25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Arab Saudi Tetapkan Ikhwanul Muslimin Kelompok Teroris

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris bersama al-Qaida dan beberapa organisasi lainnya.

Mesir sudah lebih dulu menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris.

Pernyataan dari Kementerian Dalam negeri Arab Saudi mengatakan Raja Abdullah sudah mensahkan temuan dari sebuah komite yang bertugas mengidentifikasi kelompok ekstrimis.

Kelompok lain yang masuk dalam daftar tersebut adalah yang disebut sebagai cabang al-Qaida di Yaman dan Irak, serta Barisan al-Nusra di Suriah, Kelompok Hisbullah di Arab Saudi, dan Syiah Hawthis di Yaman.

Dengan keputusan ini -seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency- maka warga Arab Saudi yang berperang di luar negeri maupun bergabung dan mendukung kelompok teroris akan dihukum.

Disebutkan pula bahwa warga Arab Saudi yang ikut berperang di Suriah harus kembali dalam waktu 15 hari sejak keputusan dikeluarkan.

Selama ini Arab Saudi sudah melarang keberadaan Ikhwanul Muslimin di negara kerajaan itu karena menganggap ideologinya sebagai ancaman.

Pertengahan pekan ini, Arab Saudi -bersama Bahrain dan Uni Emirat Arab- menarik duta besarnya dari Qatar, yang mereka anggap sebagai pendukung Ikhwanul Muslimin.

Akhir 2013, pemerintah sementara Mesir juga menyatakan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris setelah menudingnya melakukan serangan markas besar polisi. (NET)

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris bersama al-Qaida dan beberapa organisasi lainnya.

Mesir sudah lebih dulu menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris.

Pernyataan dari Kementerian Dalam negeri Arab Saudi mengatakan Raja Abdullah sudah mensahkan temuan dari sebuah komite yang bertugas mengidentifikasi kelompok ekstrimis.

Kelompok lain yang masuk dalam daftar tersebut adalah yang disebut sebagai cabang al-Qaida di Yaman dan Irak, serta Barisan al-Nusra di Suriah, Kelompok Hisbullah di Arab Saudi, dan Syiah Hawthis di Yaman.

Dengan keputusan ini -seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency- maka warga Arab Saudi yang berperang di luar negeri maupun bergabung dan mendukung kelompok teroris akan dihukum.

Disebutkan pula bahwa warga Arab Saudi yang ikut berperang di Suriah harus kembali dalam waktu 15 hari sejak keputusan dikeluarkan.

Selama ini Arab Saudi sudah melarang keberadaan Ikhwanul Muslimin di negara kerajaan itu karena menganggap ideologinya sebagai ancaman.

Pertengahan pekan ini, Arab Saudi -bersama Bahrain dan Uni Emirat Arab- menarik duta besarnya dari Qatar, yang mereka anggap sebagai pendukung Ikhwanul Muslimin.

Akhir 2013, pemerintah sementara Mesir juga menyatakan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris setelah menudingnya melakukan serangan markas besar polisi. (NET)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/