25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Tetap Eksotik dengan Busana Daur Ulang

Bagaimana jika berbagai sampah yang biasanya dibuang dijadikan busana yang menarik. Sebut saja seperti botol bekas minuman air mineral, kulit jagung, plastik asoy dan lainnya?. Kreaktifitas inilah yang ditampilkan para mahasiswi Unimed dari jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Acara ini bertujuan memberikan kesempatan pada  para mahasiswi memperkenalkan berbagai hasil karya mereka, dengan tema Amazing Magical Star. Karena kita ketahui banyak hasil mereka yang sebenarnya bagus,” ujar Dian Melisa Sihombing, selaku Seksi Acara PKK Fashion Beauty 2012 di Kampus Unimed Selasa, (15/5) kemarin.

Dalam acara ini, salah satu karya menarik yang ditampilkan adalah busana Putri Hijau, yang mengangkat tema The Eksotik Putri Hijau From North Sumatra yang terbuat dari gelas air mineral bekas, yang dibentuk menjadi sebuah daun yang warna warni dengan taburan gliter dan manik-manik. “Warna hijau ini diaplikasikan kedalam karya inovatif,” ujar salah satu perancang baju tersebut, Des.

Bukan hanya bagian baju yang terbuat dari limbah daur ulang, bagian kepala juga terbuat dari kawat bekas yang dirancang dengan sedemikian rupa untuk mendapatkan bentuk seperti mahkota. “Kawat dibentuk, setelah itu diberi cat warna kuning, dan jadilah sebuah mahkota,” tambah Des.
Busana lain yang berdasarkan dari bahan daur ulang, yaitu busana yang bertema Putri Mawar Etnic Bali yang terbuat dari plastik asoy. Plastik bekas asoy dibentuk menjadi bunga mawar dan komboja. “Kita ketahui, plastik adalah salah stau limbah rumah tangga yang terbesar karena itu, kita berinisiatif untuk membentuk sesuatu dengan menggunakan bahan limbah ini,” ujarnya.

Setelah plastik dibentuk, diberi pewarna sesuai dengan keinginan. “Karena kita mengangkat tema bunga mawar, maka kita beri warna merah, dengan aksesoris Bali,” ujar Fauziah Nur Lubis, salah satu desainer busana daur ulang ini.

Dan apa yang dipikiran Anda, bila limbah kulit jagung, dijadikan sebagai aksesoris rambut?. Dalam acara Fashion Beauty ini juga dipamerkan salah satu kreasi mahasiswi yang memberikan sentuhan baru pada mahkota wanita ini, yang pada ummnya terbuat dari manik-manik, kerang, dan lainnya. Tetapi, dengan kreatifitas ini, mahasiswi stambuk 08 dari Unimed ini mencoba mengkreasikannya menjadi tampilan menarik untuk kepala. “Kulit jagung biasanya menjadi limbah, tetapi, kita coba jadikan sebuah gaun, dan akseoris kepala,” ungkap Retni Tri Ramasari, salah stau desainer busana dari kulit jagung ini.

Bukan hanya menampilkan pagelaran busana unik, dalam acara ini juga ditampilkan berbagai hasil karya tangan dari mahasiswi lainnya, seperti kerajinan untuk seprai, tutup kulkas, taplak meja, dan lainnya. (ram)

Bagaimana jika berbagai sampah yang biasanya dibuang dijadikan busana yang menarik. Sebut saja seperti botol bekas minuman air mineral, kulit jagung, plastik asoy dan lainnya?. Kreaktifitas inilah yang ditampilkan para mahasiswi Unimed dari jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Acara ini bertujuan memberikan kesempatan pada  para mahasiswi memperkenalkan berbagai hasil karya mereka, dengan tema Amazing Magical Star. Karena kita ketahui banyak hasil mereka yang sebenarnya bagus,” ujar Dian Melisa Sihombing, selaku Seksi Acara PKK Fashion Beauty 2012 di Kampus Unimed Selasa, (15/5) kemarin.

Dalam acara ini, salah satu karya menarik yang ditampilkan adalah busana Putri Hijau, yang mengangkat tema The Eksotik Putri Hijau From North Sumatra yang terbuat dari gelas air mineral bekas, yang dibentuk menjadi sebuah daun yang warna warni dengan taburan gliter dan manik-manik. “Warna hijau ini diaplikasikan kedalam karya inovatif,” ujar salah satu perancang baju tersebut, Des.

Bukan hanya bagian baju yang terbuat dari limbah daur ulang, bagian kepala juga terbuat dari kawat bekas yang dirancang dengan sedemikian rupa untuk mendapatkan bentuk seperti mahkota. “Kawat dibentuk, setelah itu diberi cat warna kuning, dan jadilah sebuah mahkota,” tambah Des.
Busana lain yang berdasarkan dari bahan daur ulang, yaitu busana yang bertema Putri Mawar Etnic Bali yang terbuat dari plastik asoy. Plastik bekas asoy dibentuk menjadi bunga mawar dan komboja. “Kita ketahui, plastik adalah salah stau limbah rumah tangga yang terbesar karena itu, kita berinisiatif untuk membentuk sesuatu dengan menggunakan bahan limbah ini,” ujarnya.

Setelah plastik dibentuk, diberi pewarna sesuai dengan keinginan. “Karena kita mengangkat tema bunga mawar, maka kita beri warna merah, dengan aksesoris Bali,” ujar Fauziah Nur Lubis, salah satu desainer busana daur ulang ini.

Dan apa yang dipikiran Anda, bila limbah kulit jagung, dijadikan sebagai aksesoris rambut?. Dalam acara Fashion Beauty ini juga dipamerkan salah satu kreasi mahasiswi yang memberikan sentuhan baru pada mahkota wanita ini, yang pada ummnya terbuat dari manik-manik, kerang, dan lainnya. Tetapi, dengan kreatifitas ini, mahasiswi stambuk 08 dari Unimed ini mencoba mengkreasikannya menjadi tampilan menarik untuk kepala. “Kulit jagung biasanya menjadi limbah, tetapi, kita coba jadikan sebuah gaun, dan akseoris kepala,” ungkap Retni Tri Ramasari, salah stau desainer busana dari kulit jagung ini.

Bukan hanya menampilkan pagelaran busana unik, dalam acara ini juga ditampilkan berbagai hasil karya tangan dari mahasiswi lainnya, seperti kerajinan untuk seprai, tutup kulkas, taplak meja, dan lainnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/