26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Proyek Internet.org milik Facebook Tuai Protes

Sebanyak 67 kelompok pembela hak digital di dunia menyuarakan protes terhadap proyek Internet.org yang digagas Mark Zuckerberg.
Sebanyak 67 kelompok pembela hak digital di dunia menyuarakan protes terhadap proyek Internet.org yang digagas Mark Zuckerberg.

SUMUTPOS.CO – Tentangan terhadap proyek Internet.org yang digagas pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, makin meningkat dan menyebar di berbagai negara.

Sebanyak 67 kelompok hak digital, termasuk i Freedom Uganda, Usuarios Digitales dari Ekuador dan ICT Watch dari Indonesia, telah menandatangani surat protes untuk Zuckerberg.
Mereka mengatakan Internet.org mengancam privasi, kebebasan berekspresi, serta prinsip netralitas internet.
Namun, Facebook membela proyek tersebut.
“Kami yakin dengan semakin banyak orang yang dapat mengakses internet, mereka akan melihat manfaatnya dan ingin menggunakan layanan lain-lainnya,” kata seorang juru bicara, seperti dikutip dari situs BBC..
“Kami meyakini tujuan ini sehingga kami telah bekerja sama dengan penyedia jasa seluler untuk menawarkan layanan dasar kepada masyarakat tanpa biaya. Kami yakin para pengguna baru itu akan menginginkan akses lebih banyak lagi dan mau membayar untuk layanan yang lebih beragam.”
Internet.org membuka akses bagi pelanggan jaringan operator seluler mitranya untuk menggunakan sejumlah layanan online tanpa harus membayar layanan internet.

Internet.org membuka akses bagi pengguna internet di berbagai negara berkembang, semisal di Indonesia. Namun, hal itu dipandang membuat publik salah kaprah.
Internet.org membuka akses bagi pengguna internet di berbagai negara berkembang, semisal di Indonesia. Namun, hal itu dipandang membuat publik salah kaprah.

Layanan yang disediakan secara gratis mencakup Wikipedia, situs kesehatan milik UNICEF Facts for Life, BBC News, Facebook, Accuweather dan beberapa pilihan berita lokal dan penyedia hasil pertandingan olahraga.
Untuk mengakses fasilitas ini, pelanggan harus menggunakan aplikasi Android khusus, situs Internet.org, aplikasi Facebook untuk pengguna Android, atau browser Opera Mini.
Situs-situs dalam layanan itu membuka halaman dengan tampilan sederhana untuk mengurangi penggunaan data – foto-foto dengan resolusi tinggi, video dan fasilitas voice chat tidak dapat ditampilkan atau digunakan.
Operator jaringan seluler berpartisipasi dengan harapan para pengguna akan kemudian membayar untuk akses lebih setelah diberi kesempatan mencicipi konten yang tersedia gratis.
Sejak tahun 2014, proyek ini telah diluncurkan di Zambia, India, Kolombia, Guatemala, Tanzania, Kenya, Ghana, Filipina, Indonesia dan Malawi.
Facebook mengatakan lebih dari sembilan juta orang telah menggunakan layanan itu hingga kini.

Sebanyak 67 kelompok pembela hak digital di dunia menyuarakan protes terhadap proyek Internet.org yang digagas Mark Zuckerberg.
Sebanyak 67 kelompok pembela hak digital di dunia menyuarakan protes terhadap proyek Internet.org yang digagas Mark Zuckerberg.

SUMUTPOS.CO – Tentangan terhadap proyek Internet.org yang digagas pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, makin meningkat dan menyebar di berbagai negara.

Sebanyak 67 kelompok hak digital, termasuk i Freedom Uganda, Usuarios Digitales dari Ekuador dan ICT Watch dari Indonesia, telah menandatangani surat protes untuk Zuckerberg.
Mereka mengatakan Internet.org mengancam privasi, kebebasan berekspresi, serta prinsip netralitas internet.
Namun, Facebook membela proyek tersebut.
“Kami yakin dengan semakin banyak orang yang dapat mengakses internet, mereka akan melihat manfaatnya dan ingin menggunakan layanan lain-lainnya,” kata seorang juru bicara, seperti dikutip dari situs BBC..
“Kami meyakini tujuan ini sehingga kami telah bekerja sama dengan penyedia jasa seluler untuk menawarkan layanan dasar kepada masyarakat tanpa biaya. Kami yakin para pengguna baru itu akan menginginkan akses lebih banyak lagi dan mau membayar untuk layanan yang lebih beragam.”
Internet.org membuka akses bagi pelanggan jaringan operator seluler mitranya untuk menggunakan sejumlah layanan online tanpa harus membayar layanan internet.

Internet.org membuka akses bagi pengguna internet di berbagai negara berkembang, semisal di Indonesia. Namun, hal itu dipandang membuat publik salah kaprah.
Internet.org membuka akses bagi pengguna internet di berbagai negara berkembang, semisal di Indonesia. Namun, hal itu dipandang membuat publik salah kaprah.

Layanan yang disediakan secara gratis mencakup Wikipedia, situs kesehatan milik UNICEF Facts for Life, BBC News, Facebook, Accuweather dan beberapa pilihan berita lokal dan penyedia hasil pertandingan olahraga.
Untuk mengakses fasilitas ini, pelanggan harus menggunakan aplikasi Android khusus, situs Internet.org, aplikasi Facebook untuk pengguna Android, atau browser Opera Mini.
Situs-situs dalam layanan itu membuka halaman dengan tampilan sederhana untuk mengurangi penggunaan data – foto-foto dengan resolusi tinggi, video dan fasilitas voice chat tidak dapat ditampilkan atau digunakan.
Operator jaringan seluler berpartisipasi dengan harapan para pengguna akan kemudian membayar untuk akses lebih setelah diberi kesempatan mencicipi konten yang tersedia gratis.
Sejak tahun 2014, proyek ini telah diluncurkan di Zambia, India, Kolombia, Guatemala, Tanzania, Kenya, Ghana, Filipina, Indonesia dan Malawi.
Facebook mengatakan lebih dari sembilan juta orang telah menggunakan layanan itu hingga kini.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/