KAIRO – Polisi Mesir akhirnya berhasil menangkap Essam Al Erian, Rabu (30/10). Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa salah seorang tokoh senior Ikhwanul Muslimin itu ditangkap dalam sebuah razia.
Polisi membekuk wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan tersebut di sebelah timur Kota Kairo. “Polisi menangkap Erian di tempat persembunyiannya menjelang subuh tadi (kemarin),” terang seorang petugas.
Kemarin foto-foto penangkapan Erian beredar luas melalui media sosial. Dalam foto-foto itu, pria 59 tahun tersebut tampak tersenyum meski petugas menggelandangnya. Dia juga sempat menunjukkan simbol antimiliter dengan isyarat tangannya.
Sejak Muhammad Mursi terguling dari pemerintahan pada Juli lalu, aparat Mesir gencar memburu tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin. Dengan alasan keamanan, polisi menangkapi para aktivis Ikhwanul Muslimin sejak Agustus lalu. Sejauh ini, polisi telah menahan sedikitnya 2.000 aktivis dan tokoh Islam, termasuk para petinggi Ikhwanul Muslimin.
Pemerintahan interim Mesir menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman bagi stabilitas keamanan negara. Itu terjadi karena mereka menolak penggulingan Mursi oleh militer. Mereka menuntut presiden pertama Mesir yang dipilih langsung oleh rakyat tersebut dikembalikan ke jabatannya. Ikhwanul Muslimin juga menolak pemerintahan interim yang dibekingi militer dan tetap gencar mengadakan unjuk rasa antipemerintah.
Mursi sendiri, sejak terguling pada awal Juli lalu, mendekam di sebuah fasilitas militer. Dia menjadi tahanan dan akan segera menjalani sidang yang dijadwalkan pada 4 November mendatang. Namun, keluarga mengeluhkan sikap militer dalam penahanan pengganti Hosni Mubarak tersebut. (AFP/hep/c16/dos)
KAIRO – Polisi Mesir akhirnya berhasil menangkap Essam Al Erian, Rabu (30/10). Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa salah seorang tokoh senior Ikhwanul Muslimin itu ditangkap dalam sebuah razia.
Polisi membekuk wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan tersebut di sebelah timur Kota Kairo. “Polisi menangkap Erian di tempat persembunyiannya menjelang subuh tadi (kemarin),” terang seorang petugas.
Kemarin foto-foto penangkapan Erian beredar luas melalui media sosial. Dalam foto-foto itu, pria 59 tahun tersebut tampak tersenyum meski petugas menggelandangnya. Dia juga sempat menunjukkan simbol antimiliter dengan isyarat tangannya.
Sejak Muhammad Mursi terguling dari pemerintahan pada Juli lalu, aparat Mesir gencar memburu tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin. Dengan alasan keamanan, polisi menangkapi para aktivis Ikhwanul Muslimin sejak Agustus lalu. Sejauh ini, polisi telah menahan sedikitnya 2.000 aktivis dan tokoh Islam, termasuk para petinggi Ikhwanul Muslimin.
Pemerintahan interim Mesir menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman bagi stabilitas keamanan negara. Itu terjadi karena mereka menolak penggulingan Mursi oleh militer. Mereka menuntut presiden pertama Mesir yang dipilih langsung oleh rakyat tersebut dikembalikan ke jabatannya. Ikhwanul Muslimin juga menolak pemerintahan interim yang dibekingi militer dan tetap gencar mengadakan unjuk rasa antipemerintah.
Mursi sendiri, sejak terguling pada awal Juli lalu, mendekam di sebuah fasilitas militer. Dia menjadi tahanan dan akan segera menjalani sidang yang dijadwalkan pada 4 November mendatang. Namun, keluarga mengeluhkan sikap militer dalam penahanan pengganti Hosni Mubarak tersebut. (AFP/hep/c16/dos)