32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Mau Marathon Unik? Ikut West Java Eco Marathon Aja

Pada 15 Oktober 2017, ada West Java Eco Marathon (WJEM) yang bisa dinikmati. Di sini, pelari bisa merasakan sensasi marathon dengan nuansa berbeda.

PENGALENGAN, SUMUTPOS.CO – Anda hobi marathon? Tapi bosan maraton di jalan raya? Nah, bila ingin marathon yang unik, sebaiknya kosongkan jadwal 15 Oktober 2017. Ada West Java Eco Marathon (WJEM) yang bisa dinikmati. Dan di sini, pelari bisa merasakan sensasi marathon dengan nuansa berbeda.

West Java Eco Marathon memang diset tak biasa. Rutenya dicreate sangat menarik. Selain marathon, peserta diajak berpetualang di tengah alam yang indah. Dari mulai bukit; Perkebunan Teh Malabar, Kertamanah, dan Cinyiruan; sungai, danau, kebun sayuran, desa dan permukiman, hingga area Geothermal Wayang Windu di Pangalengan, Jawa Barat, semua bakal dilewati.
“Mudah-mudahan keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri, daya tarik dalam arti kita juga memperkenalkan keindahan alam Jawa Barat, “ungkap Ihsan, Ketua Panitia WJEM 2017.
Sebagai eco marathon , WJEM memasukan faktor zero waste, biodegradable, dan emission minimize. Itu artinya, dalam kegiatan ini tidak akan dipakai botol plastik melainkan gelas kertas atau bahan-bahan yang mudah terurai.
WJEM bukan hanya mengenalkan konsep green sport dan promosi pariwisata, tapi juga mengampanyekan kelestarian lingkungan hidup, dengan memasukkan faktor zero waste, biodegradable, dan emission minimize.
“Dalam eco marathon ini tidak akan dipakai botol plastik melainkan gelas kertas atau bahan-bahan yang mudah terurai,uga tidak ada sepeda motor berbahan bakar, tapi akan digunakan sepeda listrik yang ramah lingkungan. Selain itu juga menggabungkan sport dan tourism, pada setiap spot para peserta lari bisa melihat keindahan alam dan berfoto di sana,” ujar Ihsan.
Pelari kateogri 5K akan melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Bukit Sipon dan finish di Lapangan Tanara Malabar.
Sementara pelari kategori 10K akan melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.
Nah, untuk pelari kategori 21K akan digiring melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pasir Malang –Gunung Cupu – Kampung Baru – Jalan Palayangan – Peternakan Ultra Jaya Alba – Jembatan Cinta Cileunca – Jalan Desa pulosari – Jalan Desa Margaluyu – Jalan Pintu Babakan – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.
Dan peseta tidak akan  dibatasi dari dalam negeri, panitia jua akan mengundang pelari dari berbagai belahan dunia.

Sedangkan kategori 42K akan melewati jalur Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pasir Malang –Gunung Cupu – Kampung Baru – Jalan Palayangan – Peternakan Ultra Jaya Alba – Jembatan Cinta Cileunca – Jalan Desa pulosari – Jalan Desa Margaluyu – Jalan Desa Marga Mukti – Jalan Perkebunan Kertamanah – Jalan Cinyiruan – Kertamanah Geothermal – Jalan Desa Wanasuka – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.

“Kombinasi jenis track ini memadukan track jalan raya, road track, dengan track trial marathon. Kalau trial jelas kan ada jalan berbatu, jalan setapak, jalan rumput, naik dan turun,” ungkap Ihsan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan, panitia akan menyediakan slot bagi 3.000 sampai 3.500 pelari yang terdiri dari Nomor 42k (full marathon) sebanyak 500 orang, Nomor 21k (half marathon) sebanyak 1000 orang, Nomor 10k sebanyak 1000 orang, dan Nomor  5k sebanyak 1.000 orang.
Dan peseta tidak akan  dibatasi dari dalam negeri, panitia jua akan mengundang pelari dari berbagai belahan dunia.
“Kita akan berusaha untuk mengundang semua provinsi yang ada hubungan persaudaraan sister city, semisal Shizuoka dari Jepang, Guangxi , Sichuan, Chongqing, dan Heiliongjiang. Dari Rusia, Sousmassa dari Maroko, dari Sudan, Korea juga Incheon, dan lain-lain,” ujarnya.
Menpar Arief mengapresiasi kegiatan WJEM 2017 yang baru pertama kali digelar ini dan mengajak netizen berpartisipasi di event cross country ini. Treknya menantang, alamnya bagus, cuaca lagi cerah, mudah mendapatkan kombinasi antara langit biru dan pepohonan hijau di Pengalengan Jawa Barat.
“Saya mengenal Pengalengan. Instagrammable banget, sangat pas buat sambil ikut lomba, bisa ambil foto dan langsung upload.sebarkan keindahan dan pesona nya. Karena itu saya rekomendasi untuk ikut lari West Java Eco Marathon ini,” kata Menteri Arief Yahya. (Rel)
Pada 15 Oktober 2017, ada West Java Eco Marathon (WJEM) yang bisa dinikmati. Di sini, pelari bisa merasakan sensasi marathon dengan nuansa berbeda.

