27 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Objek Wisata ini Wajib Anda Kunjungi, Pasti Anda Tak Menyesal

SUMUTPOS.CO – Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Provinsi dengan luas 72.981,23 km2 ini memiliki sejumlah objek wisata yang cukup diminati baik wisatawan lokal hingga mancanegara. Bukan itu saja, provinsi ketiga terbesar di Indonesia inipun terdapat beragam kebudayaan dengan masing-masing ke khasannya.

Dilirik dari objek wisata, Sumatera Utara memiliki Danau Toba yan tak kalah keindahannya dengan Bali. Untuk menuju lokasi objek wisata Danau Toba ini, dari Kota Medan sebagai pintu gerbangnya menuju beberapa lokasi wisata di Sumatera Utara, bisa ditempuh sekira 4 jam.

Tak heran, jika keindahan Danau Toba yang membentang sepanjang 100 kilometer dengan lebar 30 kilometer di atas pegunungan Bukit Barisan ini dilirik para wisatawan mancanegara. Apalagi baru baru ini, pemerintah tengah konsentrasi melakukan pembangunan di seputaran Danau Toba.

Keindahan Danau Toba juga semakin terasa karena dikelilingi Kawasan hutan hijau, hingga di sekitarnya semakin sejuk dan menyegarkan.

Danau Toba yang memiliki luas 1.145 km2 dengan kedalaman 450 meter yang terlihat seperti lautan, merupakan danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia.

Dari beberapa sumber diketahui, Danau Toba diperkirakan terbentuk dari letusan supervolcano Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun lampau. Tak salah jika Danau Toba dijadikan salah satu ikon wisata di Provinsi Sumatera Utara.

Selain keindahan Danau Toba dan pegunungannya, di tengah Danau Toba juga terdapat Pulau Samosir dengan ketinggian 1.000 dpl, yang luasnya kira-kira sama dengan Singapura.

Di pulau ini juga terdapat berbagai obyek wisata seperti makam terbuat dari batu berusia sekitar 500 tahun, dan desa-desa dengan rumah adat tradisional serta kebudayaan Batak Toba yang unik dan kuno.

Objek wisata lainnya di Sumatera Utara ada Bukit Lawang atau dikenal dengan Pintu Bukit. Lokasinya berada 90 kilometer dari Kota Medan. Dan bisa ditempuh selama 2 jam.

Bukit Lawang merupakan desa kecil yang berada di Selatan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Bukit Lawang juga diketahui sebagai pintu gerbang untuk masuk ke kawasan hutan Sumatera yang di dalamnya terdapat Gunung Leuser. Berketinggian 3.404 meter.

Kawasan TNGL ini membentang di pegunungan Bukit Barisan, di sebelah Utara merupakan bagian dari wilayah Provinsi Aceh dan di sebelah Selatan bagian dari wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Desa Bukit Lawang juga dikenal sebuah pusat rehabilitasi orangutan Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1973. Keberadaan Orangutan inipun menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bahkan para wisatawan asing secara sengaja berkunjung untuk melihat Orangutan yang langka ini berayun ayun di atas pepohonan hutan yang ada di Bukit Lawang.

Teluk Dalam

Objek wisata yang tak kalah menariknya di Sumatera Utara ada di ujung Selatan Pulau Nias, Kota Teluk Dalam. Dari Kita Medan, melalui jalur penerbangan ke Gunung Sitoli bisa ditempuh dengan waktu 50 menit.

Kota Teluk Dalam dikenal dengan ombak pantai nya. Karena keindahan dan ketinggian ombak nya, Pantai Lagundri dan Pantai Sorake disetarai dengan ombak yang ada di Hawaii, sehingga banyak dikunjungi para peselancar dunia di musim musim tertentu.

Beberapa desa di sekitar Teluk Dalam masih kental dengan tradisi dan arsitektur Nias yang unik, seperti Desa Bawomataluo yang berjarak sekitar 15 km dari Teluk Dalam.

Desa ini berada di atas bukit dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Rumah-rumah di desa ini memiliki arsitektur rumah adat Nias yang dikenal dengan Omo Nifolasara yang sudah berusia ratusan tahun.

Rumah-rumah di desa ini dibangun saling berhadapan sehingga menyisakan halaman luas yang digunakan sebagai tempat pertunjukan seni tradisi Teluk Dalam seperti Lompat Batu (Hombo Batu) dan Tari Perang.

