Sumut vs Papua
PEKANBARU- Kesebelasan Sumut yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII akhirnya lolos ke babak final berhadapan dengan Kalimantan Timur, Rabu (19/9) besok. Kepastian lolosnya Sumut ke partai puncak setelah di babak semifinal yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, kemarin (17/9) mengalahkan tim favorit dengan skor 2-0.
Lolosnya Sumut ke partai final merupakan revans atas kekalahan yang teradi pada babak semifinal PON XVI di Palembang, saat Saktiawan Sinaga dkk dipaksa menyerah dengan skor 1-2. Di sisi lain, kemenangan inipun membuka peluang untuk menyamai pencapaian Suharto AD dkk saat menjadi juara pada PON tahun 1989.
Pada pertandingan kemarin skill serta kerja sama tim yang lebih padu membuat Sumut lebih mendominasi atas Papua yang para pemainnya lebih mengandalkan kecepatan serta tusukan langsung ke jantung pertahanan tim Sumut.
Hanya saja apiknya performa yang diperlihatkan duet center bek Hardiyantono dan Agung Prasetyo membuat pemain Papua tak kuasa membongkar pertahanan Sumut.
Sementara itu para striker Sumut Zulkifli dan Sapri Koto dengan dibantu kuartet gelandang M Irfan, M Solih, Edi Syahputra dan Aidun Sastra Utami mampu membuat lini pertahanan Papua yang dikordinir Eljo Ernesto, Mukhlis Arnold, Fandri Imbiri dan kapten tim Jorgen Wageya.
Puncaknya terjadi pada menit ke-40 saat gelandang elegan tim Sumut Aidun Sastra Utami melepaskan tendangan ke tiang jauh gawang Papua yang tak mampu ditangkap penjaga gawang Papua Mario FX Reyaan. Gol yang membuat tim Sumut unggul 1-0 ini membuat Stadion Kaharuddin Nasution yang didominasi suporter Sumut bergemuruh.
Di babak kedua head coach tim Sumut Rudi Saari memerintahkan anak asuhnya untuk menurunkan tempo permainan sembari mengintip peluang untuk melakukan counter attack.
Strategi ini terbukti ampuh, sebab meski Papua lebih banyak menguasai permainan namun justru para pemain Sumut yang berulangkali membahayakan gawang Papua.
Imbasnya, para pemain Papua mulai menerapkan permainan keras. Untungnya pemain Sumut yang sering terkapar “dibantai” pemain Papua justru tak terpancing.
Hasilnya, pada menit ke-75 winger tim Sumut M Irfan mampu menggandakan keunggulan Sumut menjadi 2-0 lewat tendangan voli yang dilepaskan dari jarak 40 meter.
Gol ini selain membuat suporter tim Sumut semakin bergairah, di sisi lain juga menghancurkan mental pemain Papua. Imbasnya, hingga wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan usai Sumut tetap unggul dengan skor 2-0.
“Alhamdulillah anak-anak tampil lepas pada pertandingan ini. Karenanya sejak menit awal saya sudah memiliki keyakinan jika kami akan memenangkan pertandingan,” bilang Rudi Saari, head coach tim sepak bola Sumut.
“Berulangkali saya katakan kepada pemain bahwa mereka telah mengorbankan waktu dua tahun dua bulan untuk bergabung di tim Sumut. Jadi jangan sia-siakan kesempatan untuk menjadi pemain besar. Caranya, menangi semua pertandingan dan persembahkan medali emas bagi kontingen Sumut,” bilang Rudi.
ementara itu di tempat terpisah pelatih tim sepak bola Papua Ferdinand Fairyo secara sportif mengakui bahwa tim Sumut tampil lebih baik disbanding anak asuhnya.
“Jika mereka mampu mempertahankan penampiilannya seperti ini di babak final, maka saya yakin, siapapun lawan Sumut di partai final akan dapat dikalahkan,” bilang Ferdinand. (jun)
[table caption=”Statistik Pertandingan” th=”1″]
Sumut , , Papua
2 , Tendangan ke Gawang , 0
6 , Tendangan Melenceng ,2
5 , Sepak Pojok , 4
1 , Offside , 4
4 , Pelanggaran , 9
1 , Kartu Kuning , 1
0 , Kartu Merah , 0
50% , Penguasaan Bola , 50%
[/table]