30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Penilaian Kaldera Toba Jadi GGN Masuki Tahap Akhir

Foto: Istimewa Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI foto bersama tim asesor  dari GGN UNESCO, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill, dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam. Gubsu didampingi Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.
Foto: Istimewa
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI foto bersama tim asesor dari GGN UNESCO, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill, dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam. Gubsu didampingi Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penilaian Kaldera Toba untuk ditetapkan sebagai Global Geopark Network (GGN) oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO memasuki tahap akhir. UNESCO mengutus tim asesor ke Sumut pada 8-12 Juli, untuk menilai langsung kelayakan Kawasaan Danau Toba menjadi bagian dari GGN.

Kedua tim asesor yang diutus adalah Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill dari GGN UNESCO. Keduanya diterima Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam.

Gubernur didampingi oleh Assisten Ekbang Provsu yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.

Pada pertemuan itu, Gubsu mengungkapkan terimakasih kepada tim asesor yang sudah berkunjung untuk melihat langsung Danau Toba adan aktivitas masyarakat . Diharapkan kepada tim asesor agar dapat menginformasikan hal-hal yang perlu ditingkatkan terkait Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN.

Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba, Sabrina mengatakan kedua asesor itu adalah ahli yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat dan didampingi kementerian yang menjadi komite Geopark. “Setelah ini tinggal tahapan penilaian dan pengumuman,” ujarnya.

Kaldera Toba sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Geopark nasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, menurut Sabrina, untuk tahun ini Indonesia hanya mengusulkan satu kawasan saja yaitu Kaldera Toba untuk ditetapkan menjadi anggota GGN.

“Seluruh negara mengusulkan, tapi setahu saya hanya boleh mengusulkan dua setiap tahunnya,” katanya.

Untuk mencapai tujuan itu, kata Sabrina, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemkab terkait beserta berbagai elemen masyarakat melakukan berbagai persiapan akan mengevaluasi proposal. Evaluasi yang dimaksud, katanya, cocok atau tidak apa yang ditulis dengan kondisi lapangan. Selain itu, katanya, tim asesor juga melihat bagaimana keragaman biologi dan budaya.

“Karena asesor juga menilai bagaimana masyarakat memanfaatkan dan melestarikan, apakah masyarakat tersebut diberdayakan dan ekonominya,” katanya.

Sabrina menjelaskan dalam kunjungan tim asesor, pihaknya akan mendampingi tim mengunjungi air terjun Sipiso-piso, Silalahi, Aek Rangat Sitio-tio Sigulati, Pusuk Buhit, Tuk tuk, Batu Gantung, Parapat, Sipinsur, TB Silalahi, Silangit Airport. Setelah dari Airport, katanya, sebagian ada yang pulang kembali ke Jakarta. (rel/mea)

Foto: Istimewa Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI foto bersama tim asesor  dari GGN UNESCO, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill, dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam. Gubsu didampingi Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.
Foto: Istimewa
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI foto bersama tim asesor dari GGN UNESCO, yakni Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill, dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam. Gubsu didampingi Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penilaian Kaldera Toba untuk ditetapkan sebagai Global Geopark Network (GGN) oleh lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO memasuki tahap akhir. UNESCO mengutus tim asesor ke Sumut pada 8-12 Juli, untuk menilai langsung kelayakan Kawasaan Danau Toba menjadi bagian dari GGN.

Kedua tim asesor yang diutus adalah Prof Setsuya Nakada dan Wesley Hill dari GGN UNESCO. Keduanya diterima Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.SI dalam sebuah acara welcome dinner Rabu (8/7) malam.

Gubernur didampingi oleh Assisten Ekbang Provsu yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN Unesco DR Hj Sabrina, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun dan lainnya.

Pada pertemuan itu, Gubsu mengungkapkan terimakasih kepada tim asesor yang sudah berkunjung untuk melihat langsung Danau Toba adan aktivitas masyarakat . Diharapkan kepada tim asesor agar dapat menginformasikan hal-hal yang perlu ditingkatkan terkait Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN.

Ketua Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba, Sabrina mengatakan kedua asesor itu adalah ahli yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat dan didampingi kementerian yang menjadi komite Geopark. “Setelah ini tinggal tahapan penilaian dan pengumuman,” ujarnya.

Kaldera Toba sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Geopark nasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, menurut Sabrina, untuk tahun ini Indonesia hanya mengusulkan satu kawasan saja yaitu Kaldera Toba untuk ditetapkan menjadi anggota GGN.

“Seluruh negara mengusulkan, tapi setahu saya hanya boleh mengusulkan dua setiap tahunnya,” katanya.

Untuk mencapai tujuan itu, kata Sabrina, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemkab terkait beserta berbagai elemen masyarakat melakukan berbagai persiapan akan mengevaluasi proposal. Evaluasi yang dimaksud, katanya, cocok atau tidak apa yang ditulis dengan kondisi lapangan. Selain itu, katanya, tim asesor juga melihat bagaimana keragaman biologi dan budaya.

“Karena asesor juga menilai bagaimana masyarakat memanfaatkan dan melestarikan, apakah masyarakat tersebut diberdayakan dan ekonominya,” katanya.

Sabrina menjelaskan dalam kunjungan tim asesor, pihaknya akan mendampingi tim mengunjungi air terjun Sipiso-piso, Silalahi, Aek Rangat Sitio-tio Sigulati, Pusuk Buhit, Tuk tuk, Batu Gantung, Parapat, Sipinsur, TB Silalahi, Silangit Airport. Setelah dari Airport, katanya, sebagian ada yang pulang kembali ke Jakarta. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/