31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Dahlan Pilih Tabrak Tebing

JAKARTA- Mobil ‘Ferrari’ Tuxuci mengalami kecelakaan saat dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan (DIS), di Magetan, Sabtu (5/1). Salah satu saksi mata yang juga ikut dalam rombongan, Agung Pamujo, mengatakan bahwa Dahlan sempat menyadari mobil tersebut mengalami masalah.

Meski sempat turun melihat kondisi mobil yang tercium bau ban terbakar, Dahlan kembali menyetir mobil tersebut. Setelah itu, mobil terlihat selalu mengarah ke kanan sebelum akhirnya menabrak dinding tebing. Beruntungnya, mobil bisa berhenti dan tidak sampai masuk ke jurang.

Begitu tabrakan terjadi, Agung mengatakan Dahlan Iskan sempat terlihat kaget. Namun hanya beberapa menit kemudian Dahlan justru mengkhawatirkan pengemudi mobil di depannya. Saat mengenderai Tuxuci, memang banyak masyarakat yang ingin melihat langsung mobil listrik canggih itu.

“Cuma sebentar kaget, Pak Dahlan justru bertanya, “gimana yang di depan? Gak ada yang saya tabrakkan? Saya sengaja banting kanan terus daripada harus nabrak”, begitu kata Pak Dahlan,” kata Agung kepada JPNN (Sumut Pos grup), menirukan ucapan Dahlan sesaat setelah kejadian.

Ternyata Dahlan menyadari rem mobil mengalami masalah, sehingga blong dan tidak bisa dikendalikan. Karena jalanan terus menurun, Dahlan akhirnya memilih banting stir ke kanan agar mobilnya tidak menabrak kendaraan lainnya.
“Pak Dahlan justru minta maaf sama pengemudi di depannya. Katanya yang penting semua selamat. Kalau tidak dibanting ke kanan, mobil Pak Dahlan pasti nabrak mobil-mobil di depannya,” kata Agung.
Setelah mobil listrik Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan mengalami kecelakaan di Plaosan, Magetan, Sabtu (5/1), Menteri BUMN itu menjelaskan soal kronologi dan penyebab peristiwa itu. Seperti sudah ramai diberitakan sebelumnya, penyebab kecelakaannya memang rem mobil yang bermasalah.

Waktu mobil listrik naik dari Solo ke Tawangmangu dan sampai ke puncak, Dahlan sanggat bangga. Pasalnya mobil listrik mewah senilai miliaran rupiah itu memiliki kemampuan luar biasa saat menanjak. Bahkan kemampuannya menanjak melebihi mobil biasa.

Bahkan waktu melewati turunan tajam dari Cemoro Sewu ke Sarangan di lereng Gunung Lawu, rem Tucuxi juga tidak masalah. “Tapi begitu melewati penurunan di Plaosan, rem tidak berfungsi. Mobil menggelinding kian cepat,” ujar Dahlan seperti ditirukan Koordinator BUMN Care, Budi Purnomo saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (5/1).

Budi yang mengaku mendapat penjelasan langsung dari Dahlan soal kecelakaan itu menambahkan, mantan Dirut PLN itu memang harus mengambil keputusan cepat saat tahu rem Tucuxi bermasalah.
“Saya sadar sepenuhnya apa yang harus saya lakukan. Kalau panik mobil bisa liar dan menghantam sana-sini karena jalan dalam keadaan ramai,” papar Budi menirukan Dahlan.

Saat itu pula Dahlan membuat keputusan dengan membanting setir ke arah tebing. “Pak Dahlan langsung berpikir akan menabrakkan mobil ke tebing gunung. Pak Dahlan tahu risikonya saya bisa mati, tapi itu yang terbaik yang bisa dilakukan. Brak, mobil hancur, lalu mental nyenggol tiang listrik dan kemudian mengenai mobil Panther yang berhenti dekat situ,” papar Budi.

Setelah menabrakkan mobilnya, Dahlan tersadar dan langsung mengecek sekujur tubuhnya apakah ada yang mengalami luka serius atau tidak. Rambut dan wajah Dahlan pun dipenuhi bubuk kaca lantaran atap mobil yang terbuat dari kaca hancur.
Karena atap mobil hancur, Dahlan lansung teriak apakah penumpang Panther di depannya mengalami masalah. “Mereka turun dari Panther dan mengatakan sama sekali tidak masalah. Lalu Pak Dahlan pelan-pelan keluar dari mobil,” imbuh  Budi.
Dan saat Dahlan keluar dari Tucuxi, masyarakat setempat sudah mengerubungi pria yang gemar mengenakan sepatu kets itu. Bahkan seorang ibu tua yang tak dikenal menangis sambil merangkul Dahlan. “Seorang ibu tua menangis lalu merangkul Pak Dahlan,” tukas Budi. (afz/chi/jpnn)

JAKARTA- Mobil ‘Ferrari’ Tuxuci mengalami kecelakaan saat dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan (DIS), di Magetan, Sabtu (5/1). Salah satu saksi mata yang juga ikut dalam rombongan, Agung Pamujo, mengatakan bahwa Dahlan sempat menyadari mobil tersebut mengalami masalah.

