30.6 C
Medan
Saturday, January 18, 2025

Sambut HUT TNI sekaligus Pulihkan Turisme, Marinir Lomba Renang & Dayung di Danau Toba

MENDAYUNG: Personel Marinir dari Yonmarhanlan I Belawan, mendayung peahu karet saat mengikuti try-out renang dan dayung di Danau Toba, Jumat (20/9).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara menggelar try-out bagi anggotanya untuk berenang dan mendayung di Danau Toba, Jumat (20/9). Mengambil titik start di Pelabuhan Feri Tigaras, Kabupaten Simalungun, puluhan anggota pasukan elite TNI AL itu berenang dan mendayung hingga Pelabuhan Simanindo di Pulau Samosir Pelepasan peserta try-out renang dan dayung marinir itu dilakukan

oleh Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe M.Tr. Hanla, Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal I Belawan Letkol (Mar) Felix Pakpahan, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut Baharuddin Siagian. Ada juga pemuka masyarakat dan Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio yang ikut melepas peserta try-out renang dan dayung di danau kaldera terbesar di dunia itu.

James Munthe dalam sambutannya mengatakan, ada dua sasaran dalam kegiatan itu. Yang pertama adalah untuk melatih anggota Korps Marinir sekaitan dengan hari ulang tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) . “Kegiatan ini digelar dengan harapan bisa meningkatkan ketahanan fisik prajurit,” ujar James Munthe, kepada media.

Adapun sasaran kedua dalam kegiatan itu adalah memulihkan aktivitas turisme di Danau Toba yang merosot pasca-tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun pada 16 Juni 2018. “Menggalakkan kembali pariwisata di kawasan Danau Toba, khususnya di alur pelayaran kapal dari Tigaras ke Simanindo, pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun,” ucapnya.

Munthe menjelaskan, jarak antara Pelabuhan Feri Tigaras di Simalungun hingga Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir mencapai 8 kilometer dan melewati salah satu titik terdalam di Danau Toba. Meski demikian, puluhan anggota Yonmarhanlan I Belawan yang berenang dan mendayung sudah membuktikan rute itu aman.

Tim dayung Yonmarhanlan I Belawan mencapai garis finis di Pulau Samosir dengan catatan waktu 1 jam 5 menit. Adapun tim renang tim renang mencapai titik akhir dalam waktu 2 jam 20 menit.

“Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan asalkan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal,” katanya.

Lomba renang dan mendayung perahu karet bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan, dengan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal.

“Dengan ini, kita berharap Danau Toba dapat berkembang bagi wisatawan. Mari kita bangkitkan budaya dan destinasi Danau Toba untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan asing,” pungkas James.

Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian dalam sambutannya mengapresiasi upaya Yonmarhanlan I Belawan menggelar try-out selam dan renang di Danau Toba. “Kami berharap para turis merasa aman dan dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Danau Toba,” katanya.

“Atas nama Pemerintah Sumut, semoga renang dan dayung ini berjalan lanca dan aman, tetap semangat patriotisme TNI AL tetap terjaga,” pungkas Baharuddin.

Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio mengatakan, kegiatan pariwisata di daerahnya menjadi lesu pasca-karamnya KM Sinar Bangun. Karena itu Mika ikut senang dengan kegiatan yang diinisiasi Yonmarhanlan I Belawan itu.

“Kami berharap kegiatan ini sangat membantu memulihkan pariwisata di Tigaras yang lesu pasca-tragedi KM Sinar Bangun. Selama ini kami sudah berupaya semaksimal mungkin mengembalikan gairah pariwisata di Danau Toba, khususnya di alur pelayaran Tigaras ke Simanindo. Kegiatan positif ini menjadi daya tarik terhadap kunjungan wisatawan,” tutup Mika Jaya.

Tebar Bibit Ikan Emas di Tigaras

Sehari sebelumnya, Kamis (19/9) siang, puluhan anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara dipimpin langsung Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe, menebar bibit ikan emas di Danau Toba.

Sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat Simalungun juga hadir pada penaburan bibit ikan emas di danau kaldera terbesar di dunia itu. Antara lain Pendeta Jack Marpaung dan Pendeta Edison Panjaitan.

Doa mengawali kegiatan itu, selanjutnya tak kurang 10 ribu bibit ikan emas dalam kantong-kantong plastik dilepas ke Danau Toba. “Penaburan bibit ikan emas ini adalah wujud kepedulian terhadap pelestarian ikan di perairan Danau Toba,” ujar James.

