30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kemenpar Dukung Festival Budaya Keerom Sasar Crossborder 

Festival Budaya Keerom (FBK) akan segera digelar di Lapangan Sepak Bola Swakarsa, Kampung Asyaman Distrik Arso Kab. Keerom, 2-4 Agustus 2017.

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Festival Budaya Keerom (FBK) akan segera digelar di Lapangan Sepak Bola Swakarsa, Kampung Asyaman Distrik Arso Kab. Keerom, 2-4 Agustus 2017. Pada festival ini, wisatawan akan disuguhkan budaya asli Papua dan banyak keunikan lainnya.

“Yang ingin melihat keindahan alam Papua dan budaya yang unik, silakan ke Keerom, Papua, ini juga salah satu event yang akan menyasar negara tetangga yakni Papua Nugini,” tutur Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi, Sabtu (29/7).
Wanita berhijab itu mengatakan, FBK yang sudah kali keempat ini merupakan ajang berkreasi bagi seniman termasuk seniman pemula di Keerom dan Papua. “Kabupaten Keerom memiliki 19 etnis/suku yang tersebar di wilayah kabupaten Keerom. Budayanya sangat kaya. Sangat potensial sehingga perlu ditampilkan pertunjukan kesenian skala besar,” ujar Esthy.
Esthy memaparkan seni tari tradisional yang ditampilkan dalam event ini, adalah tarian tradisional non sakral atau tarian tradisional kreatif. Hingga saat ini masih tetap hidup dan berkembang yang mewakili kebudayaan dari masing-masing Distrik di kabupaten Keerom.
“Event ini diikuti seluruh sanggar tari di Kabupaten Kerom. Seperti kita ketahui tanah Papua ini memiliki keanekaragaman budaya yang hingga saat ini masih tetap hidup dan berkembang dengan ciri khas Papua,” kata Esthy yang diamini Hendry.
Hendry menambahkan, untuk even kali ini akan mengangkat tema “Bangsa Yang Bermartabat Adalah Bangsa Berbudaya Pesona Indonesia Pesona Keerom”. Tema itu diusung untuk membangun nilai-nilai kebersamaan masyarakat setempat. Dan menciptakan ekonomi kreatif masyarakat yang damai, mandiri, maju dan sejahtera.
“Nantinya juga akan diikuti pementasan tari dari wisman tetangga Papua Nugini yang akan ikut memeriahkan acara. Ini untuk merangsang kreativitas, pemikiran dan gagasan peserta tentang seni budaya serta mengetahui perkembangan kebudayaan Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, Kemenpar dan panitia setempat juga akan menyambut 8 sanggar budaya dari Papua Nugini dengan jumlah peserta 348 orang, belum termasuk anggota keluarga yang ikut.” Dan ini sangat potensial dalam mendatangkan Wisman negara tetangga,”ujar Hendri. Kemenpar juga di acara tersebut telah mempersiapkan kaos dengan branding Wonderful Indonesia untuk semua peserta sebagai souvenir.
”Nantinya kaos ini mereka pakai di negara nya dan secara tidak langsung sebagai media promisi yang sangat efektif. Selain itu kami juga mendatangkan artis nasional Edo Kodolongit yang sangat dikenal tidak saja di Papua, namun juga masyarakat PNG yang senang dengan Genre Reggae,”beber pria asli Padang itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan FBK ke-4 ini bisa memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur even yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi di Kabupaten Keerom.
”Bikin wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Papua. Pastikan konsep acaranya kuat dan punya keunikan. Keindahan alam, tradisi lokal di Keerom adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di daerah masing-masing,” ujarnya. (Rel)
Festival Budaya Keerom (FBK) akan segera digelar di Lapangan Sepak Bola Swakarsa, Kampung Asyaman Distrik Arso Kab. Keerom, 2-4 Agustus 2017.

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Festival Budaya Keerom (FBK) akan segera digelar di Lapangan Sepak Bola Swakarsa, Kampung Asyaman Distrik Arso Kab. Keerom, 2-4 Agustus 2017. Pada festival ini, wisatawan akan disuguhkan budaya asli Papua dan banyak keunikan lainnya.

“Yang ingin melihat keindahan alam Papua dan budaya yang unik, silakan ke Keerom, Papua, ini juga salah satu event yang akan menyasar negara tetangga yakni Papua Nugini,” tutur Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi, Sabtu (29/7).
Wanita berhijab itu mengatakan, FBK yang sudah kali keempat ini merupakan ajang berkreasi bagi seniman termasuk seniman pemula di Keerom dan Papua. “Kabupaten Keerom memiliki 19 etnis/suku yang tersebar di wilayah kabupaten Keerom. Budayanya sangat kaya. Sangat potensial sehingga perlu ditampilkan pertunjukan kesenian skala besar,” ujar Esthy.
Esthy memaparkan seni tari tradisional yang ditampilkan dalam event ini, adalah tarian tradisional non sakral atau tarian tradisional kreatif. Hingga saat ini masih tetap hidup dan berkembang yang mewakili kebudayaan dari masing-masing Distrik di kabupaten Keerom.
“Event ini diikuti seluruh sanggar tari di Kabupaten Kerom. Seperti kita ketahui tanah Papua ini memiliki keanekaragaman budaya yang hingga saat ini masih tetap hidup dan berkembang dengan ciri khas Papua,” kata Esthy yang diamini Hendry.
Hendry menambahkan, untuk even kali ini akan mengangkat tema “Bangsa Yang Bermartabat Adalah Bangsa Berbudaya Pesona Indonesia Pesona Keerom”. Tema itu diusung untuk membangun nilai-nilai kebersamaan masyarakat setempat. Dan menciptakan ekonomi kreatif masyarakat yang damai, mandiri, maju dan sejahtera.
“Nantinya juga akan diikuti pementasan tari dari wisman tetangga Papua Nugini yang akan ikut memeriahkan acara. Ini untuk merangsang kreativitas, pemikiran dan gagasan peserta tentang seni budaya serta mengetahui perkembangan kebudayaan Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, Kemenpar dan panitia setempat juga akan menyambut 8 sanggar budaya dari Papua Nugini dengan jumlah peserta 348 orang, belum termasuk anggota keluarga yang ikut.” Dan ini sangat potensial dalam mendatangkan Wisman negara tetangga,”ujar Hendri. Kemenpar juga di acara tersebut telah mempersiapkan kaos dengan branding Wonderful Indonesia untuk semua peserta sebagai souvenir.
”Nantinya kaos ini mereka pakai di negara nya dan secara tidak langsung sebagai media promisi yang sangat efektif. Selain itu kami juga mendatangkan artis nasional Edo Kodolongit yang sangat dikenal tidak saja di Papua, namun juga masyarakat PNG yang senang dengan Genre Reggae,”beber pria asli Padang itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan FBK ke-4 ini bisa memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur even yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi di Kabupaten Keerom.
”Bikin wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Papua. Pastikan konsep acaranya kuat dan punya keunikan. Keindahan alam, tradisi lokal di Keerom adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di daerah masing-masing,” ujarnya. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/