28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Objek Wisata Bahorok Sepi Pengunjung, Pemprov dan Pemkab Langkat Diminta Bantu Sosialisasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat diminta segera melakukan sosialisasi, agar wisatawan tidak takut datang ke lokasi wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.

Wisata Alam Bukit Lawang

Pasalnya, saat ini masyarakat sekitar destinasi pariwisata tersebut mengeluh sepinya pengunjung, sehingga berdampak pada perekonomian mereka.

“Biasanya pada saat libur lebaran dan libur akhir tahun, masyarakat mengaku bisa mendapatkan penghasilan besar untuk tabungan anak sekolah. Tapi sekarang, jangankan menabung, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sulit,” ungkap Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur kepada wartawan di Medan, Selasa (22/12).

“Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat perlu secepatnya melakukan sosialisasi, wisata di Bukit Lawang aman dan bisa dikunjungi serta tidak terkait dengan banjir bandang di Sungai Landak yang saat ini sudah mulai dibenahi,” sambungnya.

Menurutnya, warga sangat terpukul akibat penghasilan tidak ada lagi. Mau mencari pekerjaan lain sulit, karena banyak juga terjadi pengurangan di perusahaan perkebunan. Sementara kalau mau buka usaha tidak ada modal.

Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan menyebutkan, sepinya pengunjung di beberapa tempat wisata di Langkat tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Diharapkan kepada pemerintah harus hadir mencari solusi, agar penderitaan masyarakat bisa segera berakhir.

Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda, warga sekitar objek wisata di Langkat hanya mengharapkan pengunjung lokal seperti Medan, Deliserdang dan Aceh. Tapi beberapa bulan terakhir, sejak banjir bandang menerjang Sungai Landak pada November 2020, tidak ada lagi pengunjung yang datang.

“Warga butuh pekerjaan, agar asap dapur mereka tetap mengepul. Itu salah satu keluhan yang disampaikan warga saat kita melakukan reses di Kecamatan Kwala dan Selapian, Langkat. Warga yang hidupnya dari hasil berjualan di sekitar lokasi wisata sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Sugianto.

Padahal berwisata di alam terbuka seperti ke Bukit Lawang dan Sungai Landak, imbuh dia lebih aman dan sehat ketimbang mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan atau nongkrong di cafe yang rawan dengan penularan Corona.

“Pemerintah setempat perlu melakukan sosialisasi keluar wilayah, bahwa wisata di Bukit Lawang aman dan bisa dikunjungi. Serta harus aktif menghidupkan wisata Langkat dengan cara sosialisasi-sosialisasi lewat media sosial, media masaa ataupun media elektronik,” pungkasnya.

Wagub Sumut Musa Rajekshah sebelumnya mengakui pandemi Covid-19 sangat memengaruhi pariwisata dunia termasuk Indonesia dan terkhusus di Kecamatan Bahorok, Langkat. Karenanya, masyarakat harus senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) sehingga pandemi Covid-19 segera berlalu agar sektor pariwisata kembali pulih.

“Insya Allah ke depan tempat ini bisa ramai kembali. Covid-19 ini bukan hanya kita yang terdampak, di dunia sangat terasa betul, suasana terganggu,” kata pria yang akrab disapa Ijeck saat melakukan safari masjid sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat di Masjid Jabal Nur Bahorok Langkat, 29 Oktober lalu. “Covid-19 ini obatnya tinggal dari diri kita sendiri, bagaimana imun kita kuat, menjalankan protokol kesehatan, karena Allah SWT kasih kita akal. Artinya jangan anggap (Covid-19) tak ada, jangan pula tak bersiap-siap,” imbuhnya. (prn/han)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat diminta segera melakukan sosialisasi, agar wisatawan tidak takut datang ke lokasi wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.

Wisata Alam Bukit Lawang

Pasalnya, saat ini masyarakat sekitar destinasi pariwisata tersebut mengeluh sepinya pengunjung, sehingga berdampak pada perekonomian mereka.

“Biasanya pada saat libur lebaran dan libur akhir tahun, masyarakat mengaku bisa mendapatkan penghasilan besar untuk tabungan anak sekolah. Tapi sekarang, jangankan menabung, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sulit,” ungkap Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur kepada wartawan di Medan, Selasa (22/12).

“Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat perlu secepatnya melakukan sosialisasi, wisata di Bukit Lawang aman dan bisa dikunjungi serta tidak terkait dengan banjir bandang di Sungai Landak yang saat ini sudah mulai dibenahi,” sambungnya.

Menurutnya, warga sangat terpukul akibat penghasilan tidak ada lagi. Mau mencari pekerjaan lain sulit, karena banyak juga terjadi pengurangan di perusahaan perkebunan. Sementara kalau mau buka usaha tidak ada modal.

Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan menyebutkan, sepinya pengunjung di beberapa tempat wisata di Langkat tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Diharapkan kepada pemerintah harus hadir mencari solusi, agar penderitaan masyarakat bisa segera berakhir.

Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda, warga sekitar objek wisata di Langkat hanya mengharapkan pengunjung lokal seperti Medan, Deliserdang dan Aceh. Tapi beberapa bulan terakhir, sejak banjir bandang menerjang Sungai Landak pada November 2020, tidak ada lagi pengunjung yang datang.

“Warga butuh pekerjaan, agar asap dapur mereka tetap mengepul. Itu salah satu keluhan yang disampaikan warga saat kita melakukan reses di Kecamatan Kwala dan Selapian, Langkat. Warga yang hidupnya dari hasil berjualan di sekitar lokasi wisata sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Sugianto.

Padahal berwisata di alam terbuka seperti ke Bukit Lawang dan Sungai Landak, imbuh dia lebih aman dan sehat ketimbang mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan atau nongkrong di cafe yang rawan dengan penularan Corona.

“Pemerintah setempat perlu melakukan sosialisasi keluar wilayah, bahwa wisata di Bukit Lawang aman dan bisa dikunjungi. Serta harus aktif menghidupkan wisata Langkat dengan cara sosialisasi-sosialisasi lewat media sosial, media masaa ataupun media elektronik,” pungkasnya.

Wagub Sumut Musa Rajekshah sebelumnya mengakui pandemi Covid-19 sangat memengaruhi pariwisata dunia termasuk Indonesia dan terkhusus di Kecamatan Bahorok, Langkat. Karenanya, masyarakat harus senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) sehingga pandemi Covid-19 segera berlalu agar sektor pariwisata kembali pulih.

“Insya Allah ke depan tempat ini bisa ramai kembali. Covid-19 ini bukan hanya kita yang terdampak, di dunia sangat terasa betul, suasana terganggu,” kata pria yang akrab disapa Ijeck saat melakukan safari masjid sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat di Masjid Jabal Nur Bahorok Langkat, 29 Oktober lalu. “Covid-19 ini obatnya tinggal dari diri kita sendiri, bagaimana imun kita kuat, menjalankan protokol kesehatan, karena Allah SWT kasih kita akal. Artinya jangan anggap (Covid-19) tak ada, jangan pula tak bersiap-siap,” imbuhnya. (prn/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/