26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Berenang dengan Hiu, Tidur Dijaga Penyu

16-6-Puput Julianti Damanik-Raja Ampat-puncak wayag-sumutposSUMUTPOS.CO- Jantung berdebar, takjub dan merasa tak percaya akhirnya bisa sampai di Kepulauan Raja Ampat. Rasa itu yang Sumut Pos maknai ketika bergabung dengan 24 backpackers lainnya dari seluruh Indonesia untuk menikmati kawasan tersebut.

Sekitar 30 menit speedboat carteran meninggalkan pelabuhan tiba-tiba belasan ikan lumba-lumba melompat bebas tak jauh di sampingnya. Semacam menyambut kedatangan.

“Ini masih awal”, ujar Amir, pekerja di speedboat Kharisma yang kami tumpangi.

Speedboat pun terus melajuh memecahkan ombak yang menghadang. Ternyata, tempat yang dituju, Kepulauan Wayag, Raja Ampat masih jauh.

Rasa penasaran menghancurkan lelah 24 backpackers yang telah melakukan perjalanan dari kotanya masing-masing hingga akhirnya bertemu di Bandara Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Mei lalu. Ada yang dari Medan, Banjarmasin, Jakarta, Bali, Lombok dan daerah lainnya di Indonesia, bersatu dalam misi ‘JelajahIndonesiaku’.

16-6-Puput Julianti Damanik-Raja Ampat-bermain dengan bayi-bayi hiu di mess CI-sumutpos
Tujuan di hari pertama Jelajah Kerajaan Karang ini adalah Mess Conservation International (CI). Waktu yang dibutuhkan dari Pelabuhan Usaha Mina, Sorong sekitar 5 jam. Untuk memecahkan kebosanan, akhirnya pemandu JelajahIndonesiaku, Bonando Siregar memutuskan untuk mengajak snorkeling di Friwen Bonda.

“Ini menjadi lokasi snorkeling kita pertama sebelum sampai ke Mess. Nikmati, jangan takut-takut,” ujar pria kelahiran Sumatera Utara (Sumut) itu.

Friwen Bonda, menjadi keajaiban kedua. Setelah menggunakan perlengkapan snorkeling, semua langsung meluncur ke laut dari atas speedboat.

16-6-Puput Julianti Damanik-Raja Ampat-puncak wayag-sumutposSUMUTPOS.CO- Jantung berdebar, takjub dan merasa tak percaya akhirnya bisa sampai di Kepulauan Raja Ampat. Rasa itu yang Sumut Pos maknai ketika bergabung dengan 24 backpackers lainnya dari seluruh Indonesia untuk menikmati kawasan tersebut.

Sekitar 30 menit speedboat carteran meninggalkan pelabuhan tiba-tiba belasan ikan lumba-lumba melompat bebas tak jauh di sampingnya. Semacam menyambut kedatangan.

“Ini masih awal”, ujar Amir, pekerja di speedboat Kharisma yang kami tumpangi.

Speedboat pun terus melajuh memecahkan ombak yang menghadang. Ternyata, tempat yang dituju, Kepulauan Wayag, Raja Ampat masih jauh.

Rasa penasaran menghancurkan lelah 24 backpackers yang telah melakukan perjalanan dari kotanya masing-masing hingga akhirnya bertemu di Bandara Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Mei lalu. Ada yang dari Medan, Banjarmasin, Jakarta, Bali, Lombok dan daerah lainnya di Indonesia, bersatu dalam misi ‘JelajahIndonesiaku’.

16-6-Puput Julianti Damanik-Raja Ampat-bermain dengan bayi-bayi hiu di mess CI-sumutpos
Tujuan di hari pertama Jelajah Kerajaan Karang ini adalah Mess Conservation International (CI). Waktu yang dibutuhkan dari Pelabuhan Usaha Mina, Sorong sekitar 5 jam. Untuk memecahkan kebosanan, akhirnya pemandu JelajahIndonesiaku, Bonando Siregar memutuskan untuk mengajak snorkeling di Friwen Bonda.

“Ini menjadi lokasi snorkeling kita pertama sebelum sampai ke Mess. Nikmati, jangan takut-takut,” ujar pria kelahiran Sumatera Utara (Sumut) itu.

Friwen Bonda, menjadi keajaiban kedua. Setelah menggunakan perlengkapan snorkeling, semua langsung meluncur ke laut dari atas speedboat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/