BINTAN, SUMUTPOS.CO – Event sportourism Bintan Triathlon 2017 dibuka meriah di Pantai Nirwana, Bintan Lagoi, Kabupaten Bintan – Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (20/5/2017). Keindahan alam pulau Bintan telah menyihir seorang Rio Haryanto, pembalap F1 kebanggaan Indonesia yang turut serta dalam perlombaan Bintan Thriatlon 2017 kali ini.
Bagi Rio pulau Bintan menyajikan keindahan alam yang lebih indah dan alami dibanding Singapura, bahkan banyak rekan Rio sesama pembalap menghabiskan waktu liburan di Bintan Lagoi.
“Banyak teman saya pembalap seusai ikuti seri F1 di Singapura tahun lalu mengisi waktu rehatnya ke Bintan Legoi dan Bali. Mereka suka menikmati liburan di sini (Bintan Legoi),” cerita Rio Haryanto di sela-sela event Bintan Triathlon 2017 di Pantai Nirwana, Bintan Lagoi, Sabtu (20/5/2017).
Meski tidak menargetkan juara dalam event ini, Rio mengaku senang berlomba di event ini. Rio mengatakan di dunia balap diwajibkan para pembalap rutin olahraga menjaga kebugaran tubuh, bagi Rio mengikuti event ini untuk meningkatkan kebugaran dan juga menikmati keindahan alam pulau Bintan.
“Saya ikuti event (Bintan Triathlon) ini lebih untuk melatih kardio saya, untuk kebugaran fisik saya. Berenang, lari dan sepeda bagi saya bisa melatih semua otot ditubuh. Dan lebih utamanya saya ingin menikmati keindahan pulau Bintan,” jelas Rio.
Rio melihat Pulau Bintan tidak hanya menyajikan pantai yang eksotik, penduduknya ramah, kawasan yang bersih dan kuliner yang disajikan sangat menggugah selera.
“Saya terkesan di sini, akan saya promosikan ke teman-teman di luar negeri untuk berkunjung ke Bintan,” ujar Rio.
Rio mengikuti event Bintan Triatlon 2017 pertamakalinya, yang di dalamnya menyajikan tiga cabang olahraga, renang, lari dan bersepeda untuk race kategori Olympic Distance.
Rio Haryanto merupakan pembalap Formula 1 kebanggan Indonesia. Di usia relatif muda 24 tahun Rio menjadi pembalap Formula 1 bersama tim Manor Racing pada musim 2016. Rio adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula 1.
Kesempatan sama, Bupati Kabupaten Bintan Apri Sujadi mengatakan olahraga Triathlon dijalankan dengan mengkombinasikan keindahan alam di Bintan. Para peserta diajak olahraga renang di Laut.
“Laut Bintan memang indah dan aman karena kondisi perairan yang dilintasi memiliki arus yang kecil dan laut yang indah,” ujar Bupati.
Selain itu, tambah Apri, akses lomba juga sangat mudah dijangkau. Dari Singapura, hanya membutuhkan waktu 1 jam ke Bintan via kapal feri. Imigrasinya pun sudah sangat simpel. Tiap peserta hanya perlu menyisihkan waktu tidak lebih dari 10 menit untuk masuk ke Indonesia.
“Setibanya di Bintan, layanan terhadap peserta asing pun sangat baik. Pihak penyelenggara menyediakan shuttle bus setiap 45 menit,” tambah Bupati Sujadi.
Event Triathlon yang didukung Kementerian Pariwisata ini sudah 13 kali digelar, tercatat kali ini diikuti 1.300 perserta dari 37 negara. Sejak pertamakali digelar event Bintan Thriathlon selalu menunjukkan peningkatan peserta.
“Tercatat kurang lebih 3.000 lebih pengunjung masuk ke Bintan Lagoi, setiap peserta membawa official dan kerabat masing-masing. Jadi dampaknya bisa dua hingga tiga kali lipat,” ujar Bupati.
Hal ini bisa terlihat dari semua kamar hotel di Kawasan Bintan Lagoi penuh 100%. Bahkan berdampak ke hotel-hotel diluar kawasan hingga ke Tanjung Pinang.
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Bintan Triatlhon 2017. Sport tourism yang sudah menjadi kalender tetap setiap tahun di Bintan Kepri. “Kami senang, Kepri semakin banyak event internasional yang mengundang peserta atau crowd dari Singapore,” jelas Menteri Arief Yahya.
Menurut Arief Yahya, Kepri itu sangat diuntungkan oleh posisi geografis yang dekat dengan Singapore dan Malaysia. Kepri itu peringkat III gate masuk wisman ke Indonesia, setelah Bali dan Jakarta. “Akses dari Singapore ke Kepri juga semakin mudah, murah dan cepat,” jelas Arief.
Dan, sport event itu menurut Arief, menghasilkan 60% repeaters tourism. Begitu merasakan atmosfer alam dan budaya Indonesia, wisatawan akan datang lagi untuk berwisata. “Itulah peluang besar yang bisa dikembangkan di Kepri,” ucapnya. (rel)