KBRI Madrid mengharapkan, Kementerian Pariwisata RI dapat mendorong kalangan operator dan agen perjalanan atau industri pariwisata lainnya di Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan temu bisnis pariwisata yang diselenggarakan oleh KBRI Madrid maupun Perwakilan Indonesia lainnya di luar negeri.
Sesuai taktik ”jemput bola”. KBRI Madrid mengharapkan di masa mendatang akan lebih banyak lagi agen dan operator perjalanan serta industri pariwisata dari Indonesia yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang diselenggarakan oleh KBRI Madrid, untuk meningkatkan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia.
Berdasarkan data UNWTO, pada tahun 2016 tercatat 65.000 kunjungan warga Spanyol ke Indonesia. Dibandingkan tahun 2015, naik 4%.
KBRI Madrid memandang B-Travel merupakan langkah konkrit dalam memasarkan berbagai destinasi pariwisata di Indonesia kepada pasar Eropa dan Amerika Latin mengingat B-Travel merupakan pameran pariwisata yang strategis ategis setelah FITUR setiap Januari di Madrid.
Pada 2016 Spanyol dikunjungi oleh 77 juta wisatawan mancanegara, meningkat 12% dibanding tahun 2015 yang tercatat 66 juta. Jumlah wisatawan asing di Spanyol yang sangat besar tersebut (nomor dua terbesar di dunia setelah Perancis) membuka peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan daya tarik pariwisata Indonesia di Spanyol.
Menpar Arief Yahya sering menyebut teknik marketing dengan “mengail” di kolam tetangga yang sudah pasti banyak ikannya. Mempromosikan Wonderful Indonesia di kota atau negara yang sudah banyak wisatawannya.
“Konsep ini sering dilakukan di market Singapore, selain ada 1,5 juta ekspatriat di sana, juga ada 15,5 juta wisman setiap tahunnya, maka berpromosi di sana, bukan saja menjaring Singaporean di sana, tapi juga wisatawan yang sedang berada di sana,” ungkap Menteri Arief Yahya.
“Ini tidak hanya akan menarik wisatawan Spanyol melainkan juga wisatawa asing yang sedang berkunjung ke Spanyol,” tandas Yuli Mumpuni. (rel)
KBRI Madrid mengharapkan, Kementerian Pariwisata RI dapat mendorong kalangan operator dan agen perjalanan atau industri pariwisata lainnya di Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan temu bisnis pariwisata yang diselenggarakan oleh KBRI Madrid maupun Perwakilan Indonesia lainnya di luar negeri.
Sesuai taktik ”jemput bola”. KBRI Madrid mengharapkan di masa mendatang akan lebih banyak lagi agen dan operator perjalanan serta industri pariwisata dari Indonesia yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang diselenggarakan oleh KBRI Madrid, untuk meningkatkan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia.
Berdasarkan data UNWTO, pada tahun 2016 tercatat 65.000 kunjungan warga Spanyol ke Indonesia. Dibandingkan tahun 2015, naik 4%.
KBRI Madrid memandang B-Travel merupakan langkah konkrit dalam memasarkan berbagai destinasi pariwisata di Indonesia kepada pasar Eropa dan Amerika Latin mengingat B-Travel merupakan pameran pariwisata yang strategis ategis setelah FITUR setiap Januari di Madrid.
Pada 2016 Spanyol dikunjungi oleh 77 juta wisatawan mancanegara, meningkat 12% dibanding tahun 2015 yang tercatat 66 juta. Jumlah wisatawan asing di Spanyol yang sangat besar tersebut (nomor dua terbesar di dunia setelah Perancis) membuka peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan daya tarik pariwisata Indonesia di Spanyol.
Menpar Arief Yahya sering menyebut teknik marketing dengan “mengail” di kolam tetangga yang sudah pasti banyak ikannya. Mempromosikan Wonderful Indonesia di kota atau negara yang sudah banyak wisatawannya.
“Konsep ini sering dilakukan di market Singapore, selain ada 1,5 juta ekspatriat di sana, juga ada 15,5 juta wisman setiap tahunnya, maka berpromosi di sana, bukan saja menjaring Singaporean di sana, tapi juga wisatawan yang sedang berada di sana,” ungkap Menteri Arief Yahya.