26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Jawa Tengah Proyeksikan Karimunjawa Destinasi Wisata Minat Khusus

SEMARANG, SUMUTPOS.CO – Wisata Bahari andalan Jawa Tengah ada di Laut Jawa, 3,5 jam dengan kapal ke arah utara Semarang. Kepulauan Karimunjawa, sekitar 27 pulau yang pasir dan bawah lautnya cukup wow. Menpar Arief Yahya sudah memasukkan destinasi yang punya prnangkaran hiu ini sebagai KSPN, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, bersama Borobudur, Dieng dan Sangiran.

Menuju Karimunjawa itu bisa dilakukan dengan dua moda transportasi. Pertama dengan angkutan laut, 3-3,5 jam. Ada juga chartered flight dengan pesawat kecil dari Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) provinsi Jawa Tengah juga menyebut pulau Karimunjawa sebagai destinasi Wisata Kepeminatan Khusus. Penentuan ini diambil setelah melakukan kajian tentang Daya Tarik Wisata (DTW) apa yang cocok untuk pengembangan Karimunjawa ke depan.

“Konsepnya wisata kepeminatan khusus, yaitu wisata eksklusif yang dikonsep untuk orang orang khusus,” kata Urip Sihabudin, Kepala Disporpar Jateng.

Karena dari fakta yang ada, pulau Karimunjawa memiliki spot spot khusus seperti gugusan 27 pulau pulau kecil, hamparan pantai pasir putih, keindahan bawah laut, dan spot lainya.

Sebagai obyek wisata khusus, wisatawan baik asing maupun lokal yang berkunjung kesana juga karena punya hobi atau kepuasan khusus. Misalnya snorkeling, diving, atau berjemur di pantai yang membutuhkan waktu lama.

“Pokoknya kalau sudah kesana, apapun konsekuensi dan berapapun ongkos yang harus ditanggung tidak jadi masalah. Itulah peminat wisata khusus”, kata Urip Sihabudin.

Memang, eksotisme wisata bahari Karimunjawa tak kalah dengan destinasi wisata di kepulauan lainnya di Indonesia. Bahkan karena masih asri menjadikan kawasan yang dihuni oleh 27 pulau kecil ini kerap disebut sebagai “surga bahari yang terpendam”.

Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang masih perawan. Keindahan bawah lautnya menjadi pilihan utama bagi wisatawan khusus di Karimun jawa. Provinsi Jawa Tengah pun kini mentasbihkan Karimunjawa sebagai satu dari empat masterplan kawasan wisata yang menjadi prioritas Jawa Tengah, selain Borobudur, Sangiran, dan Dieng.

Wisata minat khusus itulah yang menjadi fokus Disporpora Jateng dalam mempromosikan Karimunjawa. Pulau yang masuk Kabupaten Jepara ini bukanlah kebanyakan tempat wisata sejenis yang mengkonsep mass tourism (wisata massa) seperti Bali, Lombok, atau wisata massa lainnya.

“Kalau mass tourism, Karimunjawa bisa rusak karena disana masih menjadi wilayah konservasi. Itu menjadi daya tarik juga karena bisa menjelajah hutan mangrove yang lebat, dengan akses yang bagus seperti jalan dan jembatan kayu saat menyusur hutan mangrove,” ujarnya.

SEMARANG, SUMUTPOS.CO – Wisata Bahari andalan Jawa Tengah ada di Laut Jawa, 3,5 jam dengan kapal ke arah utara Semarang. Kepulauan Karimunjawa, sekitar 27 pulau yang pasir dan bawah lautnya cukup wow. Menpar Arief Yahya sudah memasukkan destinasi yang punya prnangkaran hiu ini sebagai KSPN, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, bersama Borobudur, Dieng dan Sangiran.

Menuju Karimunjawa itu bisa dilakukan dengan dua moda transportasi. Pertama dengan angkutan laut, 3-3,5 jam. Ada juga chartered flight dengan pesawat kecil dari Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) provinsi Jawa Tengah juga menyebut pulau Karimunjawa sebagai destinasi Wisata Kepeminatan Khusus. Penentuan ini diambil setelah melakukan kajian tentang Daya Tarik Wisata (DTW) apa yang cocok untuk pengembangan Karimunjawa ke depan.

“Konsepnya wisata kepeminatan khusus, yaitu wisata eksklusif yang dikonsep untuk orang orang khusus,” kata Urip Sihabudin, Kepala Disporpar Jateng.

Karena dari fakta yang ada, pulau Karimunjawa memiliki spot spot khusus seperti gugusan 27 pulau pulau kecil, hamparan pantai pasir putih, keindahan bawah laut, dan spot lainya.

Sebagai obyek wisata khusus, wisatawan baik asing maupun lokal yang berkunjung kesana juga karena punya hobi atau kepuasan khusus. Misalnya snorkeling, diving, atau berjemur di pantai yang membutuhkan waktu lama.

“Pokoknya kalau sudah kesana, apapun konsekuensi dan berapapun ongkos yang harus ditanggung tidak jadi masalah. Itulah peminat wisata khusus”, kata Urip Sihabudin.

Memang, eksotisme wisata bahari Karimunjawa tak kalah dengan destinasi wisata di kepulauan lainnya di Indonesia. Bahkan karena masih asri menjadikan kawasan yang dihuni oleh 27 pulau kecil ini kerap disebut sebagai “surga bahari yang terpendam”.

Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang masih perawan. Keindahan bawah lautnya menjadi pilihan utama bagi wisatawan khusus di Karimun jawa. Provinsi Jawa Tengah pun kini mentasbihkan Karimunjawa sebagai satu dari empat masterplan kawasan wisata yang menjadi prioritas Jawa Tengah, selain Borobudur, Sangiran, dan Dieng.

Wisata minat khusus itulah yang menjadi fokus Disporpora Jateng dalam mempromosikan Karimunjawa. Pulau yang masuk Kabupaten Jepara ini bukanlah kebanyakan tempat wisata sejenis yang mengkonsep mass tourism (wisata massa) seperti Bali, Lombok, atau wisata massa lainnya.

“Kalau mass tourism, Karimunjawa bisa rusak karena disana masih menjadi wilayah konservasi. Itu menjadi daya tarik juga karena bisa menjelajah hutan mangrove yang lebat, dengan akses yang bagus seperti jalan dan jembatan kayu saat menyusur hutan mangrove,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/