29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Medan Sempat Dijuluki Parijs van Sumatera

Istana Maimun, Medan, Sumut, Indonesia.
Istana Maimun, Medan, Sumut, Indonesia.

 

MEDAN-Wali Kota Medan nonaktif, Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, sebagai pusat kesultanan Deli pada tahun 1590, Kota Medan sempat dijuluki sebagai Parijs van Sumatera karena memiliki keindahan arsitektur.

”Keindahan arsitektur kota itu masih bisa dilihat hingga saat ini. Di antaranya bangunan-bangunan tua dengan arsitektur bergaya Eropa yang banyak terdapat di kelurahan Kesawan,” katanya, kepada Sumut Pos.

Salah satunya adalah rumah mantan konglomerat, Tjong A Fie.

Sedangkan bangunan bersejarah yang menjadi ikon Kota Medan, seperti Istana Maimon dan Masjid Raya, masih terpelihara dengan baik hingga kini.

Dengan kelebihan yang dimiliki itu, Rahudman merasa yakin kalau Kota Medan menjadi salah satu daerah tujuan wisata terbaik di Indonesia. “Yang penting sekarang bagaimana membuat Kota Medan menjadi aman dan nyaman bagi para wisatawan yang datang baik dari nusantara maupun mancanegara,” harapnya.

Sementara itu, Panitia Dialog Interaktif  meminta dukungan  Pemko Medan menjelang dialog interaktif pada 24 Oktober di Hotel Sochie Internasional. Dialog ini bertujuan untuk mengembangkan pembangunan di Kota Medan.

Kepada Plt Wali Kota Medan, Eldin, panitia dialog interaktif mengatakan, dialog interaktif akan mengambil tema pariwisata, dimana industri pariwisata sangat erat kaitannya dengan PAD Kota Medan, sehingga perlu untuk dibicarakan dalam suatu wadah untuk mendapatkan masukan yang mempunyai nilai baik bagi Kota Medan.

Dalam dialog interaktif nanti, papar panitia dialog, pihaknya akan mengundang 250 pengusaha SPA, 50 pengusaha hotel dan 500 pengusaha  restoran atau cafe untuk diajak berdialog bersama sehingga mendapatkan gambaran apa saja untuk meningkatkan pembangunan serta PAD Kota Medan. (dya)

Istana Maimun, Medan, Sumut, Indonesia.
Istana Maimun, Medan, Sumut, Indonesia.

 

MEDAN-Wali Kota Medan nonaktif, Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, sebagai pusat kesultanan Deli pada tahun 1590, Kota Medan sempat dijuluki sebagai Parijs van Sumatera karena memiliki keindahan arsitektur.

”Keindahan arsitektur kota itu masih bisa dilihat hingga saat ini. Di antaranya bangunan-bangunan tua dengan arsitektur bergaya Eropa yang banyak terdapat di kelurahan Kesawan,” katanya, kepada Sumut Pos.

Salah satunya adalah rumah mantan konglomerat, Tjong A Fie.

Sedangkan bangunan bersejarah yang menjadi ikon Kota Medan, seperti Istana Maimon dan Masjid Raya, masih terpelihara dengan baik hingga kini.

Dengan kelebihan yang dimiliki itu, Rahudman merasa yakin kalau Kota Medan menjadi salah satu daerah tujuan wisata terbaik di Indonesia. “Yang penting sekarang bagaimana membuat Kota Medan menjadi aman dan nyaman bagi para wisatawan yang datang baik dari nusantara maupun mancanegara,” harapnya.

Sementara itu, Panitia Dialog Interaktif  meminta dukungan  Pemko Medan menjelang dialog interaktif pada 24 Oktober di Hotel Sochie Internasional. Dialog ini bertujuan untuk mengembangkan pembangunan di Kota Medan.

Kepada Plt Wali Kota Medan, Eldin, panitia dialog interaktif mengatakan, dialog interaktif akan mengambil tema pariwisata, dimana industri pariwisata sangat erat kaitannya dengan PAD Kota Medan, sehingga perlu untuk dibicarakan dalam suatu wadah untuk mendapatkan masukan yang mempunyai nilai baik bagi Kota Medan.

Dalam dialog interaktif nanti, papar panitia dialog, pihaknya akan mengundang 250 pengusaha SPA, 50 pengusaha hotel dan 500 pengusaha  restoran atau cafe untuk diajak berdialog bersama sehingga mendapatkan gambaran apa saja untuk meningkatkan pembangunan serta PAD Kota Medan. (dya)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/