25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Inilah Strategi Rusdi Kirana Mempromosikan Potensi Pariwisata Nasional

Di Bukit Bintang nanti, Kementerian Pariwisata tidak bekerja sendirian. KBRI Kuala Lumpur, Pemerintah Daerah Palembang dan Bandung, industri pariwisata, serta UKM, juga ikut digandeng untuk menyerang “musuh emosional” Wonderful Indonesia.

Kegiatan promosi di Bukit Bintang dengan konsep Indonesia Street cukup strategis. Wonderful Indonesia langsung menyerang ke jantung keramaian Malaysia. Langsung menggoda di titik epicentrum teramai di Bukit Bintang.

“Ingat kata-kata Sun Tzu, Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan memenangkan persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers mu, kenali rivalmu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang” ungkap Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, juga akan hadir di Bukit Bintang. “Wonderful Indonesia tak boleh redup di Malaysia. Karenanya kami memilih berpromosi di jantungnya Bukit Bintang,” terang Prof I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa.

Bukit Bintang memang sangat strategis. Kawasannya tak pernah sepi. Detak aktivitasnya selalu on 24 jam. Dari mulai pusat belanja, kuliner, tempat kongkow, hotel berbintang, kafe, dan tempat hiburan, semua ada di sana. Di sinilah tempat kerumunan massa yang paling ramai di Malaysia. Dari mulai pribumi sampai ekspatriat kerap berbaur jadi satu di Bukit Bintang.

“Bukit Bintang ada di jantung kota Kuala Lumpur. Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Menggelar Indonesia Street dengan berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia akan menjadi cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia,” katanya. (rel)

Di Bukit Bintang nanti, Kementerian Pariwisata tidak bekerja sendirian. KBRI Kuala Lumpur, Pemerintah Daerah Palembang dan Bandung, industri pariwisata, serta UKM, juga ikut digandeng untuk menyerang “musuh emosional” Wonderful Indonesia.

Kegiatan promosi di Bukit Bintang dengan konsep Indonesia Street cukup strategis. Wonderful Indonesia langsung menyerang ke jantung keramaian Malaysia. Langsung menggoda di titik epicentrum teramai di Bukit Bintang.

“Ingat kata-kata Sun Tzu, Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan memenangkan persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers mu, kenali rivalmu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang” ungkap Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, juga akan hadir di Bukit Bintang. “Wonderful Indonesia tak boleh redup di Malaysia. Karenanya kami memilih berpromosi di jantungnya Bukit Bintang,” terang Prof I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa.

Bukit Bintang memang sangat strategis. Kawasannya tak pernah sepi. Detak aktivitasnya selalu on 24 jam. Dari mulai pusat belanja, kuliner, tempat kongkow, hotel berbintang, kafe, dan tempat hiburan, semua ada di sana. Di sinilah tempat kerumunan massa yang paling ramai di Malaysia. Dari mulai pribumi sampai ekspatriat kerap berbaur jadi satu di Bukit Bintang.

“Bukit Bintang ada di jantung kota Kuala Lumpur. Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Menggelar Indonesia Street dengan berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia akan menjadi cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia,” katanya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/