26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

STP NHI Bandung Jadi Kampiun National Competition of New Business Venture Plan 2017

Wisuda mahasiswa STP NHI Bandung

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Dua mahasiswi STP NHI Bandung Gita Dwi Esthi dan Nadya Gita Puspita dari Semester 8 sukses meraih National Competition of New Business Venture Plan 2017 yang digelar di Universitas Telkom, 10 Juni 2017. Kepala STP NHI Bandung Anang Sutono mengatakan, perhelatan tersebut merupakan sebuah kompetisi business plan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Universitas Telkom.

”Proses seleksi final kompetisi tersebut telah dilakukan pada Sabtu, 10 Juni 2017 di Universitas Telkom dengan diikuti oleh 12 finalis dari berbagai universitas. Kami bersyukur dua mahasiswi kami jadi juaranya,”ujar Anang.

Pada laga final, imbuh Anang, dua Mahasiswi semester 8 itu berhasil menjadi jawara dengan HiCamp-nya dari program studi Manajemen Bisnis Pariwisata (MBW). Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung sebagai Juara 1 kompetisi business plan tersebut dan menyisihkan 11 finalis lainnya.

”Sementara proposal bisnis HiCamp dari Gita dan Nadya sendiri merupakan bisnis aplikasi berbasis mobile yang memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak yang sudah memiliki pengalaman dan perlengkapan hiking dan camping dengan pihak yang membutuhkannya (konsumen). Sangat menarik,” ujar pria berkacamata itu.

Lebih lanjut Anang mengatakan, aplikasi HiCamp hadir untuk memenuhi permintaan pasar terhadap aktivitas hiking dan camping di Indonesia yang semakin meningkat, juga untuk menjawab tren perilaku konsumen di Indonesia yang selalu menginginkan proses yang simple, instan, aman dan menguntungkan dalam melakukan pembelian produk. “Lebih lanjut Anang memaparkan, dua anak didiknya itu merelease 4 fitur utama dalam aplikasi HiCamp, diantaranya HiRent Tools untuk penyewaan peralatan, HiBuy Tools untuk pembelian  peralatan, HiNews yang berisi berita seputar hiking dan camping, dan HiFriends yang akan menghubungkan konsumen dengan para pelaku hiking dan camping yang sudah berpengalaman.” Momentum ini diharapkan dapat menginspirasi khususnya pada mahasiswa program studi MBW lainnya dan umumnya untuk mahasiswa STP NHI Bandung untuk dapat terus berprestasi demi pariwisata Indonesia,” ujar dia.

Selain untuk dapat menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk berprestasi, imbuh Anang, kemenangan Gita dan Nadya pada kompetisi proposal bisnis juga diharapkan mampu meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha, khususnya dibidang pariwisata.

Hal ini sejalan dengan agenda STP NHI Bandung untuk melahirkan lebih banyak entrepreneur muda dalam industri pariwisata.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa selain selalu menjadi jawara, lulusan sekolah tinggi pariwisata harus juga mampu menjadi menjadi entrepreneur dan berwirausaha.

”Nantinya menjadi entrepreneur di sektor pariwisata itu, bisa menaikkan remunerasi atau pendapatan mereka. Juga bisa mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru, yang menjadi salah satu concern pemerintah,” kata Menpar Arief Yahya yang meminta 10% dari lulusan STP NHI itu menjadi entrepreneur.

Mengapa harus berani mengambil risiko sebagai entrepreneur? Pertama, pemerintah semakin jelas dan tegas arah kebijakannya, yakni mendorong pariwisata sebagai sektor prioritas. Karena itu, ke depan industri yang terkait dengan sektor ini, akan mendapat angin untuk tumbuh berkembang lebih pesat.

“Ketiga, kalau ingin mengangkat rasio lulusan Sekolah Pariwisata dengan pendapatan besar, ya harus terjun sebagai witausahawan,” jelas Arief Yahya.(rel)

Wisuda mahasiswa STP NHI Bandung

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Dua mahasiswi STP NHI Bandung Gita Dwi Esthi dan Nadya Gita Puspita dari Semester 8 sukses meraih National Competition of New Business Venture Plan 2017 yang digelar di Universitas Telkom, 10 Juni 2017. Kepala STP NHI Bandung Anang Sutono mengatakan, perhelatan tersebut merupakan sebuah kompetisi business plan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Universitas Telkom.

”Proses seleksi final kompetisi tersebut telah dilakukan pada Sabtu, 10 Juni 2017 di Universitas Telkom dengan diikuti oleh 12 finalis dari berbagai universitas. Kami bersyukur dua mahasiswi kami jadi juaranya,”ujar Anang.

Pada laga final, imbuh Anang, dua Mahasiswi semester 8 itu berhasil menjadi jawara dengan HiCamp-nya dari program studi Manajemen Bisnis Pariwisata (MBW). Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung sebagai Juara 1 kompetisi business plan tersebut dan menyisihkan 11 finalis lainnya.

”Sementara proposal bisnis HiCamp dari Gita dan Nadya sendiri merupakan bisnis aplikasi berbasis mobile yang memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak yang sudah memiliki pengalaman dan perlengkapan hiking dan camping dengan pihak yang membutuhkannya (konsumen). Sangat menarik,” ujar pria berkacamata itu.

Lebih lanjut Anang mengatakan, aplikasi HiCamp hadir untuk memenuhi permintaan pasar terhadap aktivitas hiking dan camping di Indonesia yang semakin meningkat, juga untuk menjawab tren perilaku konsumen di Indonesia yang selalu menginginkan proses yang simple, instan, aman dan menguntungkan dalam melakukan pembelian produk. “Lebih lanjut Anang memaparkan, dua anak didiknya itu merelease 4 fitur utama dalam aplikasi HiCamp, diantaranya HiRent Tools untuk penyewaan peralatan, HiBuy Tools untuk pembelian  peralatan, HiNews yang berisi berita seputar hiking dan camping, dan HiFriends yang akan menghubungkan konsumen dengan para pelaku hiking dan camping yang sudah berpengalaman.” Momentum ini diharapkan dapat menginspirasi khususnya pada mahasiswa program studi MBW lainnya dan umumnya untuk mahasiswa STP NHI Bandung untuk dapat terus berprestasi demi pariwisata Indonesia,” ujar dia.

Selain untuk dapat menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk berprestasi, imbuh Anang, kemenangan Gita dan Nadya pada kompetisi proposal bisnis juga diharapkan mampu meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha, khususnya dibidang pariwisata.

Hal ini sejalan dengan agenda STP NHI Bandung untuk melahirkan lebih banyak entrepreneur muda dalam industri pariwisata.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa selain selalu menjadi jawara, lulusan sekolah tinggi pariwisata harus juga mampu menjadi menjadi entrepreneur dan berwirausaha.

”Nantinya menjadi entrepreneur di sektor pariwisata itu, bisa menaikkan remunerasi atau pendapatan mereka. Juga bisa mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru, yang menjadi salah satu concern pemerintah,” kata Menpar Arief Yahya yang meminta 10% dari lulusan STP NHI itu menjadi entrepreneur.

Mengapa harus berani mengambil risiko sebagai entrepreneur? Pertama, pemerintah semakin jelas dan tegas arah kebijakannya, yakni mendorong pariwisata sebagai sektor prioritas. Karena itu, ke depan industri yang terkait dengan sektor ini, akan mendapat angin untuk tumbuh berkembang lebih pesat.

“Ketiga, kalau ingin mengangkat rasio lulusan Sekolah Pariwisata dengan pendapatan besar, ya harus terjun sebagai witausahawan,” jelas Arief Yahya.(rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/