Bali sendiri, kata Arief Yahya harus sekalian diperbaiki, semua fasilitas yang bisa merusak kenyamanan wisman selama Annual Meeting itu. Sebenarnya gagasan ini muncul saat Menpar Arief Yahya diundang Musrenbang Bali di Denpasar lalu. “Karena banyak usulan yang terkait dengan infrastruktur, maka saat sebelum Annual Meeting IMF dan World Bank nanti, sekalian diusulkan untuk diperbaiki, semua! Biar Bali benar-benar nyaman buat wisman,” ungkap Arief Yahya.
Di antara yang dibawa Arief Yahya adalah membangun fly over atau underpass, di beberapa perempatan yang sudah macet, seperti perempatan Ngurah Rai, Ubung dan lainnya. “Sekalian, ini kan problem yang cepat atau lambat akan membuat lalu lintas Bali stagnan,” sebut Arief Yahya.
Selain itu, problem sampah dan air juga menghantui Badung, kabupaten yang menjadi pusatnya induatri pariwisata di Bali. Sampah itulah yang membutuhkan penanganan cepat, dan tidak bisa ditunda. Problem sampah itulah yang membuat Menkomar Luhut mengajak Jakpro Jakarta dan satu lagi perusahaan pengolahan sampah Surabaya.
Menkomar Luhut di banyak tempat sangat concern dengan urusan sampah. Ada penelitian yang menyebutkan, banyak ikan-ikan yang makan sampah plastik dan dagingnya sudah terkontaminasi. Kalau itu dimakan, maka akan terjadi mutasi dalam tubuh manusia.
“Nah, soal sampah ini harus diperhatikan penuh. Kalau tidak diselesaikan segera akan berpotensi membuat generasi penerus mengalami cacat,” kata Luhut.
Penanganan sampah di Bali, 3 kabupaten dan 1 walikota harus kompak dan tidak saling lempar tanggung jawab. Sampah ini mempengaruhi masa depan generasi bangsa. Jadi tidak boleh dipandang remeh.
Hal lain yang disampaikan Menkomar adalah mengembangkan kawasan wisata sebagai tempat beroperasi sepeda motor listrik. Uji coba sudah dilakukan di Jakarta. Menhub pun mengamini ide ini, dengan pemilihan kawasan baru yang ikonik dengan hambatan yang tidak banyak. PLN juga harus mendukung sarana dan prasarananya. Ide ini jika berhasil akan dipromosikan pada IMF-WB Annual Meeting mendatang..
Menhub Budi Karya Sumadi setuju dengan penyempurnaab akses di Pulau Dewata Bali. Baik lapangan udara, jalur laut dengan pelabuhan Benoa, mobil listrik di kawasan wisata, dan perhubungan darat. “Kami akan segera tindak lanjuti,” jelas Budi Karya. (rel)