TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan julukan Negeri Wisata Sejuta Pesona memang sangat tepat untuk menjadi salah satu tujuan untuk berwisata di saat hari libur tiba.
Sebagai wilayah yang memiki kekayaan objek wisata alam dan laut, Kabupaten Tapteng juga memiliki objek wisata religi yang berhubungan dengan penyebaran Agama Islam di Indonesia.
Nah, salah satu objek wisata religi itu yang sangat menarik untuk dikunjungi di saat berwisata di daerah ini yaitu, Makam Papan Tinggi di Kecamatan Barus.
Makam Papan Tinggi ini terletak di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus, berada di atas bukit dan dari seluruh makam syekh yang ada di Barus ini, makam inilah yang paling tinggi tempat keberadaannya, yakni bekisar 200 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Untuk mencapai lokasi makam ini, kita harus melewati jalan setapak desa sekitar kurang lebih 200 meter dari jalan raya untuk mencapai kaki bukit Makam Papan Tinggi. Tepat di kaki bukit, terdapat pancuran air untuk membersihkan diri atau mengambil air wudhuk. Setelah itu, kita lanjut menaiki tangga yang sudah dibuat secara permanen sebanyak lebih kurang 710 anak tangga.
Dan bagi wisatawan yang ingin menempuh sekitar 710 anak tangga itu tidak perlu khawatir terlalu lelah, karena di sekitar lintasan tangga yang dilalui warga sekitar telah membuat 4 tempat untuk peristirahatan di setiap 150 anak tangga.
Setelah tiba di puncak bukit, maka kita akan dapat melihat 7 makam yang terdapat di dalam kompleks Makam Papan Tinggi ini dan salah satunya adalah Makam Syech Mahmud yang diyakini seorang pendatang dari Yaman pada abad ke 7 dan juga saudagar dari Arab Persia yang menyebarkan Islam pertama di Indonesia.
Di lokasi ini, biasanya wisatawan dapat berziarah kubur, berdoa dan tak banyak yang mau melewatkan momen untuk mengabadikan foto-foto mereka di lokasi itu.
Bagaimana tidak, rasa lelah saat menapaki anak tangga sebelum mencapai puncak akhirnya terbayar dengan pemandangan dari bukit pemakaman. Terlihat panorama yang indah, sekelilingnya adalah hutan bercampur dengan hamparan sawah yang menghijau dan asri. Selain itu, kita dapat juga melihat pemandangan lautan biru juga terhampar menakjubkan yang mengelilingi Kabupaten Tapteng dan terlihat sangat indah.
“Pokoknya kalau sudah sampai di atas, terbayar sudah semua lelah kita. Dari makam itu pandangan kita sangat bebas, pokoknya nggak nyesallah kalo kesana,” ucap Rio warga Tapteng yang telah pernah ke Makam Papan Tinggi.
Selain Makam Papan Tinggi, yang tidak kalah menarik untuk dikunjugi lagi saat berada di Tapteng yaitu objek wisata Makam Mahligai yang juga terdapat di Kecamatan Barus dan hanya berjarak sekitar 3 Km dari lokasi Makam Papan Tinggi.
Makam Mahligai adalah lokasi yang terdapat tumpukan-tumpukan kuburan tua. Lokasinya di Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus luasnya ± 3 (tiga) Ha letaknya di atas bukit. Nama makam Mahligai berasal dari kata ‘Mahligai’ yang sama dengan istana kecil pada zaman dahulu. Kemudian nama tersebut biasa disebut dengan Makam Mahligai.
Di makam Mahligai ini terdapat batu nisan bertuliskan Syech Rukunuddin wafat 13 Syafar, tahun 48 Hijriah (48 H) abad ke-7, dalam usia 102 tahun, 2 bulan, 10 hari. Dan salah satu batu nisannya itu dikabarkan telah dibawa ke Museum Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1963 silam.
Di lokasi yang sama, juga terdapat makam Syech Imam Khotil Muazamsyah Biktibai Syech Samsuddin Min Biladil Fansury (dari negeri Fansyuri) dan Syech Zainal Abidin, Syech Ilyas, Syech Samsuddin, serta makam-makam lainnya yang juga disebut-sebut sebagai pengikutnya.
Tidak hanya itu, objek wisata yang cukup menarik buat dikunjungi di Barus, Kabupaten Tapteng yaitu Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kelurahan Pasar Gerigis, Kecamatan Barus yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 Maret 2017 lalu.
Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi, lokasi ini pun banyak dokunjungi wisatawan dari berbagai daerah, wisatawan yang datang ke lokasi ini pun akan dimanjakan oleh hembusan angin dan pemandangan bebas karena lokasi tugu ini berada dekat pantai, sehingga selain berswafoto wisatawan juga dapat menikmati keindahan pantai di lokasi itu. (*)