JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dipastikan hadir dalam Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) di Daik Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), 19 November 2017. Dalam pembukaan secara yang diikuti sejumlah negara sahabat ini, Wapres JK akan diberi gelar adat Melayu “Seri Perdana Wira Negara” oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri).
“Alhamdulillah, pak Wapres berkenan hadir membuka secara resmi acara Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa di Daik Lingga. Jadwalnya sudah confirm, Minggu, 19 November,” ungkap Bupati Lingga, Alias Wello usai melakukan pertemuan dengan Wapres, JK di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (10/11).
Alias Wello mengatakan, pemberian gelar Seri Perdana Wira Negara tersebut sebagai bentuk penghormatan LAM untuk memuliakan pangkat yang disandang Jusuf Kalla sebagai Wapres. Selain itu, Wapres juga akan menyaksikan penandatanganan naskah kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lingga dengan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
“Gelar ini belum pernah diberikan kepada siapa pun. Harapannya, supaya dapat membawa tuah kepada Pak JK yang pada gilirannya akan membawa tuah kepada masyarakat Kepri khususnya dan rakyat Indonesia umumnya,” jelas Alias Wello.
Acara PMTMA yang diadakan sempena peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lingga ke-14 itu, juga disejalankan dengan penyelenggaraan event wisata Festival Gunung Daik. Hingga saat ini, sedikitnya 150 orang wisatawan asing dari berbagai negara sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti event wisata yang didukung oleh Kementerian Pariwisata RI tersebut.
Bupati Alias Wello Memgalu juga sudah menyurati kabupaten/kota se-Kepri untuk dapat andil mendukung kegiatan di Bunda Tanah Melayu tersebut. Sejauh ini baru ada beberapa kabupaten/kota yang mengungkapkan kesediannya ikut menambah semaraknya perhelatan Tamadun Melayu itu.
“Kita berharap jangan sampai sebuah kegiatan itu berhenti disitu, seperti melempar batu ke laut. Tenggelam tak timbul-timbul lagi. Kita harap Tamadun ini dapat dibuat bersama-sama. Kabupaten kota lainnya harus ikut mendukung,” harapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Lingga Muhammad Ishak menambahkan, guna memeriahkan perhelatan PMTMA yang berlangsung 17-26 November mendatang ini, akan melibatkan seniman lokal. Para seniman Lingga baik yang ada di luar maupun di dalam daerah juga akan dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Kita akan libatkan semua, baik pembaca puisi dan lainnya,” ujar Ishak yang juga sebagai Ketua Panitia PMTMA.
Ishak menjelaskan, beberapa acara dilaksanakan di beberapa tempat, seperti acara pembukaan, penyambutan tamu dilaksanakan di pangung utama, acara perbincangan melayu dan pembacaan puisi di Gedung Derah, sedangkan acara malam kesenian dilaksanakan di pangung utama setiap malamnya.
“Untuk lomba festival seni tari dan musik yang dibuat oleh LAM Kepri yang dilaksanakan di kampung kita,” ujar pria yang juga menjabat Ketua LAM Lingga ini.
Ishak melanjutkan, semua kegiatan tidak semua acara tertuju di panggung utama Halaman Kantor Bupati Lingga ada beberapa tempat lainnya. Selain itu, ada beberapa kegiatan lainnya seperti permainan rakyat, pameran dan stand bazar. “Kalau untuk pameran, akan kita lakukan di Museum Linggam Cahaya,” katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, perhelatan Tamadun Melayu ini selain untuk melestarikan budaya yang ada, juga dapat berdampak terhadap ekonomi masyarakat Kepri khususnya Kabupaten Lingga.
”Poinnya adalah melalui penyelenggaraan event ini kita berharap kekayaan budaya Masyarakat Lingga dapat terpelihara dan berkembang baik, sehingga menjadi atraksi dan daya tarik untuk mendatangkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) khususnya ke Lingga dan Kepri ,” kata Esthy.
Wanita berhijab itu menambahkan, penyelenggaraan PMTMA ini mempunyai peran penting sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-seni budaya dan kreatifitas masyarakat yang ada di sekitar Danau Sentani melalui kegiatan pariwisata.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sangat mengapresiasi gelaran PMTMA. Menurut dia, Lingga menjadi salah satu keindahan budaya yang dimiliki tanah Kepri. Selain itu, Kepri juga masuk ke dalam program Crossborder karena penyeberangan ke Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, sangat dekat dan cepat melalui Kepri. Akses penyeberangan juga semakin banyak.
“Karena itu akan banyak event internasional di Kepri, untuk menghidupkan industri pariwisata di sana,” tutur Menpar Arief Yahya.
Mantan Dirut Telkom itu menjelaskan bahwa saat ini hanya tinggal yang mesti diperhatikan adalah kekuatan konsep acara, keunikan, akomodasi dan penerimaan masyarakat daerah tersebut kepada para wisatawan. “Selamat dan semoga sukses atas penyelenggaraan PMTMA, sukses buat warga Lingga dan Kepri,” pungkasnya. (Rel)