27.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Zuckerberg Bantah Teknologi Realitas Virtual adalah Curian

CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah acara di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California.

DALLAS, SUMUTPOS.CO – Kepala eksekutif Facebook Inc Mark Zuckerberg bersaksi di pengadilan federal Dallas, Selasa (17/1), dan menyangkal dugaan dari perusahaan pesaingnya bahwa teknologi realitas virtual unit Oculus milik Facebook adalah curian.

Zuckerberg, penemu salah satu perusahaan terbesar dunia itu, menghadapi interogasi publik yang sulit selama berjam-jam tentang dari mana Oculus mendapatkan ide-idenya dan seberapa banyak ia tahu tentang perusahaan rintisan itu ketika Facebook membelinya senilai US$2 miliar.

Juri sedang mendengarkan pemaparan bukti dalam gugatan perdata dari penerbit permainan video ZeniMax Media Inc melawan Oculus tahun 2014, di tengah kesepakatan Facebook-Oculus. ZeniMax mengatakan bahwa Oculus secara ilegal menggunakan hak kekayaan intelektualnya untuk mengembangkan sistem realitas virtual yang mencakup headset Rift.

Dalam argumen panas dengan pengacara ZeniMax Tony Sammi, Zuckerberg mengatakan kepada juri di ruang sidang yang padat itu bahwa teknologi tersebut bahkan belum sepenuhnya terbentuk ketika Facebook membelinya.

“Memperbaiki teknologi tidak membuatnya jadi milik Anda,” sergah Sammi. “Jika Anda mencuri sepeda saya, mengecatnya dan memasang bel, apakah itu menjadi sepeda Anda?”

Zuckerberg, yang mengenakan jas warna gelap dan dasi garis-garis, menjawab, “tidak,” tapi menambahkan: “Ide bahwa teknologi Oculus didasarkan pada ide orang lain adalah salah.”

Pendiri Facebook berusia 32 tahun itu telah membahas tentang realitas virtual sebagai bagian penting bisnis masa depan perusahaan, terutama di saat teknologi menjadi semakin murah dan penggunaannya lebih mudah.  (voa)

CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah acara di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California.

DALLAS, SUMUTPOS.CO – Kepala eksekutif Facebook Inc Mark Zuckerberg bersaksi di pengadilan federal Dallas, Selasa (17/1), dan menyangkal dugaan dari perusahaan pesaingnya bahwa teknologi realitas virtual unit Oculus milik Facebook adalah curian.

Zuckerberg, penemu salah satu perusahaan terbesar dunia itu, menghadapi interogasi publik yang sulit selama berjam-jam tentang dari mana Oculus mendapatkan ide-idenya dan seberapa banyak ia tahu tentang perusahaan rintisan itu ketika Facebook membelinya senilai US$2 miliar.

Juri sedang mendengarkan pemaparan bukti dalam gugatan perdata dari penerbit permainan video ZeniMax Media Inc melawan Oculus tahun 2014, di tengah kesepakatan Facebook-Oculus. ZeniMax mengatakan bahwa Oculus secara ilegal menggunakan hak kekayaan intelektualnya untuk mengembangkan sistem realitas virtual yang mencakup headset Rift.

Dalam argumen panas dengan pengacara ZeniMax Tony Sammi, Zuckerberg mengatakan kepada juri di ruang sidang yang padat itu bahwa teknologi tersebut bahkan belum sepenuhnya terbentuk ketika Facebook membelinya.

“Memperbaiki teknologi tidak membuatnya jadi milik Anda,” sergah Sammi. “Jika Anda mencuri sepeda saya, mengecatnya dan memasang bel, apakah itu menjadi sepeda Anda?”

Zuckerberg, yang mengenakan jas warna gelap dan dasi garis-garis, menjawab, “tidak,” tapi menambahkan: “Ide bahwa teknologi Oculus didasarkan pada ide orang lain adalah salah.”

Pendiri Facebook berusia 32 tahun itu telah membahas tentang realitas virtual sebagai bagian penting bisnis masa depan perusahaan, terutama di saat teknologi menjadi semakin murah dan penggunaannya lebih mudah.  (voa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/