PALEMBANG – Timnas Indonesia U-23 mengawali langkahnya di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 dengan mulus. Pada laga perdana di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, tadi malam, Kurnia Meiga dkk menang tipis dari Maroko 1-0 (0-0).
Fandi Eko Utomo menjadi pahlawan kemenangan Indonesia. Belum genap sepuluh menit dia masuk menggantikan Aldaer Makatindu, dua heading dilepaskan pemain Persela Lamongan itu ke gawang Maroko.
Satu di antaranya masih bisa ditahan penjaga gawang Maroko yang dikawal Badreddine Benachour. Sedangkan sundulan satunya lagi di menit ke-59 sukses menjebol gawang tim asal Afrika Utara tersebut.
Tapi, 11 menit setelah unggul, skuad Merah Putih benar-benar mendapat ujian berat. Yakni, saat defender Diego Michiels menerima kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan.
Keputusan pelatuh Rahmad Darmawan memasukkan Andik Vermansah sebelum kartu merah Diego sedikit memberi angin bagi Indonesia. Di tengah tekanan lawan, neberapa kali Andik mampu melakukan serangan balik cepat. Sedangkan Maroko malah lebih banyak membuang peluang.
Ketenangan Kurnia Meiga di bawah mistar menjadi kunci permainan Indonesia pada menit-menit terakhir. Beberapa kali penjaga gawang Arema Cronous itu mampu mementahkan peluang-peluang Maroko. Penampilan ciamik kapten Indonesia itu membuat Walid Al Katri dkk putus asa.
Dengan kemenangan ini, Indonesia untuk sementara menjadi pemuncak klasemen Grup B dengan tiga poin. Pada laga selanjutnya, Maroko akan menghadapi tantangan dari Palestina besok (21/9). Sedangkan armada Garuda Muda – julukan timnas U-23- baru akan bertanding kembali kontra Palestina Selasa pekan depan (24/9).
Dihubungi Jawa Pos seusai pertandingan, RD – sapaan akrab Rahmad Darmawan – mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya. “Walaupun dari segi hasil sudah sangat memuaskan, tapi dari segi permainan saya masih belum puas. Masih banyak hal yang perlu dibenahi kembali,” ujar RD.
Organisasi permainan menjadi salah satu hal yang dia soroti. Menurutnya, para pemainnya belum bisa bermain dengan padu. Maklum, mereka belum lama bergabung di dalam satu tim. Yakni, kurang dari tiga hari untuk berlatih bersama pasca membela klubnya masing-masing.
Meski demikian, RD menyebut ada beberapa nilai positif yang bisa dia petik dari kemenangan kali ini. Misalnya, kekompakan lini tengah dan belakang dalam mengorganisasi pertahanan.
Selain itu, fighting spirit anak asuhnya dalam menghadapi serangan pemain Maroko yang punya kelebihan postur juga layak diapresiasi. ” Ini yang harus kami lanjutkan di laga berikutnya,” jelasnya. (ren/dik/ttg)