26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

4 Maret, Medan KulineRun 2018 Digelar

Diutarakan Panca, kegiatan atau event lari itu memberikan manfaat bagi suatu kota, sebagai contoh Bali Marathon dengan jumlah peserta sekitar 5.000 orang. Dari jumlah peserta tersebut, 90 persennya (4.500 orang) berasal dari luar Bali. Contoh lain event yang sama seperti di Singapura, dengan jumlah peserta mencapai 20.000 orang. Sebanyak 70 persennya peserta berasal dari luar Singapura.

Ia mengatakan, olahraga lari saat ini bukan lagi sekedar berolahraga tetapi sudah menjadi gaya hidup atau life style. Hampir di setiap kota besar di Indonesia memiliki kegiatan seperti ini secara rutin setiap tahunnya, seperti di Jakarta, Bali, Yogyakarta dan  lainnya.

“Kegiatan ini terselenggara berkat sinergi beberapa BUMN, di antaranya Inalum, BRI, Jamkrindo dan Pelindo I serta pihak swasta juga. Kita mengharapkan kegiatan yang diadakan nantinya menjadi agenda tahunan secara nasional,” harapnya.

Ketua Panitia Medan KulineRun 2018, Jonter Sitio menambahkan, Medan KulineRun merupakan kegiatan yang menggabungkan dua tema sekaligus yaitu olahraga lari dan makanan. “Stand kulinernya akan dikonsep di luar ruangan dengan menghadirkan koki profesional. Kuliner yang akan dihadirkan sebagian besar merupakan makanan khas dari Medan seperti Soto Medan, Lontong Medan dan lainnya yang melibatkan sedikitnya 20 UKM. Namun, kami juga akan bekerja sama dengan Dinas UMKM Kota Medan dalam menghadirkan makanan khas lokal,” sebut Jonter.

Dijelaskan dia, pada event ini ada tiga kategori untuk lari yaitu 2,5 kilometer (km), 5 km dan 10 km. Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui www.medan.kulinerun.id, atau datang langsung ke Hotel Grand Inna Medan. Acara ini tidak hanya untuk masyarakat umum dan keluarga, tapi juga pelari profesional.

“Peserta lari ditargetkan dapat mencapai 1.500 orang, dengan perkiraan 30 persen (450 orang) dari luar Medan atau luar negeri bahkan bisa lebih. Sejauh ini yang sudah mendaftar sekitar 300 orang,” paparnya. (ris/ila)

 

 

 

Diutarakan Panca, kegiatan atau event lari itu memberikan manfaat bagi suatu kota, sebagai contoh Bali Marathon dengan jumlah peserta sekitar 5.000 orang. Dari jumlah peserta tersebut, 90 persennya (4.500 orang) berasal dari luar Bali. Contoh lain event yang sama seperti di Singapura, dengan jumlah peserta mencapai 20.000 orang. Sebanyak 70 persennya peserta berasal dari luar Singapura.

Ia mengatakan, olahraga lari saat ini bukan lagi sekedar berolahraga tetapi sudah menjadi gaya hidup atau life style. Hampir di setiap kota besar di Indonesia memiliki kegiatan seperti ini secara rutin setiap tahunnya, seperti di Jakarta, Bali, Yogyakarta dan  lainnya.

“Kegiatan ini terselenggara berkat sinergi beberapa BUMN, di antaranya Inalum, BRI, Jamkrindo dan Pelindo I serta pihak swasta juga. Kita mengharapkan kegiatan yang diadakan nantinya menjadi agenda tahunan secara nasional,” harapnya.

Ketua Panitia Medan KulineRun 2018, Jonter Sitio menambahkan, Medan KulineRun merupakan kegiatan yang menggabungkan dua tema sekaligus yaitu olahraga lari dan makanan. “Stand kulinernya akan dikonsep di luar ruangan dengan menghadirkan koki profesional. Kuliner yang akan dihadirkan sebagian besar merupakan makanan khas dari Medan seperti Soto Medan, Lontong Medan dan lainnya yang melibatkan sedikitnya 20 UKM. Namun, kami juga akan bekerja sama dengan Dinas UMKM Kota Medan dalam menghadirkan makanan khas lokal,” sebut Jonter.

Dijelaskan dia, pada event ini ada tiga kategori untuk lari yaitu 2,5 kilometer (km), 5 km dan 10 km. Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui www.medan.kulinerun.id, atau datang langsung ke Hotel Grand Inna Medan. Acara ini tidak hanya untuk masyarakat umum dan keluarga, tapi juga pelari profesional.

“Peserta lari ditargetkan dapat mencapai 1.500 orang, dengan perkiraan 30 persen (450 orang) dari luar Medan atau luar negeri bahkan bisa lebih. Sejauh ini yang sudah mendaftar sekitar 300 orang,” paparnya. (ris/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/