25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menpar Arief Yahya Hadiri Halal Bihalal Ikawangi di TMII Jakarta 

Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya dalam Pidato Sambutan sekaligus membuka acara Halal Bi Halal 1438 H. Ikawangi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memenuhi undangan Halal bi Halal 1438 H Ikatan Keluarga Besar Banyuwangi (Ikawangi) di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (16/7). Di sini Menpar menyampaikan 3 Key Success Factor dalam pengembangan pariwisata Indonesia dan Dunia.

Menpar Arief Yahya menyebut, hanya 2 negara di ASEAN dalam periode 5 bulan pertama tahun 2017 ini yang masuk dalam Top-20 negara yang pertumbuhan pariwisatanya dahsyat, salah satunya adalah Indonesia.
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari semangat gotong royong atau Indonesia Incorporated dalam Pemerintahan Kabinet Kerja dan juga pemimpin daerah. Semua itu bisa terjadi karena faktor 3 A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) yang terintegrasi dengan baik di era sekarang ini. Dan hal ini juga terjadi di Banyuwangi,” kata Menpar Arief Yahya dalam sambutannya.
Hal ini disebutkan Menpar juga bahwa hal yang sama dimana Bupati Banyuwangi Azwar Anas sangat concern pada pariwisata dan hasilnya sudah tampak saat ini, dimana Banyuwangi sebagai Kota Festival terbaik dengan 72 Festival sepanjang tahun 2017 ini.
“Banyuwangi beruntung punya Bupati keren kayak Pak Anas. Pak Anas pemain kelas nasioanal. Untuk tahun 2017, Banyuwangi menggelar sebanyak 72 festival, dan ini luar biasa karena secara kuantitas dan kualitas selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Jadi Banyuwangi layak dinobatkan sebagai the best festival city dan di nomor dua adalah Solo yang tahun ini menggelar 57 event selama setahun,” jelasnya.
Arief mengatakan, dengan adanya Banyuwangi Festival, Kabupaten Banyuwangi mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp 1,5 triliun selama setahun.
“Kita pakai hitungan kasar saja, jika kunjungan wisatawan asing yang mencapai 80.000 dan menghabiskan uang rata-rata 500 dollar AS per hari dan wisatawan nusantara yang jumlahnya sekitar Rp 3,2 juta dan menghabiskan sekitar Rp 850.000 sampai Rp 1 juta per hari, maka ada perputaran uang sekitar Rp 1,5 triliun di Banyuwangi,” jelas Arief.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, hadir dalam acara Halal bi Halal 1438 H. Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (16/7). 

Di sini Menpar juga kembali menegaskan soal CEO Commitment. Dirinya juga  mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu dari Top-5 leading sector di negara ini. Menanggapi pujian Menpar Arief Yahya, Bupati Banyuwangi Azwar Anas berterima kasih telah disupport oleh Menteri Pariwisata dan jajaran Kemenpar dalam mempromosikan dan mengembangkan Pariwisata Banyuwangi sebagai bagian dari Bali and Beyond.

“Hal inilah menurutnya yang telah berhasil mengubah image Banyuwangi menjadi kota Festival dan Pariwisata, serta mengangkat citra Banyuwangi di tingkat nasional dan internasional. Terima kasih Bapak Menteri Pariwisata,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi lebih lanjut meminta tolong kepada Menteri Pariwisata untuk dapat merangkul Air Asia sebagai Airline Low Cost Carrier membuka akses konektivitas udara dari luar dan daerah lain di dalam negeri ke Banyuwangi. “Nanti kami akan menggratiskan biaya ground handling dan parkir pesawat Air Asia sebagai insentifnya bila bersedia membuka rute ke Banyuwangi,” kata Anas.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Djarot meyakinkan bahwa tidak salah kalau Menteri Pariwisata berasal dari Banyuwangi. Selain karena destinasi dan atraksinya luar biasa, dikembangkan dengan sangat baik dan ditunjang dengan keseharian masyarakat Osing yang menunjang Pariwisata, yang kuat akan ramah tamah, plural, dan budaya yang luar biasa!
Dan Gubernur DKI Jakarta penerus Basuki Tjahaya Purnama ini juga berterima kasih karena budaya dan kesantunan warga Osing (Ikawangi) di Jakarta telah memperkaya keragaman di Jakarta dan mampu berbaur dengan baik bersama warga perantau dari daerah lainnya “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung! Terima kasih Warga Banyuwangi,”  tukasnya.(rel)
Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya dalam Pidato Sambutan sekaligus membuka acara Halal Bi Halal 1438 H. Ikawangi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memenuhi undangan Halal bi Halal 1438 H Ikatan Keluarga Besar Banyuwangi (Ikawangi) di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (16/7). Di sini Menpar menyampaikan 3 Key Success Factor dalam pengembangan pariwisata Indonesia dan Dunia.

