SUMUTPOS.CO – Rachel Jonrowe, seorang perempuan yang menjabat Plt wali kota Georgetown sedang berjuang menahan tawa di tengah pidatonya.
Sebab, dia mendengar bunyi buang air kecil yang lengkap dengan suara khas menyiram toilet dari seorang anggota DPRD laki-laki.
Waktu itu, dia sedang berpidato serius tentang resistansi antibiotik terhadap penyakit yang disebabkan infeksi.
Di tengah pidato, seorang anggota DPRD meninggalkan kursinya untuk pergi ke toilet. Namun, dia lupa melepas mikrofon yang melekat di jasnya. Sejurus kemudian, bunyi-bunyian khas toilet pun terdengar di ruang sidang.
Jonrowe tiga kali menahan tawa, bahkan hingga terpingkal-pingkal. Namun, dia tetap melanjutkan pidatonya demi menghormati dewan kota lain.
Kemudian, si anggota DPRD yang identitasnya tidak diungkap itu masuk kembali ke ruangan. Perjuangan Jonrowe menahan tawa lebih keras lagi demi melihat wajah di anggota DPRD konyol tersebut. Akhirnya, Jonrowe mampu menuntaskan pidatonya sampai selesai. (United Press International/c14/sof)
SUMUTPOS.CO – Rachel Jonrowe, seorang perempuan yang menjabat Plt wali kota Georgetown sedang berjuang menahan tawa di tengah pidatonya.
Sebab, dia mendengar bunyi buang air kecil yang lengkap dengan suara khas menyiram toilet dari seorang anggota DPRD laki-laki.
Waktu itu, dia sedang berpidato serius tentang resistansi antibiotik terhadap penyakit yang disebabkan infeksi.
Di tengah pidato, seorang anggota DPRD meninggalkan kursinya untuk pergi ke toilet. Namun, dia lupa melepas mikrofon yang melekat di jasnya. Sejurus kemudian, bunyi-bunyian khas toilet pun terdengar di ruang sidang.
Jonrowe tiga kali menahan tawa, bahkan hingga terpingkal-pingkal. Namun, dia tetap melanjutkan pidatonya demi menghormati dewan kota lain.
Kemudian, si anggota DPRD yang identitasnya tidak diungkap itu masuk kembali ke ruangan. Perjuangan Jonrowe menahan tawa lebih keras lagi demi melihat wajah di anggota DPRD konyol tersebut. Akhirnya, Jonrowe mampu menuntaskan pidatonya sampai selesai. (United Press International/c14/sof)