Di kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan bahwa sektor pariwisata adalah alat yang paling cepat, murah dan mudah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendapatkan devisa, PDB serta menciptakan lapangan kerja.
Menteri Pariwisata mengemukakan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2015 jauh di atas pertumbuhan pariwisata di ASEAN dan Dunia. “Secara umum sektor pariwisata tumbuh 10,3%, di atas ASEAN yang tumbuh 5,1% dan dunia di level 4,4%,” jelasnya.
Terkait dengan infrastruktur pendukung, infrastruktur dasar, yang juga dikenal dengan JALI yaitu Jalan, air, listrik dan internet, saat ini sudah menjadi basic need. Pemerintah bertugas menfasilitasi investasi JALI.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, mengatakan, bahwa BKPM akan terus berkoordinasi dengan Kemenpar untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata.
“Presiden Jokowi menargetkan jumlah wisatawan asing mencapai 20 juta di tahun 2019 tentu membutuhkan kerja keras dan sinergi berbagai Kementerian dan Lembaga, BKPM siap mendukung dari sisi investasi,” ujarnya.
Selama lima tahun terakhir kontribusi sektor pariwisata pada total realisasi investasi berada di level 2,2% atau Rp 51,2 triliun. Dari data BKPM tahun 2016 investasi sektor pariwisata PMDN mencapai Rp 2,2T, sementara PMA Rp 12,8 triliun, sehingga total investasi sektor pariwisata Rp 15,0 triliun. (rel)