PENGALENGAN, SUMUTPOS.CO – Anda hobi marathon? Tapi bosan maraton di jalan raya? Nah, bila ingin marathon yang unik, sebaiknya kosongkan jadwal 15 Oktober 2017. Ada West Java Eco Marathon (WJEM) yang bisa dinikmati. Dan di sini, pelari bisa merasakan sensasi marathon dengan nuansa berbeda.

West Java Eco Marathon memang diset tak biasa. Rutenya dicreate sangat menarik. Selain marathon, peserta diajak berpetualang di tengah alam yang indah. Dari mulai bukit; Perkebunan Teh Malabar, Kertamanah, dan Cinyiruan; sungai, danau, kebun sayuran, desa dan permukiman, hingga area Geothermal Wayang Windu di Pangalengan, Jawa Barat, semua bakal dilewati.
“Mudah-mudahan keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri, daya tarik dalam arti kita juga memperkenalkan keindahan alam Jawa Barat, “ungkap Ihsan, Ketua Panitia WJEM 2017.
Sebagai eco marathon , WJEM memasukan faktor zero waste, biodegradable, dan emission minimize. Itu artinya, dalam kegiatan ini tidak akan dipakai botol plastik melainkan gelas kertas atau bahan-bahan yang mudah terurai.
WJEM bukan hanya mengenalkan konsep green sport dan promosi pariwisata, tapi juga mengampanyekan kelestarian lingkungan hidup, dengan memasukkan faktor zero waste, biodegradable, dan emission minimize.
“Dalam eco marathon ini tidak akan dipakai botol plastik melainkan gelas kertas atau bahan-bahan yang mudah terurai,uga tidak ada sepeda motor berbahan bakar, tapi akan digunakan sepeda listrik yang ramah lingkungan. Selain itu juga menggabungkan sport dan tourism, pada setiap spot para peserta lari bisa melihat keindahan alam dan berfoto di sana,” ujar Ihsan.
Pelari kateogri 5K akan melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Bukit Sipon dan finish di Lapangan Tanara Malabar.
Sementara pelari kategori 10K akan melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.
Nah, untuk pelari kategori 21K akan digiring melewati Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pasir Malang –Gunung Cupu – Kampung Baru – Jalan Palayangan – Peternakan Ultra Jaya Alba – Jembatan Cinta Cileunca – Jalan Desa pulosari – Jalan Desa Margaluyu – Jalan Pintu Babakan – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.
Dan peseta tidak akan  dibatasi dari dalam negeri, panitia jua akan mengundang pelari dari berbagai belahan dunia.

Sedangkan kategori 42K akan melewati jalur Lapangan Tanara Malabar – Jalan Raya Pintu Malabar – Makam Boscha – Jalan Malabar Wisma Melati – Gunung Nini – Jalan Pasir Malang –Gunung Cupu – Kampung Baru – Jalan Palayangan – Peternakan Ultra Jaya Alba – Jembatan Cinta Cileunca – Jalan Desa pulosari – Jalan Desa Margaluyu – Jalan Desa Marga Mukti – Jalan Perkebunan Kertamanah – Jalan Cinyiruan – Kertamanah Geothermal – Jalan Desa Wanasuka – Jalan Pintu Malabar – Lapangan Tanara Malabar.

“Kombinasi jenis track ini memadukan track jalan raya, road track, dengan track trial marathon. Kalau trial jelas kan ada jalan berbatu, jalan setapak, jalan rumput, naik dan turun,” ungkap Ihsan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan, panitia akan menyediakan slot bagi 3.000 sampai 3.500 pelari yang terdiri dari Nomor 42k (full marathon) sebanyak 500 orang, Nomor 21k (half marathon) sebanyak 1000 orang, Nomor 10k sebanyak 1000 orang, dan Nomor  5k sebanyak 1.000 orang.
Dan peseta tidak akan  dibatasi dari dalam negeri, panitia jua akan mengundang pelari dari berbagai belahan dunia.
“Kita akan berusaha untuk mengundang semua provinsi yang ada hubungan persaudaraan sister city, semisal Shizuoka dari Jepang, Guangxi , Sichuan, Chongqing, dan Heiliongjiang. Dari Rusia, Sousmassa dari Maroko, dari Sudan, Korea juga Incheon, dan lain-lain,” ujarnya.
Menpar Arief mengapresiasi kegiatan WJEM 2017 yang baru pertama kali digelar ini dan mengajak netizen berpartisipasi di event cross country ini. Treknya menantang, alamnya bagus, cuaca lagi cerah, mudah mendapatkan kombinasi antara langit biru dan pepohonan hijau di Pengalengan Jawa Barat.
“Saya mengenal Pengalengan. Instagrammable banget, sangat pas buat sambil ikut lomba, bisa ambil foto dan langsung upload.sebarkan keindahan dan pesona nya. Karena itu saya rekomendasi untuk ikut lari West Java Eco Marathon ini,” kata Menteri Arief Yahya. (Rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/