Meski sempat turun melihat kondisi mobil yang tercium bau ban terbakar, Dahlan kembali menyetir mobil tersebut. Setelah itu, mobil terlihat selalu mengarah ke kanan sebelum akhirnya menabrak dinding tebing. Beruntungnya, mobil bisa berhenti dan tidak sampai masuk ke jurang.

Begitu tabrakan terjadi, Agung mengatakan Dahlan Iskan sempat terlihat kaget. Namun hanya beberapa menit kemudian Dahlan justru mengkhawatirkan pengemudi mobil di depannya. Saat mengenderai Tuxuci, memang banyak masyarakat yang ingin melihat langsung mobil listrik canggih itu.

“Cuma sebentar kaget, Pak Dahlan justru bertanya, “gimana yang di depan? Gak ada yang saya tabrakkan? Saya sengaja banting kanan terus daripada harus nabrak”, begitu kata Pak Dahlan,” kata Agung kepada JPNN (Sumut Pos grup), menirukan ucapan Dahlan sesaat setelah kejadian.

Ternyata Dahlan menyadari rem mobil mengalami masalah, sehingga blong dan tidak bisa dikendalikan. Karena jalanan terus menurun, Dahlan akhirnya memilih banting stir ke kanan agar mobilnya tidak menabrak kendaraan lainnya.
“Pak Dahlan justru minta maaf sama pengemudi di depannya. Katanya yang penting semua selamat. Kalau tidak dibanting ke kanan, mobil Pak Dahlan pasti nabrak mobil-mobil di depannya,” kata Agung.
Setelah mobil listrik Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan mengalami kecelakaan di Plaosan, Magetan, Sabtu (5/1), Menteri BUMN itu menjelaskan soal kronologi dan penyebab peristiwa itu. Seperti sudah ramai diberitakan sebelumnya, penyebab kecelakaannya memang rem mobil yang bermasalah.

Waktu mobil listrik naik dari Solo ke Tawangmangu dan sampai ke puncak, Dahlan sanggat bangga. Pasalnya mobil listrik mewah senilai miliaran rupiah itu memiliki kemampuan luar biasa saat menanjak. Bahkan kemampuannya menanjak melebihi mobil biasa.

Bahkan waktu melewati turunan tajam dari Cemoro Sewu ke Sarangan di lereng Gunung Lawu, rem Tucuxi juga tidak masalah. “Tapi begitu melewati penurunan di Plaosan, rem tidak berfungsi. Mobil menggelinding kian cepat,” ujar Dahlan seperti ditirukan Koordinator BUMN Care, Budi Purnomo saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (5/1).

Budi yang mengaku mendapat penjelasan langsung dari Dahlan soal kecelakaan itu menambahkan, mantan Dirut PLN itu memang harus mengambil keputusan cepat saat tahu rem Tucuxi bermasalah.
“Saya sadar sepenuhnya apa yang harus saya lakukan. Kalau panik mobil bisa liar dan menghantam sana-sini karena jalan dalam keadaan ramai,” papar Budi menirukan Dahlan.

Saat itu pula Dahlan membuat keputusan dengan membanting setir ke arah tebing. “Pak Dahlan langsung berpikir akan menabrakkan mobil ke tebing gunung. Pak Dahlan tahu risikonya saya bisa mati, tapi itu yang terbaik yang bisa dilakukan. Brak, mobil hancur, lalu mental nyenggol tiang listrik dan kemudian mengenai mobil Panther yang berhenti dekat situ,” papar Budi.

Setelah menabrakkan mobilnya, Dahlan tersadar dan langsung mengecek sekujur tubuhnya apakah ada yang mengalami luka serius atau tidak. Rambut dan wajah Dahlan pun dipenuhi bubuk kaca lantaran atap mobil yang terbuat dari kaca hancur.
Karena atap mobil hancur, Dahlan lansung teriak apakah penumpang Panther di depannya mengalami masalah. “Mereka turun dari Panther dan mengatakan sama sekali tidak masalah. Lalu Pak Dahlan pelan-pelan keluar dari mobil,” imbuh  Budi.
Dan saat Dahlan keluar dari Tucuxi, masyarakat setempat sudah mengerubungi pria yang gemar mengenakan sepatu kets itu. Bahkan seorang ibu tua yang tak dikenal menangis sambil merangkul Dahlan. “Seorang ibu tua menangis lalu merangkul Pak Dahlan,” tukas Budi. (afz/chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/