Argentina vs Kolombia
BUENOS AIRES – Start buruk dialami tuan rumah Argentina pada Copa America 2011. Dijagokan sebagai favorit juara, mereka hanya bermain seri dengan tim lemah Bolivia pada laga perdana. Akibatnya, tim berjuluk Tango itu kebanjiran kritik.
Publik Argentina mulai meragukan tim besutan Sergio Batista tersebut. Mereka pun punya tugas berat pada pertandingan kedua, yakni memulihkan kepercayaan penggemarnya. Masalahnya, lawan yang dihadapi adalah kuda hitam Kolombia, Kamis dini hari (7/7).
Sekarang Kolombia yang berkuasa di grup A dengan koleksi tiga angka dari kemenangan tipis atas Kosta Rika. Kolombia punya potensi membuat Argentina kesulitan karena memiliki pertahanan yang solid dan lini depan yang berbahaya.
Lihat saja deretan bek Kolombia, yakni Pablo Armero, Mario Yepes, Juan Zuniga, dan Luis Perea.
Di barisan cadangan masih ada Cristian Zapata. Kemudian, di lini depan ada Radamel Falcao dan Adrian Ramos, serta Teofilo Gutierrez dan Hugo Rodallega di bangku cadangan.
Karenanya, kalau Argentina tidak memperbaiki performanya dan tampil layaknya pertandingan pertama, maka mereka berada dalam bahaya. Batista harus mencari cara untuk memaksimalkan Lionel Messi di barisan depan.
Pada pertandingan pertama, Messi tidak mendapat penopang yang ideal. Lini tengah Argentina yang dihuni Javier Mascherano, Ever Banega, dan Angel Di Maria, gagal menjadi penyuplai bola bagi trisula lini depan Messi, Carlos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi.
Beruntung, Sergio Aguero yang masuk menggantikan Lavezzi yang menjadi kartu mati di lini depan, mampu mencetak gol penyama skor, sehingga Argentina tidak perlu menuai malu di hadapan pendukungnya pada laga perdana.
Dengan hasil itu, kritik pun menghujani skuad Argentina. Messi yang dianggap sebagai bintang utama Argentina, menjadi sasaran empuk. Dia dianggap gagal melanjutkan performa hebatnya di Barcelona ke Argentina di Copa America.
Melihat Messi menjadi bulan-bulanan di media, Presiden AFA (asosiasi sepak bola Argentina) Julio Grondona tidak terima. Dia langsung membela Messi. “Messi selalu bermain baik, tidak pernah buruk, meski rekan-rekannya bermain buruk,” kata Grondona, kepada Radio Del Plata.
Dia juga menjelaskan betapa pemain yang disebut sebagai penerus kejayaan Diego Maradona itu telah bekerja keras di lapangan.
“Ketika bola tak juga datang padanya, Messi turun ke bawah untuk mencari bola,” jelas Grondona. (ham/jpnn)