26.5 C
Medan
Thursday, June 13, 2024

Tiang Penyangga Billboard Tutupi Trotoar

MEDAN-Keberadaan trotoar di badan jalan tidak hanya dimanfaatkan masyarakat sebagai lokasi parkir saja. Namun, tak jarang juga trotoar sebagai aji mumpung para pelaku bisnis.

Hal ini terlihat dikawasan Jalan Imam Bonjol. Setidaknya sejumlah trotoar di sepanjang jalan dijadikan lahan penonggak tiang billboard.
Sejatinya trotoar yang seharusnya bisa dilalui dengan mudah oleh para pejalan kaki, tak lagi bisa dirasakan. Kondisi ini otomatis meresahkan bagi para pengguna jalan.

Sari (25), pejalan kaki yang tengah melintas diawasan tersebut, tak mengerti kenapa hal itu tetap terbiarkan.

Sebagai karyawan toko di salahsatu perusahaan yang berada di kawasan Imam Bonjol, mengaku cemas ketika melalui lokasi tersebut karena harus menggunakan badan jalan, mengingat trotoar telah tertutup tiang billboard.

“Apalagi saat pulang kerja sore hari, dengan kondisi macet otomatis semakin sulit melalui badan jalan. Ditambah lagi banyaknya pohon besar ditengah trotoar. Seharusnya pemerintah lebih berfikir bijak dalam menata kota Medan, selain untuk keindahan setidaknya juga memikirkan hak pejalan kaki,”ungkapnya.

Hanya saja masalah tertutupnya sejumlah akses trotoar menurut Sari sudah terjadi sejak lama, sehingga sulit untuk dibenahi.
“Semoga saja kedepannya pemerintah memberikan solusi bagi para pejalan kaki,”sebutnya. (uma)

MEDAN-Keberadaan trotoar di badan jalan tidak hanya dimanfaatkan masyarakat sebagai lokasi parkir saja. Namun, tak jarang juga trotoar sebagai aji mumpung para pelaku bisnis.

Hal ini terlihat dikawasan Jalan Imam Bonjol. Setidaknya sejumlah trotoar di sepanjang jalan dijadikan lahan penonggak tiang billboard.
Sejatinya trotoar yang seharusnya bisa dilalui dengan mudah oleh para pejalan kaki, tak lagi bisa dirasakan. Kondisi ini otomatis meresahkan bagi para pengguna jalan.

Sari (25), pejalan kaki yang tengah melintas diawasan tersebut, tak mengerti kenapa hal itu tetap terbiarkan.

Sebagai karyawan toko di salahsatu perusahaan yang berada di kawasan Imam Bonjol, mengaku cemas ketika melalui lokasi tersebut karena harus menggunakan badan jalan, mengingat trotoar telah tertutup tiang billboard.

“Apalagi saat pulang kerja sore hari, dengan kondisi macet otomatis semakin sulit melalui badan jalan. Ditambah lagi banyaknya pohon besar ditengah trotoar. Seharusnya pemerintah lebih berfikir bijak dalam menata kota Medan, selain untuk keindahan setidaknya juga memikirkan hak pejalan kaki,”ungkapnya.

Hanya saja masalah tertutupnya sejumlah akses trotoar menurut Sari sudah terjadi sejak lama, sehingga sulit untuk dibenahi.
“Semoga saja kedepannya pemerintah memberikan solusi bagi para pejalan kaki,”sebutnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/