Mengingat festival ini bersamaan dengan momen perayaan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT ke-25 Kota Semarapura, akan ditampilkan berbagai atraksi seni budaya yang melibatkan ratusan seniman.
“Selain itu juga digelar pameran UMKM, Bursa Tenaga Kerja (Job Fair) dan berbagai hiburan lainnya. Kami optimistis ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan peningkatan PAD Kabupaten Klungkung,” pungkas Suwirta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, festival ini bisa memancing kreativitas masyarakat. Itu bukan hanya terkait seni, melainkan juga budaya secara luas, kerajinan, hingga kuliner.
“Beberapa desa akan menampilkan tradisi kuno, seperti tari baris jangkang dan sanghyang jaran. Ajang seni budaya di Klungkung ini memperkaya festival budaya yang rutin digelar di Bali,” ujar Pitana.
Lebih lanjut, Pitana juga memuji culture dan nature yang ditampilkan pada festival ini. “Yang penting promosinya saja. Untuk koreonya saya tidak terlalu khawatir karena Bali sudah punya nama yang bagus. Kalau dibanding daerah lain harus diberikan sentuhan. Tinggal promosinya saja, menurut saya,” ujar Pitana. (rel)
Mengingat festival ini bersamaan dengan momen perayaan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT ke-25 Kota Semarapura, akan ditampilkan berbagai atraksi seni budaya yang melibatkan ratusan seniman.
“Selain itu juga digelar pameran UMKM, Bursa Tenaga Kerja (Job Fair) dan berbagai hiburan lainnya. Kami optimistis ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan peningkatan PAD Kabupaten Klungkung,” pungkas Suwirta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, festival ini bisa memancing kreativitas masyarakat. Itu bukan hanya terkait seni, melainkan juga budaya secara luas, kerajinan, hingga kuliner.
“Beberapa desa akan menampilkan tradisi kuno, seperti tari baris jangkang dan sanghyang jaran. Ajang seni budaya di Klungkung ini memperkaya festival budaya yang rutin digelar di Bali,” ujar Pitana.
Lebih lanjut, Pitana juga memuji culture dan nature yang ditampilkan pada festival ini. “Yang penting promosinya saja. Untuk koreonya saya tidak terlalu khawatir karena Bali sudah punya nama yang bagus. Kalau dibanding daerah lain harus diberikan sentuhan. Tinggal promosinya saja, menurut saya,” ujar Pitana. (rel)