun ini atau hingga 2024 adalah:

Pertama, kembangkan hubungan antara warisan geologis dan warisan terotorial lainnya, misalnya biotik alami budaya, melalui interpretasi, pendidikan dan wisata, melatih pemandu lokal, pariwisata, operator dan masyarakat setempat dan lain-lain tentang tautan antara geologi dan ekologi untuk diaktifkan berbagai pengetahuan dengan wisatawan.

Kedua, mengembangkan strategi kemitraan yang mencakup metodologi dan kriteria yang jelas untuk menjadi mitra, menguraikan perjanjian yang terkait dengan geopark. Ini berlaku untuk akomodasi, catering, penyedia transportasi, penyedia aktivitas dan produsen lokal produk, tetapi tidak terbatas pada diidentifikasi.

Ketiga, memperkuat keterlibatan dalam aktivitas global geopark network. Dan di Asia Pasifik jaringan geopark mempromosikan nilai internasional wilayah melalui kemitraan dengan global geopark di bawah payung Global Geopark UNESCO.

Keempat, mengembangkan strategi pendidikan dengan bekerja dalam kemitraan dengan UNESCO Global Geopark lainnya. Geopark dengan pengajaran harus dilakukan di sekolah-sekolahndi dalam wilayah geopark dengan manajemen yang seharusnya memfasilitasi pengembangan program pembelajaran dengan alat interaktif untuk siswa sekolah.

Kelima, meningkatkan strategi dan kegiatan pendidikan untuk memfasilitasi mitigasi bahaya alam dan peruhahan iklim di sekolah-sekolah dan untuk populasi lokal. Dan keenam, memperkuat keterlibatan UNESCO Global Geopark dalam studi penelitian, konservasi dan promosi penduduk asli setempat dengan budaya serta bahasa dalam kearifan lokalnya.

Lebih lanjut Hidayati menjelaskan, perjuangan Geopark Kaldera Toba menjadi bagian dari UGG adalah merupakan perjuangan panjang. Hidayati juga berharap, euforia masuknya Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UGG tidak disalahgunakan. Karena segala sesuatu berkaitan dengan Geopark Kaldera Toba dalam pengawasan Unesco. Untuk itu semua pihak harus mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pengelolaan BPGKT harus mengedepankan hal-hal perlindungan. Pengelolaan juga harus terhindar dari kepentingan politik, tidak boleh ada konflik serta tidak ada tindakan korupsi. “Pengelolaan tersebut harus bekerlanjutan, dilakukan oleh orang yang sudah terbukti memiliki kapasitas. Pemahaman dan prinsip-prinsip konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai kepengurusan BPGKT, serta isu akan adanya evaluasi pengurus BPGKT, Hidayati tidak memberikan komentar. Bahkan saat diwawancarai terkait dengan dasar evaluasi di tengah keberhasilan BPGKT menjadi bagian dari UGG, Hidayati hanya tersenyum.

“Saya tidak bisa menjawab itu, karena itu kebijakan pimpinan dengan segala pertimbangan. Yang pasti kita berjuangan untuk menjaga kekayaan dan keselamatan Geopark Kaldera Toba. Serta mempertahankan status Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UGG,” katanya.

Hal itu menurut Hidayati sangat penting, karena seluruh pengelolaan Geopark Kaldera Toba kedepannya akan di revalidasi kembali tahun 2023 oleh UGG. “Dengan prinsip memuliakan bumi, mensejahterakan masyarakat setempat. Kita telah memperjuangan semua ini dengan begitu besar,” ujarnya. (mbd/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/