32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Genjot International Halal Food Festival, Aceh Gelar Photo Challenge

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Menyambut pelaksanaan Aceh International Halal Food Festival yang akan digelar Agustus mendatang, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh akan melaksanakan photo challenge di Museum Aceh pada hari Senin (15/5/2017) mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi berharap kompetisi foto ini dapat menjadi salah satu upaya promosi yang efektif untuk Aceh International Halal Food Festival 2017. Adanya kompetisi foto bumbu masak ini tentu menjadi media promosi yang efektif dalam mempromosikan ragam kuliner dan rempah-rempah yang ada di Aceh kepada masyarakat luar terlebih masakan Aceh memang sangat khas cita rasanya,” sebutnya. Kompetisi foto sebagai pra-event Aceh International Halal Food Festival 2017 ini terbilang unik, pasalnya para peserta hanya boleh mengambil objek foto yang telah disiapkan oleh panitia di lokasi acara saat acara dilaksanakan. Objek berupa sketsa typography menggunakan berbagai bumbu masak khas Aceh akan di buat dalam 6 model, dan peserta diberikan waktu tertentu untuk mengambil gambar dengan sebaik-baiknya yang nantinya akan nilai dewan juri, dari sisi fotografi dan tulisan handal Bedu Saini dan Adi Warsidi. Pengantar menjadi penting dalam foto objek yang dibatasi. Jika ada frame foto yang sama, maka penilaian selanjutnya adalah teks pengantar,” ujar Adi Warsidi sebagai salah satu poin penilaian.Selain itu, sebut Adi karya foto terbaik yang menjadi juara nantinya akan menjadi materi promosi dari Aceh International Halal Food Festival pada bulan Agustus mendatang. Kompetisi foto yang memperebutkan hadiah jutaan rupiah ini bisa dikirimkan karyatnya lewat email acehinternationalhalalfoodfest @gmail.com bersama data diri dan tulisan pengantar foto yang menarik.Gelar Kompetisi Foto Bumbu Masak, Perkuat Promosi Aceh International Halal Food Festival 2017

Apa yang menarik dari lomba foto ini? Reza punya jawaban sendiri, ia menjelaskan jika keuniknan lomba ini dilakukan secara on the spot, para pemburu gambar diminta sekreatif mungkin mengabadikan gambar yang telah disiapkan oleh panitia. “ini terbilang unik, pasalnya para peserta hanya boleh mengambil objek foto yang telah disiapkan oleh panitia di lokasi acara saat acara dilaksanakan,” papar Reza.

Hadiah jutaan rupiah, lanjut Reza, menjadi pemicu para fotografer untuk mengambil gambar terbaik yang nantinya dijadikan bahan promosi. “Karya foto terbaik yang menjadi juara nantinya akan menjadi materi promosi dari Aceh International Halal Food Festival Agustus mendatang,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran pra-event Aceh International Halal Food Festival 2017, Menpar mengatakan gelaran lomba foto tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan event utama dan tentunya kuliner dan sumber alam aceh berupa rempah-rempah.

“Peran media dan para fotografer merupakan ujung tombak pariwisata Indonesia. Unsur Penthahelix ini menjadi bagian penting untuk memajukan Pariwisata termasuk kuliner Aceh. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri karena gambar atau visual sangat penting bagi Pariwisata,” ujar Arief Yahya. (rel)

 

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Menyambut pelaksanaan Aceh International Halal Food Festival yang akan digelar Agustus mendatang, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh akan melaksanakan photo challenge di Museum Aceh pada hari Senin (15/5/2017) mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi berharap kompetisi foto ini dapat menjadi salah satu upaya promosi yang efektif untuk Aceh International Halal Food Festival 2017. Adanya kompetisi foto bumbu masak ini tentu menjadi media promosi yang efektif dalam mempromosikan ragam kuliner dan rempah-rempah yang ada di Aceh kepada masyarakat luar terlebih masakan Aceh memang sangat khas cita rasanya,” sebutnya. Kompetisi foto sebagai pra-event Aceh International Halal Food Festival 2017 ini terbilang unik, pasalnya para peserta hanya boleh mengambil objek foto yang telah disiapkan oleh panitia di lokasi acara saat acara dilaksanakan. Objek berupa sketsa typography menggunakan berbagai bumbu masak khas Aceh akan di buat dalam 6 model, dan peserta diberikan waktu tertentu untuk mengambil gambar dengan sebaik-baiknya yang nantinya akan nilai dewan juri, dari sisi fotografi dan tulisan handal Bedu Saini dan Adi Warsidi. Pengantar menjadi penting dalam foto objek yang dibatasi. Jika ada frame foto yang sama, maka penilaian selanjutnya adalah teks pengantar,” ujar Adi Warsidi sebagai salah satu poin penilaian.Selain itu, sebut Adi karya foto terbaik yang menjadi juara nantinya akan menjadi materi promosi dari Aceh International Halal Food Festival pada bulan Agustus mendatang. Kompetisi foto yang memperebutkan hadiah jutaan rupiah ini bisa dikirimkan karyatnya lewat email acehinternationalhalalfoodfest @gmail.com bersama data diri dan tulisan pengantar foto yang menarik.Gelar Kompetisi Foto Bumbu Masak, Perkuat Promosi Aceh International Halal Food Festival 2017

Apa yang menarik dari lomba foto ini? Reza punya jawaban sendiri, ia menjelaskan jika keuniknan lomba ini dilakukan secara on the spot, para pemburu gambar diminta sekreatif mungkin mengabadikan gambar yang telah disiapkan oleh panitia. “ini terbilang unik, pasalnya para peserta hanya boleh mengambil objek foto yang telah disiapkan oleh panitia di lokasi acara saat acara dilaksanakan,” papar Reza.

Hadiah jutaan rupiah, lanjut Reza, menjadi pemicu para fotografer untuk mengambil gambar terbaik yang nantinya dijadikan bahan promosi. “Karya foto terbaik yang menjadi juara nantinya akan menjadi materi promosi dari Aceh International Halal Food Festival Agustus mendatang,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran pra-event Aceh International Halal Food Festival 2017, Menpar mengatakan gelaran lomba foto tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan event utama dan tentunya kuliner dan sumber alam aceh berupa rempah-rempah.

“Peran media dan para fotografer merupakan ujung tombak pariwisata Indonesia. Unsur Penthahelix ini menjadi bagian penting untuk memajukan Pariwisata termasuk kuliner Aceh. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri karena gambar atau visual sangat penting bagi Pariwisata,” ujar Arief Yahya. (rel)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/