30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Trotoar di Kampus USU Layak Dipugar

MEDAN-Keberadaan trotoar di wilayah kampus punya arti penting bagi mahasiswa. Terutama para mahasiswa yang menjalankan aktivitasnya di kampus dengan berjalan kaki. Karena itu trotoar di kampus harus benar-benar difungsikan dengan baik.

BERJALAN: Mahasiswi berjalan  trotoar Kampus USU Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERJALAN: Mahasiswi berjalan di trotoar Kampus USU Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pantauan Sumut Pos, di Universitas Sumatera Utara (USU) mahasiswa berjalan kaki di area kampus adalah pemandangan yang biasa ditemui.

“Iya saya biasa berjalan kaki dari sumber (lokasi pemberhentian angkutan umum di sekitar USU). Tidak terlalu jauh ke fakultas saya. Biasanya ramai-ramai dengan teman-teman. Kan banyak juga yang berjalan kaki,” kata Dwi Rizki, mahasiwa Ilmu Komputer yang biasa berjalan kaki dari sumber menuju fakultas Ilmu Komputer di Jalan Universitas.

Menurut Dwi, aktivitas berjalan kaki bermanfaat untuk kesehatan.

“Jalan kaki kan menyehatkan. Hitung-hitung olahragalah,” tambahnya.

Begitu juga Mita, mahasiswa fakultas FISIP ini mengaku tidak khawatir berjalan kaki di daerah kampus dengan keberadaan trotoar.
“Kalau jalan kaki di kampus itu enak. Tidak seperti di jalan raya yang ramai kendaraan. Lagipula sama kawan-kawan lebih seru kalau jalan kaki. Mau itu ke Perpustakaan ataupun fakultas lain,” kata Mita.

Di USU sendiri hampir setiap ruas jalan dilengkapi trotoar. Sayangnya, di beberapa kawasan tampak usang dan rusak. Seperti di jalan Tri Dharma yang lebih dikenal dengan pintu IV, trotoar tak lagi nyaman untuk dijadikan tempat berjalan kaki. Batu batu didalam trotoar sudah renggang dan tidak rata. Beberapa bagian tampak berlumut. Beberapa bagian lain sudah rata dengan tanah. Hal itu yang membuat beberapa mahasiswa yang melintas memilih berjalan di badan jalan.

“Tidak nyaman. Bisa sakit kaki karena batu-batunya udah nggak rata. Apalagi ada yang berlubang sudah nampak tanahnya,” kata Dedi, mahasiswa FISIP.
Karena itu Dedi berharap pihak kampus memugar trotoar-trotoar di sekitar kampus agar nyaman dilalui mahasiswa yang berjalan kaki.
“Kalau dipugar kan lebih nyaman dan enak dipandang. Dan kalau bisa di semua jalan di USU seragam bentuknya,” pungkasnya. (mag-18)

MEDAN-Keberadaan trotoar di wilayah kampus punya arti penting bagi mahasiswa. Terutama para mahasiswa yang menjalankan aktivitasnya di kampus dengan berjalan kaki. Karena itu trotoar di kampus harus benar-benar difungsikan dengan baik.

BERJALAN: Mahasiswi berjalan  trotoar Kampus USU Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
BERJALAN: Mahasiswi berjalan di trotoar Kampus USU Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pantauan Sumut Pos, di Universitas Sumatera Utara (USU) mahasiswa berjalan kaki di area kampus adalah pemandangan yang biasa ditemui.

“Iya saya biasa berjalan kaki dari sumber (lokasi pemberhentian angkutan umum di sekitar USU). Tidak terlalu jauh ke fakultas saya. Biasanya ramai-ramai dengan teman-teman. Kan banyak juga yang berjalan kaki,” kata Dwi Rizki, mahasiwa Ilmu Komputer yang biasa berjalan kaki dari sumber menuju fakultas Ilmu Komputer di Jalan Universitas.

Menurut Dwi, aktivitas berjalan kaki bermanfaat untuk kesehatan.

“Jalan kaki kan menyehatkan. Hitung-hitung olahragalah,” tambahnya.

Begitu juga Mita, mahasiswa fakultas FISIP ini mengaku tidak khawatir berjalan kaki di daerah kampus dengan keberadaan trotoar.
“Kalau jalan kaki di kampus itu enak. Tidak seperti di jalan raya yang ramai kendaraan. Lagipula sama kawan-kawan lebih seru kalau jalan kaki. Mau itu ke Perpustakaan ataupun fakultas lain,” kata Mita.

Di USU sendiri hampir setiap ruas jalan dilengkapi trotoar. Sayangnya, di beberapa kawasan tampak usang dan rusak. Seperti di jalan Tri Dharma yang lebih dikenal dengan pintu IV, trotoar tak lagi nyaman untuk dijadikan tempat berjalan kaki. Batu batu didalam trotoar sudah renggang dan tidak rata. Beberapa bagian tampak berlumut. Beberapa bagian lain sudah rata dengan tanah. Hal itu yang membuat beberapa mahasiswa yang melintas memilih berjalan di badan jalan.

“Tidak nyaman. Bisa sakit kaki karena batu-batunya udah nggak rata. Apalagi ada yang berlubang sudah nampak tanahnya,” kata Dedi, mahasiswa FISIP.
Karena itu Dedi berharap pihak kampus memugar trotoar-trotoar di sekitar kampus agar nyaman dilalui mahasiswa yang berjalan kaki.
“Kalau dipugar kan lebih nyaman dan enak dipandang. Dan kalau bisa di semua jalan di USU seragam bentuknya,” pungkasnya. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/