BOLMUT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara menyadari pentingnya prinsip akses, atraksi, dan amenitas (3A) ala Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sebab, prinsip 3A yang selalu didengungkan menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu memang diyakini bakal membuat industri pariwisata makin melambung.
Genjot Pariwisata, Kabupaten Bolmut Terapkan Formula 3A ala Arief Yahya
Apalagi, Bolmut merupakan kabupaten baru setelah melepaskan diri dari Bolaang Mongondow pada 2 Januari 2007 silam.
Dengan usia yang masih sepuluh tahun, Bolmut tentu harus menerapkan formula yang jitu untuk mengejar ketertinggalan sektor pariwisatanya dari daerah lain.
Karena itu, Pemkab Bolmut bertekad menerapkan prinsip yang digaungkan menteri yang meraih Marketeer of the Year 2013 tersebut.
Salah satu yang menjadi fokus Pemkab Bolmut adalah amenitas. Saat ini, Kabupaten Bolmut memang memiliki banyak destinasi wisata yang ciamik.
Sayangnya, pemkab juga menghadapi banyak kendala. Salah satunya terkait tempat menginap bagi travelista.
Wakil Bupati Bolmut Suriansyah Korompot mengatakan, pihaknya akan berupaya mengembangkan infrastruktur pendukung pariwisata. Salah satunya adalah hotel.
“Karena di sini rata-rata hanya ada penginapan. Jadi, akan diupayakan mendatangkan investor yang membangun hotel berbintang,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pemkab Bolmut juga akan menggandeng beberapa pihak untuk membangun penginapan yang nyaman bagi wisatawan.
Salah satunya adalah cottage. Namun, Pemkab Bolmut tak mau memiliki cottage yang ala kadarnya.
Suriansyah mengatakan, cottage yang dibangun harus harus memiliki cita rasa lokal.
“Ada upaya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun cottages yang khas daerah Bolmut. Dengan begitu akan menjadi daya tarik bagi turis. Hal itu akan diupayakan di tahun 2017 ini,” imbuh Suriansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bolmut Sofianto Ponongoa mengatakan, potensi pariwisata di daerahnya akan mampu bersaing dengan daerah lain. “Tinggal dikembangkan bagaimana Bolmut menjadi destinasi pariwisata andalan di Sulut,” kata Sofianto.
Menurut Sofianto, Bolmut memiliki sekitar lima wisata budaya. Di antaranya, Situs Komalig R. S. Pontoh dan makam raja-raja Kerajaan Ex Swapraja Bintauna.
Sedangkan wisata alam berjumlah sekitar 18. Misalnya, Pulau Bokil, Pantai Batu Pinagut, Puncak Kaliandra, dan Pantai Tanjung Dulang.
“Kalau wisata budaya terdiri dari wisata religi, juga rumah adat karena Bolmut merupakan peninggalan sejarah kerajaan,” ujarnya.
Selain bakal menerapkan prinsip amenitas, Bolmut juga akan menggencarkan promosi. Langkah itu harus ditempuh untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata Bolmut kepada publik.
“Untuk menopang pariwisata, saat ini juga akan digenjot pembangunan infrastruktur penunjangnya. Terlebih ini merupakan program pemerintah pusat dan provinsi serta pemerintah daerah,” pungkas Sofianto. (Rel)
BOLMUT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara menyadari pentingnya prinsip akses, atraksi, dan amenitas (3A) ala Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sebab, prinsip 3A yang selalu didengungkan menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu memang diyakini bakal membuat industri pariwisata makin melambung.
Apalagi, Bolmut merupakan kabupaten baru setelah melepaskan diri dari Bolaang Mongondow pada 2 Januari 2007 silam.
Dengan usia yang masih sepuluh tahun, Bolmut tentu harus menerapkan formula yang jitu untuk mengejar ketertinggalan sektor pariwisatanya dari daerah lain.
Karena itu, Pemkab Bolmut bertekad menerapkan prinsip yang digaungkan menteri yang meraih Marketeer of the Year 2013 tersebut.
Salah satu yang menjadi fokus Pemkab Bolmut adalah amenitas. Saat ini, Kabupaten Bolmut memang memiliki banyak destinasi wisata yang ciamik.
Sayangnya, pemkab juga menghadapi banyak kendala. Salah satunya terkait tempat menginap bagi travelista.
Wakil Bupati Bolmut Suriansyah Korompot mengatakan, pihaknya akan berupaya mengembangkan infrastruktur pendukung pariwisata. Salah satunya adalah hotel.
“Karena di sini rata-rata hanya ada penginapan. Jadi, akan diupayakan mendatangkan investor yang membangun hotel berbintang,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Pemkab Bolmut juga akan menggandeng beberapa pihak untuk membangun penginapan yang nyaman bagi wisatawan.
Salah satunya adalah cottage. Namun, Pemkab Bolmut tak mau memiliki cottage yang ala kadarnya.
Suriansyah mengatakan, cottage yang dibangun harus harus memiliki cita rasa lokal.
“Ada upaya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun cottages yang khas daerah Bolmut. Dengan begitu akan menjadi daya tarik bagi turis. Hal itu akan diupayakan di tahun 2017 ini,” imbuh Suriansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bolmut Sofianto Ponongoa mengatakan, potensi pariwisata di daerahnya akan mampu bersaing dengan daerah lain. “Tinggal dikembangkan bagaimana Bolmut menjadi destinasi pariwisata andalan di Sulut,” kata Sofianto.
Menurut Sofianto, Bolmut memiliki sekitar lima wisata budaya. Di antaranya, Situs Komalig R. S. Pontoh dan makam raja-raja Kerajaan Ex Swapraja Bintauna.
Sedangkan wisata alam berjumlah sekitar 18. Misalnya, Pulau Bokil, Pantai Batu Pinagut, Puncak Kaliandra, dan Pantai Tanjung Dulang.
“Kalau wisata budaya terdiri dari wisata religi, juga rumah adat karena Bolmut merupakan peninggalan sejarah kerajaan,” ujarnya.
Selain bakal menerapkan prinsip amenitas, Bolmut juga akan menggencarkan promosi. Langkah itu harus ditempuh untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata Bolmut kepada publik.
“Untuk menopang pariwisata, saat ini juga akan digenjot pembangunan infrastruktur penunjangnya. Terlebih ini merupakan program pemerintah pusat dan provinsi serta pemerintah daerah,” pungkas Sofianto. (Rel)