26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pancawarna Edong: Makin Langka, Makin Diburu

Batu akik Pancawarna Garut Edong.
Batu akik Pancawarna Garut Edong.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Batu akik pancawarna edong adalah jenis batu akik asli Garut yang semakin populer di kalangan kolektor. Pasar luar negri juga sudah ditembus karena kualitasnya setara dengan batu mulia yang selama sudah terkenal di pasaran dunia gemstone seperti safir, zamrud, ruby.

Menurut Marlin Golden alias Asun (28) yang membuka toko Golden Gemstone di Plaza Palldium ini jenis batu edong ini sangat langka di pasaran. “Sudah langka jenis batu edong ini,” ucapnya, Senin (20/4). Langkanya batu memiliki ciri khas yaitu lima warna ini karena jenis batu ini sudah habis di Garut. “Karena jenis pancawarna edong ini sudah habis di Garut, sekarang para kolektor memburunya,” sambungnya.

Menurutnya, kilat dari batu edong ini sangat luar biasa dibandingkan dengan batu akik lainnya. “Kilatnya luar biasa dan warnanya kontras sekali, saya punya batu edong ini,” beber pria berkaca mata ini.

Dikatakannya, batu edong miliknya ini dijualnya seharga Rp48 juta dengan warna yang sangat cerah. “Warnanya sangat cerah ini, saya jual 48 juta. Kalau ada yang berminat, silahkan datang ke toko saya dan bisa lihat langsung batunya,” jelasnya mengakhiri.

Dimana, batu akik edong pertama kali ditemukan sekitar tahun 1994 oleh Abah Edong (80). Saat itu tidak banyak orang menyukai batu kecuali orang-orang tua itu pun masih sangat sedikit dibandingkan dalam beberapa tahun belakangan ini, hampir semua kalangan menyukai batu akik.

Mbah Edong, selaku penemu batu akik edong tidak pernah menyangka jika batu temuannya 10 tahun lalu itu, akan menjadi batu yang sangat berharga dan menjadi buruan banyak orang dengan harga selangit. Bahkan batu edong pancawarna seukuran mata cincin bisa berharga jutaan rupiah, padahal pada waktu itu jenis batu ini hanya dihargai 4 juta per kwintal.

Menurut cerita yang berkembang untuk bisa menemukan bahan batu akik edong itu tidak mudah, para penambang harus menyusuri bebukitan dan hutan lebat. Bahkan ada sebagian dari mereka yang melakukan ritual khusus dan menyediakan sesaji ditempat penggalian agar usahanya bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai keinginan. Batu edong ini mempunyai sekala kisaran 7.5 mohs pada tingkat kerasnya. Batu ini dapat juga tembus kristal saat diberi sinar.(eza/trg)

 

Batu akik Pancawarna Garut Edong.
Batu akik Pancawarna Garut Edong.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Batu akik pancawarna edong adalah jenis batu akik asli Garut yang semakin populer di kalangan kolektor. Pasar luar negri juga sudah ditembus karena kualitasnya setara dengan batu mulia yang selama sudah terkenal di pasaran dunia gemstone seperti safir, zamrud, ruby.

Menurut Marlin Golden alias Asun (28) yang membuka toko Golden Gemstone di Plaza Palldium ini jenis batu edong ini sangat langka di pasaran. “Sudah langka jenis batu edong ini,” ucapnya, Senin (20/4). Langkanya batu memiliki ciri khas yaitu lima warna ini karena jenis batu ini sudah habis di Garut. “Karena jenis pancawarna edong ini sudah habis di Garut, sekarang para kolektor memburunya,” sambungnya.

Menurutnya, kilat dari batu edong ini sangat luar biasa dibandingkan dengan batu akik lainnya. “Kilatnya luar biasa dan warnanya kontras sekali, saya punya batu edong ini,” beber pria berkaca mata ini.

Dikatakannya, batu edong miliknya ini dijualnya seharga Rp48 juta dengan warna yang sangat cerah. “Warnanya sangat cerah ini, saya jual 48 juta. Kalau ada yang berminat, silahkan datang ke toko saya dan bisa lihat langsung batunya,” jelasnya mengakhiri.

Dimana, batu akik edong pertama kali ditemukan sekitar tahun 1994 oleh Abah Edong (80). Saat itu tidak banyak orang menyukai batu kecuali orang-orang tua itu pun masih sangat sedikit dibandingkan dalam beberapa tahun belakangan ini, hampir semua kalangan menyukai batu akik.

Mbah Edong, selaku penemu batu akik edong tidak pernah menyangka jika batu temuannya 10 tahun lalu itu, akan menjadi batu yang sangat berharga dan menjadi buruan banyak orang dengan harga selangit. Bahkan batu edong pancawarna seukuran mata cincin bisa berharga jutaan rupiah, padahal pada waktu itu jenis batu ini hanya dihargai 4 juta per kwintal.

Menurut cerita yang berkembang untuk bisa menemukan bahan batu akik edong itu tidak mudah, para penambang harus menyusuri bebukitan dan hutan lebat. Bahkan ada sebagian dari mereka yang melakukan ritual khusus dan menyediakan sesaji ditempat penggalian agar usahanya bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai keinginan. Batu edong ini mempunyai sekala kisaran 7.5 mohs pada tingkat kerasnya. Batu ini dapat juga tembus kristal saat diberi sinar.(eza/trg)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/