Di Teluk Dalam juga terdapat peninggalan Megalitik yang berada di Desa Orahili, Kecamatan Gomo. Sejumlah batu berukuran besar berada di perbukitan dekat dengan Sungai Gomo. Menurut sejarah perbukitan dan batu-batu megalitik tersebut merupakan sebuah perkampungan yang berasal dari Zaman Batu Muda (Neolithicum) sekitar 1000 hingga 1500 Masehi.

Air Terjun Sipiso-piso

Di kawasan Kabupaten Tanah, Karo, Sumatera Utara, ada objek wisata Air Terjun Sipiso-piso.

Air Terjun ini juga salah satu objek wisata andalan Propinsi Sumatera Utara. Dan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek.

Lokasi air terjun ini berada tidak jauh dari danau terbesar di Indonesia, yaitu Danau Toba. Air terjun yang berada pada ketinggian 800 meter ini terbentuk dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah goa disisi kawah danau Toba.

Air yang keluar dari goa yang berukuran tidak begitu besar itu sangat deras, apalagi jatuh pada ketinggian 120 meter, membuat air terjun ini begitu indah.
Kata “piso” berarti pisau, karena memang air terjun ini bila dilihat dari jauh bentuknya seperti pisau, kecil dan panjang.

Tangkahan

Tangkahan identik dengan panorama hutan hujan tropis yang indah dan sering disebut sebagai surga tersembunyi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tangkahan yang memiliki luas sekitar 17.000 hektare ini merupakan kawasan kegiatan konservasi. Gajah digunakan berpatroli untuk melindungi TNGL, dan pengunjung dapat ikut serta menunggangi gajah menelusuri hutan. Menuju lokasi ini dari Medan sekitar 123 kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam.

Di lokasi ini, terdapat berbagai jenis flora dan fauna, gua dan air terjun, pemandian air panas, arung jeram, tempat berkemah, jalur trekking baik dengan berjalan kaki maupun dengan menunggangi gajah Sumatera. Selain itu, terdapat dua sungai yang membelah TNGL yaitu Sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh yang airnya sangat jernih.(bbs/han)

SUMUTPOS.CO – Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Provinsi dengan luas 72.981,23 km2 ini memiliki sejumlah objek wisata yang cukup diminati baik wisatawan lokal hingga mancanegara. Bukan itu saja, provinsi ketiga terbesar di Indonesia inipun terdapat beragam kebudayaan dengan masing-masing ke khasannya.

Dilirik dari objek wisata, Sumatera Utara memiliki Danau Toba yan tak kalah keindahannya dengan Bali. Untuk menuju lokasi objek wisata Danau Toba ini, dari Kota Medan sebagai pintu gerbangnya menuju beberapa lokasi wisata di Sumatera Utara, bisa ditempuh sekira 4 jam.

Tak heran, jika keindahan Danau Toba yang membentang sepanjang 100 kilometer dengan lebar 30 kilometer di atas pegunungan Bukit Barisan ini dilirik para wisatawan mancanegara. Apalagi baru baru ini, pemerintah tengah konsentrasi melakukan pembangunan di seputaran Danau Toba.

Keindahan Danau Toba juga semakin terasa karena dikelilingi Kawasan hutan hijau, hingga di sekitarnya semakin sejuk dan menyegarkan.

Danau Toba yang memiliki luas 1.145 km2 dengan kedalaman 450 meter yang terlihat seperti lautan, merupakan danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia.

Dari beberapa sumber diketahui, Danau Toba diperkirakan terbentuk dari letusan supervolcano Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun lampau. Tak salah jika Danau Toba dijadikan salah satu ikon wisata di Provinsi Sumatera Utara.

Selain keindahan Danau Toba dan pegunungannya, di tengah Danau Toba juga terdapat Pulau Samosir dengan ketinggian 1.000 dpl, yang luasnya kira-kira sama dengan Singapura.

Di pulau ini juga terdapat berbagai obyek wisata seperti makam terbuat dari batu berusia sekitar 500 tahun, dan desa-desa dengan rumah adat tradisional serta kebudayaan Batak Toba yang unik dan kuno.

