JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba dan empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) super prioritas lainnya, dipastikan bakal selesai pada akhir tahun 2020. Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo saat pelantikan dan Rapat Kabinet Terbatas sebelumnya.
“Kami pastikan tahun 2020 dari Kementerian PUPR anggarkan Rp7,6 triliun dan dari Kementerian perhubungan sekitar Rp2,5 triliun untuk investasi langsung APBN untuk pembangunan infrastruktur KSPN,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Minggu (27/10).
Basuki juga mengaku telah menggelar pertemuan dengan beberapa menteri lainnya untuk membahas permasalahan tersebut, Sabtu (26/10) lalu. Menurut dia, pertemuan ini pada dasarnya merupakan ajang berbagi informasi antara Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai program prioritas di bidang pariwisata.
“Harapannya, dengan berbagi tugas ini bisa terjalin sinergi yang baik agar dukungan infrastruktur di lima KSPN yang sudah kami bangun bisa menyelesaikan dan langsung dimanfaatkan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta didukung dengan investasi,” ucap Basuki. Senada dengan Basuki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, koordinasi ini diperlukan untuk meningkatkan inisiatif baru terhadap fungsi-fungsi keusahaan seperti investasi di beberapa wilayah KSPN. “Contohnya sudah ada program bagus di Labuan Bajo, saya usulkan format ini bisa dilakukan di beberapa tempat lain, karena tidak mungkin mengandalkan dana APBN. Jadi kita mendorong investasi di KSPN Super Prioritas,” ujar Budi.
Dukungan infrastruktur KSPN yang dibangun Kementerian PUPR pada 2020 mencakup konektivitas, sumber daya air, perumahan dan permukiman. Seperti di KSPN Danau Toba, dukungan infrastruktur bidang sumber daya air yang dibangun antara lain pelebaran Tano Ponggol dan penyediaan air baku Kawasan Parapat.
Bidang konektivitas di antaranya peningkatan jalan Lingkar Samosir dan Jalan Standar Panji – Bts Samosir – Dolok Sanggul. Bidang Permukiman di antaranya adalah penataan Kawasan Parapat dan pembangunan SPAM Ajibata. Bidang Perumahan di antaranya pembangunan baru Rumah Pariwisata Swadaya dan Rusun Pekerja di Kabupaten Toba Samosir.
Kolaborasi Menpar Baru dan BOPDT
Sementara, Pengamat Pariwisata Sumut, Wahyu A Pratomo mengaku optimis di tangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, KSPN Danau Toba dapat berkembang pesat menjadi objek wisata kelas dunia. Dia beralasan, Wishnutama merupakan pemimpin yang memiliki kreativitas dan prestasi dalam bidang publikasi. “Pak Wisnu adalah orang yang kreatif. Pariwisata merupakan bidang yang menuntut ide ide kreatif. Rasanya beliau adalah orang yang tepat,” sebut Wahyu.
Dengan kondisi ini, Wahyu berharap kolaborasi antara Wishnutama dengan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan 8 Kabupaten se-kawasan mampu bekerjasama untuk meningkatkan dan mengembangkan dunia pariwisata di Danau terbesar di Asian Tenggara itu.
“Kerja sama antara Pak Wisnu dan Pak Arie Dirut (Direktur Utama) BOPDT dan pihak lainnya, akan berjalan baik dan dapat mewujudkan pariwisata danau toba lebih baik guna mencapai 1 juta kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman),” ungkapnya.
Wahyu mengungkapkan, banyak pekerjaan rumah (PR) yang direncanakan oleh Presiden Jokowi dalam pengembangan Danau Toba dalam segi pembangunan yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 mendatang. “Pasti pertumbuhan pariwisata mendorong juga pertumbuhan ekonomi. Tapi, harus diiringi dengan ekonomi kreatif untuk dapat berjalan dengan baik. Karena, selain pemerintah ada keterlibatan masyarakat didalamnya selaku pelaku usahanya,” pungkasnya.(bbs/gus)