Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Hariyanto mengatakan, rencananya workshop ini akan digelar di tiga tempat yang semuanya menghadirkan perwakilan seluruh 10 Bali Baru.
“Tanjung Lesung mendapatkan kesempatan pertama untuk menggelar workshop ini dengan mengundang Borobudur dan Bromo,” ujar Esthy.
Untuk sesi kedua akan dilaksanakan di Tanjung Kelayang dengan mengundang pihak Kepulauan Seribu dan Danau Toba pada tanggal 4-6 Mei 2017. Dan yang ketiga adalah Labuan Bajo mengundang Morotai, Wakatobi dan Mandalika akan dilaksanakan pada tanggal 22-24 Mei 2017.
“Untuk acara perdana di Banten, kami gelar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada pihak terkait, ada destinasi prioritas di Banten yakni Tanjung Lesung,” ungkap Esthy yang juga diamini Hariyanto.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menambahkan, Banten akan terus berupaya membenahi destinasi-destinasi yang ada di wilayahnya. Workshop ini dianggap penting demi memasarkan apa yang ada di Banten keseluruhannya.
“Bali sudah ditetapkan sebagai destinasi terbaik di dunia. kita bangga. Insya Allah, Banten akan sampai disana, tentu dengan semangat kita. Dengan workshop ini dapat tercapai untuk memberikan wawasan kepada kita untuk merancang strategi pemasaran yang disebut destinasi. Ilmu ini, Insya Allah akan memberikan manfaat yang sangat besar sekali buat Tanjung Lesung dan Banten,” kata Eneng Nurcahyati.
Kemenpar telah menetapkan 10 Bali Baru yakni Danau Toba (Sumut), Bangka Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Penyusunan Indeks Daya Saing 10 Destinasi Bali Baru ini didapat melalui survey dan mengacu pada Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. (rel)