26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

ANRI Siap Menjaga Arsip Budaya dan Pariwisata Indonesia

Kepala ANRI Mustari Irawan dan rombongan mengunjungi ikon Belitung dalam acara Rakor ANRI di Belitung, 27 hingga 28 April 2017.

Para peserta diajak mengunjungi negri “Laskar Pelangi” terutama ikon Belitung, Tanjung Tinggi dan menyebrang ke Pulau Lengkuas.

“Bangka Belitung sangat indah, sangat tepat Kemenpar menjadikan Tanjung Kelayang sebagai salah satu destinasi prioritas atau 10 Bali Baru. Kami senang melaksanakan Rakor sambil menikmati keindahan Belitung,” ujar Gunawan.

Gunawan menambahkan, kegiatan ini adalah bentuk sinergitas yang sangat baik yang dilakukan Kemenpar dengan ANRI. “Kami juga sangat setuju karena setelah acara, ada sesi city tour atau culinary tour, mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan. Ini yang membuat bisa menggerakkan ekonomi. Semua roda ekonomi terkait dengan MICE dan tour-nya bisa hidup dan berkembang, Rakor berhasil, pariwisata meningkat,” katanya.

Seperti diketahui, Kemenpar terus konsisten menjaga pergerakan wisatawan mancanegara maupun nusantara di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mendukung acara Rapat Koordinasi (Rakor) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan tajuk Pengelolaan Arsip Aset Nasional yang digelar di Hotel Grand Hatika Belitung, 27 hingga 28 April 2017.

“Kami dukung acara ini karena pertimbangannya adalah acara ini kegiatan MICE yang sangat berpotensi untuk mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara. Dengan MICE, perekonomian masyarakat di Bangka Belitung secara otomatis akan terangkat, karena MICE itu digelar dengan banyak wisatawan, pengeluaran uangnya banyak, dan dengan waktu yang cukup lama,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang juga didampingi Kepala Bidang Penguatan Jejaring Hidayat.

Lebih lanjut Hidayat mengatakan, dari pengalamannya MICE memang terbukti ampuh menggerakkan roda ekonomi. MICE jadi makin terlihat seksi lantaran jumlah pesertanya banyak, partisipannya adalah decision marker, length of Stay-nya panjang, media coverage-nya luas dan spendingnya sangat tinggi.

“Dari Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions, membawa berkah yang tidak sedikit. Hotel, restoran, venue, rental mobil, handycraft, destinasi wisata, yang kami sebut ring satu, semua kebagian rezeki. Kalau pameran lebih bagus lagi. Selain ring satunya dapat, ring duanya juga kebagian,” ujar Hidayat. (Rel)

Kepala ANRI Mustari Irawan dan rombongan mengunjungi ikon Belitung dalam acara Rakor ANRI di Belitung, 27 hingga 28 April 2017.

Para peserta diajak mengunjungi negri “Laskar Pelangi” terutama ikon Belitung, Tanjung Tinggi dan menyebrang ke Pulau Lengkuas.

“Bangka Belitung sangat indah, sangat tepat Kemenpar menjadikan Tanjung Kelayang sebagai salah satu destinasi prioritas atau 10 Bali Baru. Kami senang melaksanakan Rakor sambil menikmati keindahan Belitung,” ujar Gunawan.

Gunawan menambahkan, kegiatan ini adalah bentuk sinergitas yang sangat baik yang dilakukan Kemenpar dengan ANRI. “Kami juga sangat setuju karena setelah acara, ada sesi city tour atau culinary tour, mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan. Ini yang membuat bisa menggerakkan ekonomi. Semua roda ekonomi terkait dengan MICE dan tour-nya bisa hidup dan berkembang, Rakor berhasil, pariwisata meningkat,” katanya.

Seperti diketahui, Kemenpar terus konsisten menjaga pergerakan wisatawan mancanegara maupun nusantara di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mendukung acara Rapat Koordinasi (Rakor) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan tajuk Pengelolaan Arsip Aset Nasional yang digelar di Hotel Grand Hatika Belitung, 27 hingga 28 April 2017.

“Kami dukung acara ini karena pertimbangannya adalah acara ini kegiatan MICE yang sangat berpotensi untuk mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara. Dengan MICE, perekonomian masyarakat di Bangka Belitung secara otomatis akan terangkat, karena MICE itu digelar dengan banyak wisatawan, pengeluaran uangnya banyak, dan dengan waktu yang cukup lama,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang juga didampingi Kepala Bidang Penguatan Jejaring Hidayat.

Lebih lanjut Hidayat mengatakan, dari pengalamannya MICE memang terbukti ampuh menggerakkan roda ekonomi. MICE jadi makin terlihat seksi lantaran jumlah pesertanya banyak, partisipannya adalah decision marker, length of Stay-nya panjang, media coverage-nya luas dan spendingnya sangat tinggi.

“Dari Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions, membawa berkah yang tidak sedikit. Hotel, restoran, venue, rental mobil, handycraft, destinasi wisata, yang kami sebut ring satu, semua kebagian rezeki. Kalau pameran lebih bagus lagi. Selain ring satunya dapat, ring duanya juga kebagian,” ujar Hidayat. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/