32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Primadona Tempat Hiburan Lebaran, Mendidik serta Terjangkau

Taman Hewan Pematangsiantar

Pematangsiantar-Bagi masyarakat Sumatera Utara, Taman Hewan Pematangsiantar kebanggan Kota Siantar merupakan salah satu primadona sebagai tempat berliburan bersama keluarga. Apalagi dalam masa lebaran ini, Taman Hewan yang berdiri sejak masa penjajahan ini, menjadi tujuan wisata yang didamba-dambakan.

RAMAI: Pengunjung Taman Hewan Pematangsiantar dipadati pengunjung saat libur lebaran. //istimewa
RAMAI: Pengunjung Taman Hewan Pematangsiantar dipadati pengunjung saat libur lebaran. //istimewa

Seperti diketahui bahwa lokasi Taman Hewan ini strategis di tengah-tengah kota Pematangsiantar, sehingga masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai daerah Kabupaten/Kota terdekat seperti Tebing Tinggi, Batubara, Asahan, Simalungun, hingga Labuhan Batu selalu berbondong-bondong untuk mengunjungi Taman Hewan yang memiliki koleksi yang terlengkap dan unik-unik dan telah menerima penghargaan sebagai Lembaga Konservasi Teladan.
Untuk lebaran kali ini, tidak tanggung-tanggung, sang pengelola DR H Rahmat Shah dan seluruh keluarga yang juga adalah Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI) turun langsung guna menyaksikan puluhan ribu pengunjung yang memadati Taman Hewan yang pengembangannya diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2007 lalu tersebut.

“Kami bersama keluarga dan beberapa teman dari ahli satwa dari Medan serta Jakarta, khusus datang di hari lebaran ketiga, ingin merayakan lebaran bersama masyarakat pengunjung Taman Hewan, sekaligus meninjau,” ujarnya.

Sampai H + 7 lebaran, Minggu (26/8), sudah 110 ribu pengunjung lebih mengunjungi Taman Hewan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tersebut. Selain melihat-lihat koleksi hewan yang lengkap dari berbagai negara, di antaranya Harimau Sumatera, Unta, Zebra, Liger (Lion Tiger), Black Panther, Orangutan, Komodo, beruang, Harimau Putih, Merak Putih, Monyet Putih, Kucing Mas,  mereka bisa juga menikmati fasilitas hiburan, berbagai permainan dan puluhan restoran/café, bahkan mandi/berenang di kolam renang.

“Syukur alhamdulilah, pengnjungnya sangat ramai, ribuan masuk ke Taman Hewan, dan cuaca juga sangat mendukung. Kami sendiri selama tiga hari bersama-sama dengan para pengunjung, merasa terharu melihat begitu antusiasnya masyarakat beserta keluarganya datang berlibur ke tempat ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita butuh tempat hiburan yang layak, mendidik, dan terjangkau, seperti taman hewan/kebun binatang. Kami telah mempersiapkan sedemikian rupa dalam menyambut pengunjung, khususnya dalam lebaran ini seperti membenahi fasilitas yang ada, menambah koleksi satwa seperti Sapi Afrika, Guanaco Lama, Zebra, berbagai jenis Reptil, dan hewan lainnya,” kata Rahmat Shah.

Dikatakannya, berapa puluh juta penduduk Indonesia yang bisa menikmati hiburan dengan keberadaan Taman Hewan/Kebun Binatang di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, selain sebagai anggota DPD RI dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, ia selalu mengimbau agar Pemerintah setempat membuat tempat hiburan untuk masyarakat, taman-taman kota, taman bermain, khususnya taman hewan/kebun binatang seperti ini yang peran fungsinya selain tempat konservasi, pendidikan, riset dan penelitian, adalah tempat rekreasi. “Saya selaku Ketua Umum PKBSI, siap untuk memfasilitasi dan membantu untuk merealisasikannya. Bahwa tempat seperti ini menjadi filter bagi generasi muda kita yang mayoritas dari keluarga yang kurang mampu. Mereka berlibur ke Mall/Plaza, yang cenderung “menjual” mimpi bagi mereka, sehingga, jika tidak difasilitasi dengan apa yang kami lakukan, mereka akan cenderung berperilaku negatif yang pada akhirnya menjadi beban kita semua,” kata Rahmat.

Taman Hewan Pematangsiantar dengan luas areal ± 4 hektar bisa dibilang tidak mampu menampung pengunjung yang membludak, namun karena pengelola telah membagi antara kawasan koleksi hewan dengan lokasi permainan, bahkan gedung terbuka “Balai Rahmat” yang dapat menampung pengunjung lima ratus hingga seribu orang.

Taman ini telah sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, menampilkan hiburan organ tunggal dengan penyanyinya, sehingga tidak begitu berpengaruh bagi setiap pengunjung. Hanya saja diakui, bahwa pengelola kesulitan dalam hal penyediaan lahan parkir. Hal ini membuat pengunjung harus berputar dan parkir yang agak jauh dari Taman Hewan.

