29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dermaga Cilacap Disterilkan, 1200 Aparat Disiagakan

CILACAP, SUMUTPOS.CO – Eeksekusi terhadap sembilan terpidana mati perkara narkoba yang akan dilakukan di area Limus Buntu, Pulau Nusakambangan semakin dekat. Bahkan, petugas gabungan sudah mensterilkan area dermaga Wijayapura, Cilacap yang menjadi titik penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan.

Seluruh sepeda motor dan kendaraan lain dikeluarkan dari area di depan pintu dermaga yang selama ini menjadi tempat bekerja awak media. Petugas juga membatasi jalan masuk menuju dermaga menggunakan traffic barrier, sementara penjagaan ketat dilakukan ileh aparat gabungan bersenjata dari TNI maupun Polri.

Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya menuturkan, ada 1200 personel TNI maupun Polri  yang dilibatkan dalam pengamanan itu. Sebelum diterjunkan, 1200 personel aparat itu mengikuti apel gelar pasukan di halaman Mapolres Cilacap.

“Aparat gabungan berasal dari Polda Jawa Tengah dan Kodam IV Diponegoro. Mereksa sudah dipersiapkan untuk melakukan pengamanan,” katanya.

Personel TNI dan Polri itu lantas ditempatkan di seluruh titik yang sudah dipetakan, baik di daratan Cilacap, maupun di Pulau Nusakambangan.  Untuk perairan juga sudah dilakukan pengamanan.

Karo Ops Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Subandi saat memberikan arahan pada apel pasukan meminta kepada seluruh aparat yang mengamankan proses eksekusi agar bertindak profesional dan proposional. Menurutnya, nama baik nergara dipertaruhkan dalam pengamanan atas jalannya eksekusi itu.

“Kuncinya adalah apa yang sudah dilatihkan baik yang di ruangan atau yang dilapangan  dilaksanakan dengan benar jangan samapai lengah dan lupa dan tunjukan bahwa bangsa Indonesia mampu menegakan hukum yang ada di Indonesia,” pintanya.

Berdasarkan pantauan di dermaga Wijayapura, sejak kemarin (27/4) terlihat berbagai perlengkapan aparat termasuk tiga ekor anjing pelacak dari Tim K9 Polda Jawa Tengah juga memasuki Pulau Nusakambangan. Pasukan ini masuk dan menyeberang ke Pulau Nusakambangan dengan sejumlah personel polisi lainnya.

Selang satu jam, tiga truk dalmas datang membawa ratusan personel Brimob ke Nusakambangan. Namun, pasukan ini diduga hanya mengecoh awak media karena menyeberang melalui dermaga milik Holcim yang berada tidak jauh dari Dermaga Wijayapura.

Terpantau pula sebuah truk kontainer yang masuk kedalam dermaga Wijayapura. Diduga, truk itu mengangkut 9 peti mati yang nantinya akan dipergunakan bagi jenazah para terpidana mati. Truk itu masuk dengan pengawalan sejumlah aparat kepolisian yang langsung naik ke atas kapal pengayoman.

Hingga kemarin petang, Dermaga Wijayapura kian ramai didatangi warga yang ingin menyaksikan dari dekat awak media dan persiapan pelaksanaan eksekusi bagi 9 terpidana mati.(far/radarmas/jpnn)

CILACAP, SUMUTPOS.CO – Eeksekusi terhadap sembilan terpidana mati perkara narkoba yang akan dilakukan di area Limus Buntu, Pulau Nusakambangan semakin dekat. Bahkan, petugas gabungan sudah mensterilkan area dermaga Wijayapura, Cilacap yang menjadi titik penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan.

Seluruh sepeda motor dan kendaraan lain dikeluarkan dari area di depan pintu dermaga yang selama ini menjadi tempat bekerja awak media. Petugas juga membatasi jalan masuk menuju dermaga menggunakan traffic barrier, sementara penjagaan ketat dilakukan ileh aparat gabungan bersenjata dari TNI maupun Polri.

Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya menuturkan, ada 1200 personel TNI maupun Polri  yang dilibatkan dalam pengamanan itu. Sebelum diterjunkan, 1200 personel aparat itu mengikuti apel gelar pasukan di halaman Mapolres Cilacap.

“Aparat gabungan berasal dari Polda Jawa Tengah dan Kodam IV Diponegoro. Mereksa sudah dipersiapkan untuk melakukan pengamanan,” katanya.

Personel TNI dan Polri itu lantas ditempatkan di seluruh titik yang sudah dipetakan, baik di daratan Cilacap, maupun di Pulau Nusakambangan.  Untuk perairan juga sudah dilakukan pengamanan.

Karo Ops Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Subandi saat memberikan arahan pada apel pasukan meminta kepada seluruh aparat yang mengamankan proses eksekusi agar bertindak profesional dan proposional. Menurutnya, nama baik nergara dipertaruhkan dalam pengamanan atas jalannya eksekusi itu.

“Kuncinya adalah apa yang sudah dilatihkan baik yang di ruangan atau yang dilapangan  dilaksanakan dengan benar jangan samapai lengah dan lupa dan tunjukan bahwa bangsa Indonesia mampu menegakan hukum yang ada di Indonesia,” pintanya.

Berdasarkan pantauan di dermaga Wijayapura, sejak kemarin (27/4) terlihat berbagai perlengkapan aparat termasuk tiga ekor anjing pelacak dari Tim K9 Polda Jawa Tengah juga memasuki Pulau Nusakambangan. Pasukan ini masuk dan menyeberang ke Pulau Nusakambangan dengan sejumlah personel polisi lainnya.

Selang satu jam, tiga truk dalmas datang membawa ratusan personel Brimob ke Nusakambangan. Namun, pasukan ini diduga hanya mengecoh awak media karena menyeberang melalui dermaga milik Holcim yang berada tidak jauh dari Dermaga Wijayapura.

Terpantau pula sebuah truk kontainer yang masuk kedalam dermaga Wijayapura. Diduga, truk itu mengangkut 9 peti mati yang nantinya akan dipergunakan bagi jenazah para terpidana mati. Truk itu masuk dengan pengawalan sejumlah aparat kepolisian yang langsung naik ke atas kapal pengayoman.

Hingga kemarin petang, Dermaga Wijayapura kian ramai didatangi warga yang ingin menyaksikan dari dekat awak media dan persiapan pelaksanaan eksekusi bagi 9 terpidana mati.(far/radarmas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/