POLEWALI MANDAR, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat kembali akan menggelar Polewali Mandar Internasioanl Folk and Art Festival (PIFAF) 2017. Event yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan berlangsung pada tanggal 1-5 Agustus mendatang. Dan sebelumnya akan didahului pra PIFAF pada 26-31 Juli di Kota Polewai.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, event PIFAF ini akan diikuti 12 negara. Negara-negara itu adalah, Inggris, Spanyol, Firlandia, Belanda, Rusia, Portugal, Jerman, Prancis, Vietnam, China, Hongkong dan Maroko. Dari dalam negeri ada Seniman, Budayawan dan Komunitas Seni Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat serta dari Provinsi se-Sulawesi dan Indonesia.
“Mereka merupakan peserta pendukung Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC). 12 negara tersebut diluar lima negara anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF), lima negara anggota CIOFF yang akan meramaikan PIFAF, yakni; Slovakia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan India,” ujar Esthy yang juga diamini Wawan.
Wawan juga mengatakan Event PIFAF yang kali ke-2 diselenggarakan ini diharapkan akan lebih sukses dibanding 2016 lalu. Dengan strategi Pra Event, On Event dan Post Event bisa mendatangkan wisatawan mancanegara ke Polman lebih banyak lagi.
“Pra PIFAF mulai dilaksanakan, Rabu 26 Juli, hal itu sangat bagus untuk memperkenalkan Alam, budaya dan serta potensi lainnya di Polewali Mandar pada forum International. Kegiatan tahunan ini juga berdampak luar biasa bagi masyarakat. Sebaiknya waktunya harus sudah pasti, untuk mempersiapkan dan mempromosikan jauh-jauh hari tidak hanya eventnya saja,” kata Wawan.
Wawan juga menambahkan, akan ada berbagai workshop musik dan tari tradisional Mandar. Tidak hanya itu, ada juga kunjungan kebudayaan di sentra industri tenun sutera Mandar Desa Renggeang dan wisata kuliner tradisional Golla Kambu di Desa Palece Limboro. Rangkain kegiatan berlanjut dengan diskusi dan kajian seni budaya antar bangsa, Bazar dan Kuliner Tradisional Mandar, Polewali Mandar Expo V 2017, serta Festival Sandeq IV 2017.
“Juga akan ada wisata situs sejarah dan kunjungan sekolah oleh peserta dari AIESEC. Juga kegiatan berlayar bersama dengan perahu Sandeq dan lomba Sandeq maraton,” tambahnya.
Kehadiran tamu mancanegara ini, lanjut Wawan, merupakan bentuk pertukaran dan pembelajaran seni pertunjukkan kesenian sehingga diharapkan bisa semakin memperkenalkan Polman dan budaya serta potensi alamnya kepada masyarakat luar negeri. Terciptanya ruang interaksi dan komunikasi antara seniman tradisi Polewali Mandar dengan seniman tradisi bangsa bangsa lain
“Dari ajang PIFAF ini, kita berharap Polewali Mandar bisa lebih terkenal sebagai tujuan wisata dan menjadi salah satu pusat kegiatan seni budaya. Serta meningkatnya pemahaman generasi muda terhadap budaya bangsa asing untuk menjadi filter dalam menangkal pengaruh negatifnya terhadap budaya bangsa Indonesia,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas rencana besar Polewali Mandar International Folk Art Festival 2017 itu. Dia barharap semua event itu sukses, dan ujungnya memberi impact yang besar kepada masyarakat. Baik direct impact, maupun indirect impact dalam bentuk media value, sehingga Polman tampil dalam peta Pariwisata dunia. “Selamat dan Sukses, Salam Wonderful Indonesia!” ucap Menpar Arief Yahya. (rel)