MEKSIKO, SUMUTPOS.CO – Sekelompok penyelam telah menghubungkan dua gua bawah air di sebelah timur Meksiko dan mengungkap penemuan yang diyakini sebagai gua bawah air terbesar di dunia, Reuters melaporkan, Rabu (17/1).
Proyek Gran Acuifero Maya (GAM), yang didedikasikan untuk studi dan pelestarian perairan bawah laut di semenanjung Yucatan, mengatakan gua sepanjang 347 kilometer (216 mil) diidentifikasi setelah mengeksplorasi sebuah labirin kanal-kanal di bawah air selama berbulan-bulan.
Dekat resor pantai Tulum, kelompok peneliti itu menemukan sebuah sistem gua yang dikenal dengan nama Sac Aktun, yang berukuran 263 kilometer, tersambung dengan sistem Dos Ojos sepanjang 83 kilometer, kata GAM dalam sebuah pernyataan. Karena hal itu, Sac Aktun sekarang menyangga Dos Ojos.
Para penyelam berkeliling di sistem gua bawah air, Sac Aktun, sebagai bagian dari Proyek Gran Acuifero Maya, dekat Tulum, di Negara Bagian Quintana Roo, Mexico, 24 Januari 2014. (Foto: Herbert Mayrl/Courtesy Gran Acuifero Maya via Reuters)
Direktur GAM dan ahli arkeologi bawah laut, Guillermo de Anda, mengatakan penemuan “menakjubkan” ini akan membantu memahami perkembangan budaya kawasan tersebut yang kaya dan didominasi oleh peradaban Suku Maya sebelum penaklukan oleh Bangsa Spanyol.
“Penemuan itu membuat kita menghargai dengan lebih jelas, bagaimana ritual-ritual dijalankan, lokasi-lokasi ziarah dan paling utama, pemukiman besar pra-Hispanik yang kita ketahui, sekarang muncul,” kata dia kepada Reuters.
Peninggalan-peninggalan Suku Maya banyak terdapat di Semenanjung Yucatan. Kota-kota Suku Maya dibangun berdasarkan jaringan luas saluran pembuangan yang terhubung dengan perairan bawah laut, dikenal dengan istilah cenotes.
Beberapa cenotes memiliki nilai religius tertentu bagi Suku Maya, yang keturunannya masih menghuni kawasan tersebut. (voa)