29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bangkok Tak Lagi Darurat, Turis Boleh Datang

 

Turis di Bangkok. Status darurat di Bangkok telah dicabut. Turis mancanegara dipersilakan datang lagi.
Turis di Bangkok. Status darurat di Bangkok telah dicabut. Turis mancanegara dipersilakan datang lagi.

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Penggemar traveling bisa mendaftarkan Thailand lagi sebagai tujuan wisata. Sebab, pemerintah Negeri Gajah Putih tersebut telah mencabut status darurat di Bangkok dan daerah sekitarnya.

Selama hampir dua bulan ini, kota terbesar di Thailand tersebut masuk dalam kategori berbahaya untuk dikunjungi. Sebab, banyak demonstrasi dari oposisi untuk menggulingkan pemerintah. Dengan dicabutnya status darurat tersebut, pemerintah berharap agar wisatawan asing kembali berdatangan.

Pemberlakuan status darurat itu sempat menjadi ancaman tersendiri bagi industri pariwisata Thailand. Biasanya, awal tahun merupakan puncak kedatangan turis asing. Bukan hanya itu, muncul ketakutan bahwa investasi asing juga bakal ikut menyusut.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengungkapkan, status darurat tersebut akan digantikan undang-undang khusus. Yaitu, Kebijakan Keamanan Dalam Negeri (ISA) yang berlaku mulai hari ini hingga 30 April mendatang. Keputusan pencabutan itu keluar setelah adanya rapat kabinet yang dilaksanakan di Provinsi Nakhon Pathom kemarin (18/3). Provinsi tersebut berjarak 80 km dari Bangkok.

’’Kami percaya bahwa kami dapat mengatasi situasi. Perubahan ini untuk membangun kepercayaan di sektor ekonomi dan pariwisata,’’ ujar Yingluck pada media kemarin. Yingluck datang ke rapat tersebut dengan menggunakan kursi roda setelah terpeleset ketika keluar mobil pada Sabtu (15/3) di utara Kota Chiang Mai.

Penetapan status darurat itu bermula dari krisis politik yang terjadi di Thailand. Yakni, ketika Yingluck menawarkan untuk mempercepat pemilu. Kelompok oposisi yang tidak menyukai Yingluck langsung menolak keras. Mereka beraksi di berbagai titik di Bangkok. Termasuk di pusat-pusat perbelanjaan. Aksi besar-besaran itulah yang membuat pemerintah menetapkan status Bangkok dan sekitarnya menjadi darurat. Kini aksi oposisi sudah jauh berkurang. Namun, untuk menstabilkan kondisi tersebut, ada 23 nyawa yang terenggut. Mayoritas meninggal karena ditembak atau ledakan bom. Ratusan orang juga dilaporkan terluka. (AFP/Reuters/sha/c15/dos)

 

Turis di Bangkok. Status darurat di Bangkok telah dicabut. Turis mancanegara dipersilakan datang lagi.
Turis di Bangkok. Status darurat di Bangkok telah dicabut. Turis mancanegara dipersilakan datang lagi.

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Penggemar traveling bisa mendaftarkan Thailand lagi sebagai tujuan wisata. Sebab, pemerintah Negeri Gajah Putih tersebut telah mencabut status darurat di Bangkok dan daerah sekitarnya.

Selama hampir dua bulan ini, kota terbesar di Thailand tersebut masuk dalam kategori berbahaya untuk dikunjungi. Sebab, banyak demonstrasi dari oposisi untuk menggulingkan pemerintah. Dengan dicabutnya status darurat tersebut, pemerintah berharap agar wisatawan asing kembali berdatangan.

Pemberlakuan status darurat itu sempat menjadi ancaman tersendiri bagi industri pariwisata Thailand. Biasanya, awal tahun merupakan puncak kedatangan turis asing. Bukan hanya itu, muncul ketakutan bahwa investasi asing juga bakal ikut menyusut.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengungkapkan, status darurat tersebut akan digantikan undang-undang khusus. Yaitu, Kebijakan Keamanan Dalam Negeri (ISA) yang berlaku mulai hari ini hingga 30 April mendatang. Keputusan pencabutan itu keluar setelah adanya rapat kabinet yang dilaksanakan di Provinsi Nakhon Pathom kemarin (18/3). Provinsi tersebut berjarak 80 km dari Bangkok.

’’Kami percaya bahwa kami dapat mengatasi situasi. Perubahan ini untuk membangun kepercayaan di sektor ekonomi dan pariwisata,’’ ujar Yingluck pada media kemarin. Yingluck datang ke rapat tersebut dengan menggunakan kursi roda setelah terpeleset ketika keluar mobil pada Sabtu (15/3) di utara Kota Chiang Mai.

Penetapan status darurat itu bermula dari krisis politik yang terjadi di Thailand. Yakni, ketika Yingluck menawarkan untuk mempercepat pemilu. Kelompok oposisi yang tidak menyukai Yingluck langsung menolak keras. Mereka beraksi di berbagai titik di Bangkok. Termasuk di pusat-pusat perbelanjaan. Aksi besar-besaran itulah yang membuat pemerintah menetapkan status Bangkok dan sekitarnya menjadi darurat. Kini aksi oposisi sudah jauh berkurang. Namun, untuk menstabilkan kondisi tersebut, ada 23 nyawa yang terenggut. Mayoritas meninggal karena ditembak atau ledakan bom. Ratusan orang juga dilaporkan terluka. (AFP/Reuters/sha/c15/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/