Meski demikian, tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap masuk ke THPS bersama-sama keluarga. Selain itu, yang selalu menjadi persoalan adalah sampah yang berserakan, meskipun pihak pengelola telah menyediakan tempat-tempat sampah di hampir semua titik konsentrasi pengunjung, tampaknya para pengunjung belum memanfaatkannya secara baik.  (*/ila)

Taman Hewan Pematangsiantar

Pematangsiantar-Bagi masyarakat Sumatera Utara, Taman Hewan Pematangsiantar kebanggan Kota Siantar merupakan salah satu primadona sebagai tempat berliburan bersama keluarga. Apalagi dalam masa lebaran ini, Taman Hewan yang berdiri sejak masa penjajahan ini, menjadi tujuan wisata yang didamba-dambakan.

RAMAI: Pengunjung Taman Hewan Pematangsiantar dipadati pengunjung saat libur lebaran. //istimewa
RAMAI: Pengunjung Taman Hewan Pematangsiantar dipadati pengunjung saat libur lebaran. //istimewa

Seperti diketahui bahwa lokasi Taman Hewan ini strategis di tengah-tengah kota Pematangsiantar, sehingga masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai daerah Kabupaten/Kota terdekat seperti Tebing Tinggi, Batubara, Asahan, Simalungun, hingga Labuhan Batu selalu berbondong-bondong untuk mengunjungi Taman Hewan yang memiliki koleksi yang terlengkap dan unik-unik dan telah menerima penghargaan sebagai Lembaga Konservasi Teladan.
Untuk lebaran kali ini, tidak tanggung-tanggung, sang pengelola DR H Rahmat Shah dan seluruh keluarga yang juga adalah Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI) turun langsung guna menyaksikan puluhan ribu pengunjung yang memadati Taman Hewan yang pengembangannya diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2007 lalu tersebut.

“Kami bersama keluarga dan beberapa teman dari ahli satwa dari Medan serta Jakarta, khusus datang di hari lebaran ketiga, ingin merayakan lebaran bersama masyarakat pengunjung Taman Hewan, sekaligus meninjau,” ujarnya.

Sampai H + 7 lebaran, Minggu (26/8), sudah 110 ribu pengunjung lebih mengunjungi Taman Hewan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tersebut. Selain melihat-lihat koleksi hewan yang lengkap dari berbagai negara, di antaranya Harimau Sumatera, Unta, Zebra, Liger (Lion Tiger), Black Panther, Orangutan, Komodo, beruang, Harimau Putih, Merak Putih, Monyet Putih, Kucing Mas,  mereka bisa juga menikmati fasilitas hiburan, berbagai permainan dan puluhan restoran/café, bahkan mandi/berenang di kolam renang.

“Syukur alhamdulilah, pengnjungnya sangat ramai, ribuan masuk ke Taman Hewan, dan cuaca juga sangat mendukung. Kami sendiri selama tiga hari bersama-sama dengan para pengunjung, merasa terharu melihat begitu antusiasnya masyarakat beserta keluarganya datang berlibur ke tempat ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita butuh tempat hiburan yang layak, mendidik, dan terjangkau, seperti taman hewan/kebun binatang. Kami telah mempersiapkan sedemikian rupa dalam menyambut pengunjung, khususnya dalam lebaran ini seperti membenahi fasilitas yang ada, menambah koleksi satwa seperti Sapi Afrika, Guanaco Lama, Zebra, berbagai jenis Reptil, dan hewan lainnya,” kata Rahmat Shah.

Dikatakannya, berapa puluh juta penduduk Indonesia yang bisa menikmati hiburan dengan keberadaan Taman Hewan/Kebun Binatang di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, selain sebagai anggota DPD RI dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, ia selalu mengimbau agar Pemerintah setempat membuat tempat hiburan untuk masyarakat, taman-taman kota, taman bermain, khususnya taman hewan/kebun binatang seperti ini yang peran fungsinya selain tempat konservasi, pendidikan, riset dan penelitian, adalah tempat rekreasi. “Saya selaku Ketua Umum PKBSI, siap untuk memfasilitasi dan membantu untuk merealisasikannya. Bahwa tempat seperti ini menjadi filter bagi generasi muda kita yang mayoritas dari keluarga yang kurang mampu. Mereka berlibur ke Mall/Plaza, yang cenderung “menjual” mimpi bagi mereka, sehingga, jika tidak difasilitasi dengan apa yang kami lakukan, mereka akan cenderung berperilaku negatif yang pada akhirnya menjadi beban kita semua,” kata Rahmat.

Taman Hewan Pematangsiantar dengan luas areal ± 4 hektar bisa dibilang tidak mampu menampung pengunjung yang membludak, namun karena pengelola telah membagi antara kawasan koleksi hewan dengan lokasi permainan, bahkan gedung terbuka “Balai Rahmat” yang dapat menampung pengunjung lima ratus hingga seribu orang.

Taman ini telah sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, menampilkan hiburan organ tunggal dengan penyanyinya, sehingga tidak begitu berpengaruh bagi setiap pengunjung. Hanya saja diakui, bahwa pengelola kesulitan dalam hal penyediaan lahan parkir. Hal ini membuat pengunjung harus berputar dan parkir yang agak jauh dari Taman Hewan.

Meski demikian, tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap masuk ke THPS bersama-sama keluarga. Selain itu, yang selalu menjadi persoalan adalah sampah yang berserakan, meskipun pihak pengelola telah menyediakan tempat-tempat sampah di hampir semua titik konsentrasi pengunjung, tampaknya para pengunjung belum memanfaatkannya secara baik.  (*/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/