JAKARTA – Kementerian BUMN mewujudkan program bantuan langsung kepada atlet dan pelatih. Kemarin (30/9) di Kantor Kementerian BUMN sebanyak 51 BUMN menandatangani kontrak dengan 25 cabang olahraga (cabor).
Bantuan berupa tunjangan prestasi untuk atlet Rp 7,5 juta per bulan itu terhitung mulai bulan September. Durasi kerjasama ini berjalan hingga tiga tahun mendatang. Mulai dari level SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
Ketua KONI Pusat Tono Suratman menyebutkan kerjasama kemarin memang cukup melegakan. Tunjangan prestasi kepada atlet dan pelatih yang digerakkan Kementerian BUMN tersebut menjadi kebijakan strategis pemerintah setelah dana olahraga melalui Kemenpora cukup mepet.
“Kerjasama kita ini untuk SEA Games 2013, Asian Games 2014, SEA Games 2015, dan Olimpiade 2016. Dan tunjangan prestasi ini akan masuk langsung ke kantong atlet melalui KONI Pusat setelah mereka menyerahkan nomor rekening masing-masing,” tutur Tono.
Tono merinci jumlah penerima tunjangan prestasi ini sebanyak 369 orang. Yakni 217 atlet pelatnas, 66 atlet pelapis/muda, 78 pelatih nasional, dan delapan pelatih asing. Untuk tunjangan prestasi pelatih dan pelatih asing, plafon yang dipakai berbeda. Pelatih nasional tunjangan lebih dari Rp 7,5 juta lalu pelatih asing 3 ribu USD.
Dalam pertemuan kemarin Kementerian BUMN diwakili Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian BUMN Bagus Rumbogo mengatakan kerjasama ini wujud komitmen BUMN memajukan olahraga nasional. Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sejatinya dijadwalkan hadir kemarin berhalangan sebab mendadak dipanggil Presiden SBY ke istana.
“Semoga ini bermanfaat bagi bangsa dan setiap rupiah yang dikeluarkan Kementerian BUMN ini menghasilkan prestasi membanggakan untuk Indonesia,” tutur Bagus.
Nah, wakil ketua KONI Pusat Inugraha menjelaskan sesuai kesepakatan dengan Kementerian BUMN evaluasi dilakukan pasca even berjalan. Jika tak berprestasi, KONI Pusat akan langsung mencoret atlet bersangkutan dan mengganti dengan nama baru.
“Artinya ini sesuai judulnya. Hanya yang berprestasi yang mendapat tunjangan. Kalau tak dapat emas, buat apa. Ini program yang sangat spesifik dan yang masuk ini sudah sesuai skala prioritas. Jadi promosi-degradasi akan ada terus sampai 2016,” tegas Inugraha.
Sebenarnya KONI Pusat mengajukan sekitar 400 nama atlet untuk diberi tunjangan prestasi oleh Kementerian BUMN. Namun setelah dipilah menurut kriteria prestasi yang ada, hanya 217 atlet yang memenuhi. (dra)
Nama Cabor dan BUMN Pendukung
1. Bulutangkis : Pertamina, Semen Indonesia
2. Kempo : Antam, Bukit Asam, Timah, Jasa Rahaja, Askrindo, Taspen
3. Pencak silat : Askes, Jamkrindo, Pegadaian
4. Vovinam : Peruri, Jamsostek
5. Renang : Jasa Marga, Jasindo
6. Panahan : Jamsostek, Perhutani, Pegadaian
7. Tinju : Pupuk Indonesia, Semen Indonesia
8. Taekwondo : BMD PTPN, RNI
9. Berkuda : PGN, Garuda Indonesia
10. Judo :Perusahaan Pengelola Aset, BTN, Danareksa
11. Golf : Indo Farma. Bio Farma, Kimia Farma
12. Loncat indah : Pelindo I, Pelindo II, Pelindo IV, ASDP
13. Karate : Bank BRI
14. Atletik : Bank Mandiri
15. Angkat besi : Kereta Api Indonesia
16. Biliar : Wijaya Karya, Waskita Karya, Adhi Karya, Hutama Karya, PP
17. Gulat : PP, Wijaya Karya, Waskita Karya, Adhi Karya, Hutama Karya,
18. Wushu : Angkasa Pura I, Angkasa Pura II
19. Binaraga : Krakatau Steel, Pos Indonesia
20. Menembak : Asabri, PINPAD, DAHANA,
21. Dayung (Rowing) :Pertamina, Pupuk Indonesia.
22. Dayung (Canowing dan TBR) : Bank BNI, Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV, ASDP
23. Layar : Pelindo III
24. Sepak takraw : Bulog
25. Sepeda (RR, MTB, BMX) : Telkom
26. Catur : PLN