Objek wisata lainnya di Sumatera Utara ada Bukit Lawang atau dikenal dengan Pintu Bukit. Lokasinya berada 90 kilometer dari Kota Medan. Dan bisa ditempuh selama 2 jam.

Bukit Lawang merupakan desa kecil yang berada di Selatan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Bukit Lawang juga diketahui sebagai pintu gerbang untuk masuk ke kawasan hutan Sumatera yang di dalamnya terdapat Gunung Leuser. Berketinggian 3.404 meter.

Kawasan TNGL ini membentang di pegunungan Bukit Barisan, di sebelah Utara merupakan bagian dari wilayah Provinsi Aceh dan di sebelah Selatan bagian dari wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Desa Bukit Lawang juga dikenal sebuah pusat rehabilitasi orangutan Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1973. Keberadaan Orangutan inipun menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bahkan para wisatawan asing secara sengaja berkunjung untuk melihat Orangutan yang langka ini berayun ayun di atas pepohonan hutan yang ada di Bukit Lawang.

Teluk Dalam

Objek wisata yang tak kalah menariknya di Sumatera Utara ada di ujung Selatan Pulau Nias, Kota Teluk Dalam. Dari Kita Medan, melalui jalur penerbangan ke Gunung Sitoli bisa ditempuh dengan waktu 50 menit.

Kota Teluk Dalam dikenal dengan ombak pantai nya. Karena keindahan dan ketinggian ombak nya, Pantai Lagundri dan Pantai Sorake disetarai dengan ombak yang ada di Hawaii, sehingga banyak dikunjungi para peselancar dunia di musim musim tertentu.

Beberapa desa di sekitar Teluk Dalam masih kental dengan tradisi dan arsitektur Nias yang unik, seperti Desa Bawomataluo yang berjarak sekitar 15 km dari Teluk Dalam.

Desa ini berada di atas bukit dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Rumah-rumah di desa ini memiliki arsitektur rumah adat Nias yang dikenal dengan Omo Nifolasara yang sudah berusia ratusan tahun.

Rumah-rumah di desa ini dibangun saling berhadapan sehingga menyisakan halaman luas yang digunakan sebagai tempat pertunjukan seni tradisi Teluk Dalam seperti Lompat Batu (Hombo Batu) dan Tari Perang.

Di Teluk Dalam juga terdapat peninggalan Megalitik yang berada di Desa Orahili, Kecamatan Gomo. Sejumlah batu berukuran besar berada di perbukitan dekat dengan Sungai Gomo. Menurut sejarah perbukitan dan batu-batu megalitik tersebut merupakan sebuah perkampungan yang berasal dari Zaman Batu Muda (Neolithicum) sekitar 1000 hingga 1500 Masehi.

Air Terjun Sipiso-piso

Di kawasan Kabupaten Tanah, Karo, Sumatera Utara, ada objek wisata Air Terjun Sipiso-piso.

Air Terjun ini juga salah satu objek wisata andalan Propinsi Sumatera Utara. Dan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek.

Lokasi air terjun ini berada tidak jauh dari danau terbesar di Indonesia, yaitu Danau Toba. Air terjun yang berada pada ketinggian 800 meter ini terbentuk dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah goa disisi kawah danau Toba.

Air yang keluar dari goa yang berukuran tidak begitu besar itu sangat deras, apalagi jatuh pada ketinggian 120 meter, membuat air terjun ini begitu indah.
Kata “piso” berarti pisau, karena memang air terjun ini bila dilihat dari jauh bentuknya seperti pisau, kecil dan panjang.

Tangkahan

Tangkahan identik dengan panorama hutan hujan tropis yang indah dan sering disebut sebagai surga tersembunyi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tangkahan yang memiliki luas sekitar 17.000 hektare ini merupakan kawasan kegiatan konservasi. Gajah digunakan berpatroli untuk melindungi TNGL, dan pengunjung dapat ikut serta menunggangi gajah menelusuri hutan. Menuju lokasi ini dari Medan sekitar 123 kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam.

Di lokasi ini, terdapat berbagai jenis flora dan fauna, gua dan air terjun, pemandian air panas, arung jeram, tempat berkemah, jalur trekking baik dengan berjalan kaki maupun dengan menunggangi gajah Sumatera. Selain itu, terdapat dua sungai yang membelah TNGL yaitu Sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh yang airnya sangat jernih.(bbs/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/