LABUAN BAJO, SUMUPOS.CO – Upaya mengenalkan destinasi wisata unggulan Indonesia ke dunia internasional bakal semakin masif. Bukan hanya melalui iklan atau viral di media sosial, tapi juga melibatkan para diplomat Indonesia yang bertugas di mancanegara.
Kementerian Luar Negeri RI pada 16-22 April menggelar kunjungan dalam rangka Diklat Sesparlu di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi yang dikunjungi adalah destinasi Labuan Bajo dan sekitarnya.
“Destinasi yang dituju adalah Padar, Komodo, Manta Point, Heritage Walk Kampung Ujung, Edukasi Budidaya Mutiara di Pulau Pungu, Kampung Nelayan Papagarang, Pulau Kanawa, Sunset Kalong Rinca, Liang Ndara, Amelia Sea View,” ujar Shana Fatina selaku person in charge Labuan Bajo dari Pokja Destinasi Prioriras Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Para diplomat itu tak hanya berkunjung dan melihat-lihat. Sebab, ada aktivitas lainnya. “Aktivitasnya meliputi clean up beach, forum pemuda, forum perempuan, forum budaya,” sebutnya.
Yang lebih istimewa, kegiatan itu tidak hanya diikuti diplomat senior Indonesia. Ada pula delapan diplomat asing dari Australia, China, Myanmar, Fiji, Laos, Cambodia dan Papua New Guinea yang andil.
Shana -panggilan Shafa- menambahkan, kegiatan itu diharapkan menjadikan para diplomat memiliki pengetahuan yang cukup tentang destinasi-destinasi wisata, khususnya di wilayah Indonesia timur. Bahkan, Kemlu mencanangkan tanda pagar (tagar) atau hashtag khusus pada kegiatan itu, takni #sesparlugoestobajo #wonderfulindonesia #pesonaindonesia.
“Jadi setiap peserta wajib untuk mengunggah kegiatan dalam bentuk vlog, foto, dan kicauan di Twitter,” ujar Shana tentang kegiatan yang didukung Kemenpar itu.
Kemenpar juga sudah berencana memajang Labuan Bajo di ajang Malaysia International Dive Expo (MIDE) pada 12-14 Mei mendatang di PWTC Kuala Lumpur, Malaysia. Selama ini, MIDE dikenal sebagai pameran wisata minat khusus selam terbesar di Malaysia.
Karenanya, Kemenpar akan mengirimkan sales mission ke MIDE 2017 untuk mempromosikan wisata selam bawah laut dan komodo. “Singapura dan Malaysia merupakan penyumbang diver visitor terbanyak ke Indonesia untuk negara ASEAN,” sebutnya.
Lebih lanjut Shana mengatakan, Labuan Bajo memang terus berupaya berbenah dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana. Dari sisi SDM, usulan untuk mendirikan Akademi Komunitas Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
“Yakni untuk tingkat diplomas satu dan diploma dua. Sedangkan kurukulum dan dosen vokasinya dari kalangan industri melalui proses RPL (rekognisi pembelajaran lampau, red),” tuturnya.