Pendeta Jack Marpaung dalam sambutannya mengapresiasi kepedulian pasukan elite yang terkenal dengan baret ungunya itu, terhadap Danau Toba. “Saya sangat salut dan bangga dengan kepedulian yang dilakukan oleh TNI AL dalam hal ini marinir di Perairan Danau Toba ini,” ujar pendeta yang juga dikenal sebagai penyanyi rock itu. (fac/ara/jpnn)

MENDAYUNG: Personel Marinir dari Yonmarhanlan I Belawan, mendayung peahu karet saat mengikuti try-out renang dan dayung di Danau Toba, Jumat (20/9).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara menggelar try-out bagi anggotanya untuk berenang dan mendayung di Danau Toba, Jumat (20/9). Mengambil titik start di Pelabuhan Feri Tigaras, Kabupaten Simalungun, puluhan anggota pasukan elite TNI AL itu berenang dan mendayung hingga Pelabuhan Simanindo di Pulau Samosir Pelepasan peserta try-out renang dan dayung marinir itu dilakukan

oleh Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe M.Tr. Hanla, Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal I Belawan Letkol (Mar) Felix Pakpahan, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut Baharuddin Siagian. Ada juga pemuka masyarakat dan Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio yang ikut melepas peserta try-out renang dan dayung di danau kaldera terbesar di dunia itu.

James Munthe dalam sambutannya mengatakan, ada dua sasaran dalam kegiatan itu. Yang pertama adalah untuk melatih anggota Korps Marinir sekaitan dengan hari ulang tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) . “Kegiatan ini digelar dengan harapan bisa meningkatkan ketahanan fisik prajurit,” ujar James Munthe, kepada media.

Adapun sasaran kedua dalam kegiatan itu adalah memulihkan aktivitas turisme di Danau Toba yang merosot pasca-tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun pada 16 Juni 2018. “Menggalakkan kembali pariwisata di kawasan Danau Toba, khususnya di alur pelayaran kapal dari Tigaras ke Simanindo, pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun,” ucapnya.

Munthe menjelaskan, jarak antara Pelabuhan Feri Tigaras di Simalungun hingga Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir mencapai 8 kilometer dan melewati salah satu titik terdalam di Danau Toba. Meski demikian, puluhan anggota Yonmarhanlan I Belawan yang berenang dan mendayung sudah membuktikan rute itu aman.

Tim dayung Yonmarhanlan I Belawan mencapai garis finis di Pulau Samosir dengan catatan waktu 1 jam 5 menit. Adapun tim renang tim renang mencapai titik akhir dalam waktu 2 jam 20 menit.

“Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan asalkan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal,” katanya.

Lomba renang dan mendayung perahu karet bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan, dengan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal.

“Dengan ini, kita berharap Danau Toba dapat berkembang bagi wisatawan. Mari kita bangkitkan budaya dan destinasi Danau Toba untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan asing,” pungkas James.

Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian dalam sambutannya mengapresiasi upaya Yonmarhanlan I Belawan menggelar try-out selam dan renang di Danau Toba. “Kami berharap para turis merasa aman dan dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Danau Toba,” katanya.

“Atas nama Pemerintah Sumut, semoga renang dan dayung ini berjalan lanca dan aman, tetap semangat patriotisme TNI AL tetap terjaga,” pungkas Baharuddin.

Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio mengatakan, kegiatan pariwisata di daerahnya menjadi lesu pasca-karamnya KM Sinar Bangun. Karena itu Mika ikut senang dengan kegiatan yang diinisiasi Yonmarhanlan I Belawan itu.

“Kami berharap kegiatan ini sangat membantu memulihkan pariwisata di Tigaras yang lesu pasca-tragedi KM Sinar Bangun. Selama ini kami sudah berupaya semaksimal mungkin mengembalikan gairah pariwisata di Danau Toba, khususnya di alur pelayaran Tigaras ke Simanindo. Kegiatan positif ini menjadi daya tarik terhadap kunjungan wisatawan,” tutup Mika Jaya.

Tebar Bibit Ikan Emas di Tigaras

Sehari sebelumnya, Kamis (19/9) siang, puluhan anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara dipimpin langsung Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe, menebar bibit ikan emas di Danau Toba.

Sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat Simalungun juga hadir pada penaburan bibit ikan emas di danau kaldera terbesar di dunia itu. Antara lain Pendeta Jack Marpaung dan Pendeta Edison Panjaitan.

Doa mengawali kegiatan itu, selanjutnya tak kurang 10 ribu bibit ikan emas dalam kantong-kantong plastik dilepas ke Danau Toba. “Penaburan bibit ikan emas ini adalah wujud kepedulian terhadap pelestarian ikan di perairan Danau Toba,” ujar James.

Pendeta Jack Marpaung dalam sambutannya mengapresiasi kepedulian pasukan elite yang terkenal dengan baret ungunya itu, terhadap Danau Toba. “Saya sangat salut dan bangga dengan kepedulian yang dilakukan oleh TNI AL dalam hal ini marinir di Perairan Danau Toba ini,” ujar pendeta yang juga dikenal sebagai penyanyi rock itu. (fac/ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/