JAKARTA-Upaya pemerintah untuk memperdalam basis jumlah investor ritel makin optimal. Pada masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 010, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, total investor yang telah memesan pada masa penawaran mencapai 25.968 orang.
Kasubdit Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Agung Galih Satwiko memaparkan, jumlah investor tersebut telah menyerap hingga 68,56 persen dari target penerbitan ORI 010. Pemerintah sendiri mematok target Rp 20 triliun atau terbesar sepanjang sejarah penawaran ORI di tanah air. “Saat ini pemesanannya mencapai Rp 13,71 triliun,” ungkapnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (30/9).
Menurut Agung, pemesanan ORI 010 banyak terserap di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah penawaran mencapai Rp 7,03 triliun. Untuk wilayah Indonesia Barat tanpa DKI Jakarta, pesanan ORI mencapai Rp 5,42 triliun atau jauh lebih besar daripada investor di Indonesia Tengah dan Timur yang hanya menyerap Rp 1,26 triliun.
“Begitu juga dari sisi investor. Pemilik dana di ibu kota masih jadi calon investor terbesar, mencapai 12.565 orang. Sementara gabungan wilayah-wilayah di Indonesia Timur dan Tengah sebanyak 1.946 orang,” paparnya.
Agung optimistis, hingga akhir masa penawaran ORI 010 pada 4 Oktober 2013, jumlah investor ritel akan semakin besar. “Karena kami menekankan pada agen penjual untuk memberikan kesempatan kepada semua calon investor, meskipun nilai nominal mereka yang paling minimum,” terangnya. Apalagi, Agung menuturkan, pihaknya tidak melarang agen penjual untuk menerapkan strategi marketing dalam penjualan ORI 010. Misalnya strategi cash back. “Asalkan yang ditawarkan sesuai dengan prospektus,” jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah menerbitkan ORI 010 dengan minimum pemesanan Rp 5 juta. Sedangkan maksimum pemesanan Rp 3 miliar. Adapun tingkat kupon yang ditawarkan sebesar 8,50 persen per tahun dan dibayar setiap pertengahan bulan. Saat penawaran, pemerintah pun menunjuk 20 agen penjual ORI 010. “Tiga agen penjual sudah memenuhi nilai target yang telah ditentukan pemerintah. Satu dari bank BUMN dan dua dari bank swasta,” terangnya. Sementara itu, minimum holding period atau masa terpendek surat utang dipegang adalah satu kali pembayaran kupon. Investor yang pemesanannya diterima sudah bisa menikmati kupon atau bunga pertama pada 15 November 2013. (gal/c11/sof)