Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa, juga ikut buka suara. Kata wanita penyuka pempek ini, para sellers tersebut akan diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi produk-produk wisata bawah laut unggulan tanah air di hadapan 60 buyers yang berasal dari asosiasi selam, komunitas penyelam, travel agent dan tour operator khusus diving, serta media asal Singapura.
“Dalam menyeleksi 60 buyers tersebut, Kemenpar melibatkan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari dan organizing committee dari ADEX 2017,” ujar sarjana planologi itu. Selain itu, masih kata Rizki, acara tersebut akan didahului dengan update product presentation dari perwakilan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari. Setelah itu, dilanjutkan dengan presentasi konektivitas dari Singapura ke spot-spot diving di Indonesia oleh Garuda Indonesia.
“Presentasi mengenai konektivitas ini sangat penting, mengingat konektifitas masih menjadi kendala terbesar promosi diving Indonesia. Terlebih lagi spot-spot diving tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Setelah presentasi, akan dilakukan interactive dialogue dengan para buyers untuk mendapatkan feedback, kendala, dan bisnis dengan mengirimkan diversdari Singapura ke destinasi diving di Indonesia,” ujarnya.
Rizki menerangkan bahwa Indonesia memiliki 55 destinasi selamdengan 1500 dive spots mulai dari Aceh hingga Papua. Di antara diving-diving spot tersebut, Kemenpar telah menetapkan 10 top diving destination antara lain: Bali, Lombok, Komodo, Alor, Derawan dan sekitarnya, PulauTogean, Wakatobi, Ambon dan Banda, Bunaken dan Lembeh, serta Raja Ampat.
“Sales Mission Bahari di Singapura merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dari tahun 2016. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada Mei 2016. Dilanjutkan dengan Singapura pada Juni 2016, dan Malaysia Juli 2016,” tutup Kiki – sapaan akrab Rizki Handayani Mustafa. (rel)