Menpar Arief Yahya menyebut, hanya 2 negara di ASEAN dalam periode 5 bulan pertama tahun 2017 ini yang masuk dalam Top-20 negara yang pertumbuhan pariwisatanya dahsyat, salah satunya adalah Indonesia.
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari semangat gotong royong atau Indonesia Incorporated dalam Pemerintahan Kabinet Kerja dan juga pemimpin daerah. Semua itu bisa terjadi karena faktor 3 A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) yang terintegrasi dengan baik di era sekarang ini. Dan hal ini juga terjadi di Banyuwangi,” kata Menpar Arief Yahya dalam sambutannya.
Hal ini disebutkan Menpar juga bahwa hal yang sama dimana Bupati Banyuwangi Azwar Anas sangat concern pada pariwisata dan hasilnya sudah tampak saat ini, dimana Banyuwangi sebagai Kota Festival terbaik dengan 72 Festival sepanjang tahun 2017 ini.
“Banyuwangi beruntung punya Bupati keren kayak Pak Anas. Pak Anas pemain kelas nasioanal. Untuk tahun 2017, Banyuwangi menggelar sebanyak 72 festival, dan ini luar biasa karena secara kuantitas dan kualitas selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Jadi Banyuwangi layak dinobatkan sebagai the best festival city dan di nomor dua adalah Solo yang tahun ini menggelar 57 event selama setahun,” jelasnya.
Arief mengatakan, dengan adanya Banyuwangi Festival, Kabupaten Banyuwangi mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp 1,5 triliun selama setahun.
“Kita pakai hitungan kasar saja, jika kunjungan wisatawan asing yang mencapai 80.000 dan menghabiskan uang rata-rata 500 dollar AS per hari dan wisatawan nusantara yang jumlahnya sekitar Rp 3,2 juta dan menghabiskan sekitar Rp 850.000 sampai Rp 1 juta per hari, maka ada perputaran uang sekitar Rp 1,5 triliun di Banyuwangi,” jelas Arief.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, hadir dalam acara Halal bi Halal 1438 H. Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (16/7). 

Di sini Menpar juga kembali menegaskan soal CEO Commitment. Dirinya juga  mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu dari Top-5 leading sector di negara ini. Menanggapi pujian Menpar Arief Yahya, Bupati Banyuwangi Azwar Anas berterima kasih telah disupport oleh Menteri Pariwisata dan jajaran Kemenpar dalam mempromosikan dan mengembangkan Pariwisata Banyuwangi sebagai bagian dari Bali and Beyond.

“Hal inilah menurutnya yang telah berhasil mengubah image Banyuwangi menjadi kota Festival dan Pariwisata, serta mengangkat citra Banyuwangi di tingkat nasional dan internasional. Terima kasih Bapak Menteri Pariwisata,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi lebih lanjut meminta tolong kepada Menteri Pariwisata untuk dapat merangkul Air Asia sebagai Airline Low Cost Carrier membuka akses konektivitas udara dari luar dan daerah lain di dalam negeri ke Banyuwangi. “Nanti kami akan menggratiskan biaya ground handling dan parkir pesawat Air Asia sebagai insentifnya bila bersedia membuka rute ke Banyuwangi,” kata Anas.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Djarot meyakinkan bahwa tidak salah kalau Menteri Pariwisata berasal dari Banyuwangi. Selain karena destinasi dan atraksinya luar biasa, dikembangkan dengan sangat baik dan ditunjang dengan keseharian masyarakat Osing yang menunjang Pariwisata, yang kuat akan ramah tamah, plural, dan budaya yang luar biasa!
Dan Gubernur DKI Jakarta penerus Basuki Tjahaya Purnama ini juga berterima kasih karena budaya dan kesantunan warga Osing (Ikawangi) di Jakarta telah memperkaya keragaman di Jakarta dan mampu berbaur dengan baik bersama warga perantau dari daerah lainnya “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung! Terima kasih Warga Banyuwangi,”  tukasnya.(rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/