30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cegah Imigran Gelap, TNI Perketat Patroli di Perairan Sumatera

Seorang anak yang diyakini sebagai seorang Rohingya, makan di tempat penampungan setelah diselamatkan bersama ratusan lainnya di Lhoksukon, Aceh, 12 Mei 2015.
Seorang anak yang diyakini sebagai seorang Rohingya, makan di tempat penampungan setelah diselamatkan bersama ratusan lainnya di Lhoksukon, Aceh, 12 Mei 2015.

SUMUTPOS.CO – TNI memperketat patroli di kawasan laut di Sumatera untuk mencegah kedatangan imigran gelap, sementara para sesepuh di Aceh meminta nelayan akan menyelamatkan mereka yang butuh pertolongan di laut.

Juru bicara TNI Fuad Basya menjelaskan kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari, kalau patroli diperketat sebagai tanggapan atas peningkatan gelombang pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh ke Indonesia.

Fuad mengatakan peningkatan patroli dilakukan dengan tiga kapal dan pesawat pengintai.

“Kami meningkatkan patroli tapi kemudian mereka menggunakan modus baru dengan menurunkan para penumpang di laut seperti yang terjadi di Langsa itu,” jelas Fuad.

Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut.

Seorang anak yang diyakini sebagai seorang Rohingya, makan di tempat penampungan setelah diselamatkan bersama ratusan lainnya di Lhoksukon, Aceh, 12 Mei 2015.
Seorang anak yang diyakini sebagai seorang Rohingya, makan di tempat penampungan setelah diselamatkan bersama ratusan lainnya di Lhoksukon, Aceh, 12 Mei 2015.

SUMUTPOS.CO – TNI memperketat patroli di kawasan laut di Sumatera untuk mencegah kedatangan imigran gelap, sementara para sesepuh di Aceh meminta nelayan akan menyelamatkan mereka yang butuh pertolongan di laut.

Juru bicara TNI Fuad Basya menjelaskan kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari, kalau patroli diperketat sebagai tanggapan atas peningkatan gelombang pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh ke Indonesia.

Fuad mengatakan peningkatan patroli dilakukan dengan tiga kapal dan pesawat pengintai.

“Kami meningkatkan patroli tapi kemudian mereka menggunakan modus baru dengan menurunkan para penumpang di laut seperti yang terjadi di Langsa itu,” jelas Fuad.

Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/